Sabtu, 10 Oktober 2020

FILSAFAT ILMU (Filsafat dan Hikmah)


Sumber Gambar. afi.unida.gontor.ac.id


Filsafat dan Hikmah

Filsafat dalam bahasa inggris, yaitu: Philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani: Philosophia, yang terdiri atas dua kata: Philos (cinta) atau Philia (persahabatan, tertarik kepada) dan Sophos (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, intelegensi). Jadi, secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom). Orangnya disebut filosof yang dalam bahasa arab disebut failasuf.

Harun Nasution mengatakan bahwa kata filsafat berasal dari bahasa arab Falsafa dengan Wazan (timbangan) fa’lala, fa’lalah dan fi’lal. Dengan demikian, menurut Harun Nasution, kata benda dari falsafa seharusnya falsafah dan filsaf. Menurutnya dalam bahasa Indonesia banyak terpakai kata filsafat, padahal bukan berasal dari kata arab falsafah dan bukan dari kata inggri phylosophy. Harun Nasution mempertanyakan apakah kata fil berasal dari bahasa Inggris dan Safah diambil dari kata arab, sehingga terjadilah gabungan keduanya yang kemudian menimbulkan kata filsafat.

Harun Nasution berpendapat bahwa istilah filsafat berasal dari bahasa Arab karena orang Arab lebih dahulu datang dan sekaligus mempengaruhi bahasa Indonesia daripada orang bahasa Inggris. Oleh karena itu, dia konsisten menggunakan kata falsafat, bukan filsafat. Buku-buku mengenai filsafat ditulis dengn falsafat, seperti Falsafat agama dan Falsafat dan Mistisme dalam Islam.

Kendati istilah filsafat yang lebih tepat adalah falsafah yang berasal dari bahasa Arab, kata filsafat sebenarnya bisa diterima dalam bahasa Indonesia. sebab, sebagian kata Arab yang diindonesiakan mengalami perubahan dalam huruf vokalnya, seperti masjid menjadi mesjid dan karamah menjadi keramat. Karena itu perubahan huruf a menjadi i dalam kata falsafah bisa ditolerir. Lagi pula, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata filsafat menunjukkan pengertian yang dimaksud, yaitu pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya.

Adapun beberapa pengertian pokok tentang filsafat menurut kalangan filosof adalah:

1. Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas

2. Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar serta nyata.

3. Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan: sumbernya, hakikatnya, keabsahannya dan nilainya.

4. penyelidikan kritis atas pengandaian –pengandaian dan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang pengetahuan

5. disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu anda melihat apa yang anda katakan dan untuk mengatakan apa yang anda lihat.

 

Pengertian filsafat secara terminologi sangat beragam, baik dalam ungkapan maupun titik tekanannya. Bahkan, Moh. Hatta dan Langeveld mengatakan bahwa defenisi filsafat tidak perlu diberikan karena setiap orang memiliki titik tekan sendiri dalam defenisinya. Oleh karena itu, biarkan saja meneliti filsafat terlebih dahulu kemudian menyimpulkan sendiri.

Pendapat ini ada benarnya, sebab intisari berfilsafat itu terdapat dalam pembahasan bukan pada defenisi. Namun, defenisi filsafat untuk dijadikan patokan awal diperlukan untuk memberi arah dan cakupan objek yang dibahas, terutama yang terkait dengan filsafat ilmu. Karena itu disini dikemukakan beberapa defenisi dari para filosof terkemuka yang cukup representatif, baik dari segi zaman maupun kualitas pemikiran.

1. Pythagoran (572-497 SM) adalah filosof yang pertama kali menggunakan kata filsafat, dia mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi ke dalam tiga tipe: mereka yang mencintai kesenangan, mereka yang mencintai kegiatan dan mereka yang mencintai kebijaksanaan.

2. Plato (427-347 SM) mengatakan bahwa objek filsafat adalah penemuan kenyataan atau kebenaran absolut (keduanya sama dalam pandangannya), lewat “dialektika”.

3. Aristoteles (384-332 SM), tokoh utama filosof klasik, mengatakan bahwa filsafat menyelidiki sebab dan asas segala terdalam dari wujud. Karena itu, dia menamakan filsafat dengan ‘teologi’ atau ‘filsafat pertama’. Aristoteles sampai pada kesimpulan bahwa setiap gerak di alam ini digerakkan oleh yang lain. Karena itu perlu menetapkan satu  penggerak pertama yang menyebabkan gerak itu, sedangkan dirinya sendiri tidak bergerak dan terlepas dari unsur materi.

4. Al-Farabi (W. 950 M), seorang filosof Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina berkata, “Filsafat ialah ilmu tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikatnya yang sebenarnya.

5. Ibnu Rusyd (1126-1198 SM), berpendapat bahwa filsafat atau hikmah merupakan pengetahuan “otonom” yang perlu dikaji oleh manusia karena dia dikaruniai akal.

 

Sumber: Buku “ Filsafat Ilmu”

Penulis: Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A.

Penerbit: PT. Rajagrafindo Persada

Popular Post