Kamis, 31 Desember 2020

MANAJEMEN OLAHRAGA (Perencanaan Pada Manajemen Olahraga)

Sumber Gambar: expertum.net

 

Fungsi Perencanaan

Perencanaan pada dasarnya adalah penyusunan sebuah pola tentang-aktivitas-aktivitas masa yang akan datang yang terintegrasi dan dipredeteminasi. Hal tersebut mengharuskan adanya kemampuan untuk meramalkan, memvisualisasikan dan melihat kedepan yang dilandasi dengan tujuan-tujuan tertentu. Sehingga fungsi perencanaan merupakan suatu fungsi yang fundamentas dari manajemen yang sangat diperlukan.

 

Ragam perencanaan:

a. perencanaan jangka pendek (cakupan waktu kurang dari 1 tahun)

b. perencanaan jangka menengah (cakupan waktu lebih dari 1 tahun dan kurang dari 5 tahun)

c. perencanaan jangka panjang (cakupan waktu lebih dari 5 tahun

 

Keuntungan melakukan perencanaan

a. timbulnya aktivitas-aktivitas yang teratur yang ditujukan ke arah  pencapaian sasaran

b. dapat menunjukkan apakah perlunya perubahan dimasa depan

c. perencanaan memberikan dasar atau landasan agar dapat dilakukan pengawasan

d. perencanaan mendorong orang memberikan prestasi sebaik mungkin


Menyusun suatu perencanaan stratejik

a. maksud

maksud dari suatu proses perencanaan stratejik adalah mengerjakan beberapa hal yang diperlukan agar perencanaan dapat terlaksana. Hal tersebut seperti:

1. menghasilkan suatu dokumen atau seperangkat dokumen yang akan mendefenisikan misi, maksud dan tujuan

2. membuat rencana operasi jangka pendek, menengah dan panjang

3. menyusun rencana keuangan berdasarkan jangkanya masing-masing

 

b. Proses

pada saat proses perencanaan stratejik berjalan maka yang perlu diperhatikan dan dikerjakan adalah:

1. susunlah waktu yang tepat untuk penyelesaian rencana

2. lakukanlah analisis dari pemangku kepentingan (stakeholder)

3. rancangan pernyataan misi

4. membuat perkiraaan eksternal seperti hasil penelitian, kebutuhan dari pelanggan dan kecenderungan yang akan terjadi di masa yang akan datang

5. lakukan penilaian internal  seperti kekuatan dan kelemahan 


Menyusun suatu rencana bisnis

Jika dalam manajemen olahraga sudah memiliki perencanaan stratejik yang siap untuk dilaksanakan. Maka salah satu tujuannya bisa diarahkan ke ranah bisnis, khusunya bisnis olahraga. Untuk itu diperlukan juga suatu rencana bisnis agar bisnis yang dilakukan ke depannya dapat berjalan dengan baik. isi dari suatu rencana bisnis dapat berupa:

1. maksud internal bisa berupa road map pengembangan bisnis, visi untuk perusahaan, strategi perusahaan dan lain-lain

2. maksud internal bisa berupa metode informasi yang digunakan perusahaan kepada pihak luar, sumber daya uang yang potensial dan personel kunci yang perlu untuk direkrut

3. mengapa perencanaan bisnis itu penting? Tentunya ini harus menjadi  kalimat yang harus diperhatikan.  Penyiapan rencananya bisa berupa:

- memerintahkan tim manajemen untuk mengembangkan visi untuk bisnis yang akan datang

- tujuan kedepan yang harus dibuat

- mengklarifikasi kesempatan yang akan datang dan juga ancamannya

- membentuk kerangka untuk pengambilan keputusan

4. informasi apa yang harus disediakan oleh perencanaan bisnis. Beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti:

- dimana bisnis anda sekarang

- ingin menuju kemana bisnis anda bergerak

- bagaimana anda dapat mencapai tempat itu

- darimana uang dan sumber daya yang diperlukan berasal

- peluang dan ancaman pa yang dihadapi oleh bisnis


Sumber   : Buku “Dasar-Dasar Manajemen Olahraga”

Penulis    : Harsuki

Penerbit  : PT. Rajagrafindo Persada


Sabtu, 12 Desember 2020

JAM PIKET OTAK

 

Sumber gambar. techno.okezone.com

sebagai pusat kendali seluruh aktivitas manusia, otak bekerja selama 24 jam. Bahkan ketika tidur sekalipun. Jika otak berhenti bekerja satu detik saja, maka tubuh anda akan mati.  Sebab, otak menentukan bagaimana anda berpikir, merasakan, bertingkah laku, menyikapi segala sesuatu. Otak juga akan menentukan kesehatan fisik maupun psikologis manusia. jika otak sehat, maka akan menunjang kualitas kesehatan anda menjadi lebih baik. namun, jika otak bermasalah, maka akan berdampak negatif pada kesehatan tubuh dan psikologis anda. Nah, berikut ini jam piket otak dalam 24 jam.

Sama seperti organ lainnya, otak juga bekerja secara kuat, tetapi terkadang melemah. Meskipun demikian, otak tetap bekerja lebih keras dari organ lain, karena merupakan organ yang menjadi pusat koordinasi keseluruhan tubuh anda. Nah berikut ini jadwal piket otak.

a. pukul 7-9. Pada rentang waktu ini, sebaiknya anda meningkatkan ikatan hubungan dengan seseorang. Luangkan waktu pagi hari bersama orang tercinta sebelum memulai aktivitas seharian. Karena pada pukul ini, kadar hormon aksitosin (hormon cinta) berada di level tertinggi.

b. pukul 9-11. Pada jam-jam tersebut, otak mengeluarkan hormon kortisol (hormon stress) yang sedang, sehingga membantu memfokuskan pikiran, tanpa dipengaruhi oleh usia. Pukul 9-11 merupakan waktu yang paling produktif untuk melakukan pekerjaan. Jika memiliki banyak agenda pekerjaan, usahakan untuk menyelesaikan di waktu tersebut.

c. pukul 11-14. Pada rentang waktu ini, hormon melatonin (hormon tidur) menurun tajam, sehingga anda dapat melakukan tugas yang sulit.  Namun, jangan melakukan beberapa tugas secara bersamaan, karena akan membuat anda kehilangan konsentrasi.

d. pada pukul 14-15. Pada waktu ini, hal yang paling tepat dilakukan adalah beristirahat. Kondisi tubuh pada jam ini sedang tidak produktif. Sebab, pada rentang waktu tersebut tubuh mencerna makan siang dengan baik. tubuh mengangkut darah dari otak ke perut, sehingga asupan darah atau oksigen ke otak sedikit berkurang dan akan membuat anda mengantuk. Selain itu, penurunan suhu tubuh yang membantu menenangkan untukt tidur di malam hari juga terjadi pada jam ini.

e. pukul 15-18. Otak anda benar-benar dalam kondisi lelah pada rentang waktu ini. Jadi konsentrasi tidak seperti waktu-waktu sebelumnya. Brainstorming dengan rekan kerja atau rapat dengan tingkat ketegangan rendah cocok untuk dilakukan. Selain itu, anda dapat melakukan aktivitas yang berbeda dari pekerjaan yang anda lakukan seharian, seperti berolahraga.

f. pukul 18.00-20. Gunakan waktu ini untuk melakukan tugas-tugas pribadi. Diantara jam tersebut, otak memproduksi melatonin, hormon yang mengatur jam biologis manusia. sisa energi anda digunakan untuk menstimulasi serotonin, yakni hormon pengendali mood atau semangat. Tak ada salahnya untuk berjalan-jalan atau menikmati waktu berkualitas bersama keluarga.

g. pukul 20-22. Pada rentang waktu ini terjadi transmisi dari kondisi terjaga menjadi mengantuk. Sebab, karena kadar hormon melatonin akan meningkat cepat. Sementara itu, kadar serotonin akan menurun.

h. pukul 22 keatas, setelah pukul ini, sebaiknya tunda segala kegiatan dan bersiaplah untuk beristirahat. Pengaturan cahaya akan membantu otak beristirahat dengan baik. setelah beberapa jam, otak siap untuk memulai kembali aktivitas yang baru. Usahakan untuk mendapatkan tidur yang cukup, yakni sebanyak 7-8 jam. Sehingga mendapatkan kesehatan dan energi yang optimal di pagi hari.  

Kamis, 26 November 2020

ATLETIK (Pengertian dan Pengetahuan Dasar Tentang Lari Jarak Pendek)

 

 sumber gambar: kajianpustaka.com


TENTANG LARI JARAK PENDEK

Lari jarak pendek atau sprint adalah salah satu jenis lari yang dilakukan dengan kekuatan dan kecepatan penuh sepanjang garis lintasan dari start hingga finish dimana pemenangnya ditentukan berdasarkan catatan waktu yang paling singkat. Terdapat tiga jarak lintasan yang dilombakan pada lari jarak pendek, yaitu lari jarak 100 meter, 200 meter dan 400 meter.

Untuk mendapatkan kemenangan, seorang pelari jarak pendek membutuhkan reaksi yang cepat, kecepatan yang baik, lari yang efisien dan ketepatan saat melakukan start, serta berusaha mempertahankan kecepatan dari awal hingga mencapai garis finish (Widodo, 2010).

Berikut ini adalah beberapa pengertian dan definisi lari jarak pendek (sprint) dari beberapa sumber buku: 

1.    Menurut Mujahir (2007), sprint atau lari jarak pendek adalah perlombaan lari yang semua para pelarinya dengan kecepatan yang sangat penuh dengan menempuh jarak 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. 

2.    Menurut Syarifudin dan Muhadi (1992:41), lari jarak pendek atau lari cepat (sprint) adalah cara lari dimana atlet harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin. Artinya harus melakukan lari yang secepat-cepatnya dengan mengerahkan seluruh kekuatannya mulai awal (mulai dari start) sampai melewati garis akhir (finish).

3.    Menurut Adisasmita (1992:35), lari jarak pendek atau sprint adalah semua nomor lari yang dilakukan dengan kecepatan penuh (sprint) atau kecepatan maksimal, sepanjang jarak yang ditempuh.

4.    Menurut Muhtar (2011:12), lari jarak pendek (sprint) merupakan suatu cara untuk berlari dimana si lari yang secepat-cepatnya dengan mengerahkan seluruh kekuatannya mulai awal (start) sampai melewati garis akhir (finish).

 

PERATURAN PERLOMBAAN LARI JARAK PENDEK

Peraturan perlombaan lari jarak pendek diatur dan ditetapkan oleh induk organisasi atletik internasional IAAF (International Amateur Atloetik Federation) atau tingkat nasional PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

Garis start dan finish dalam lintasan lari ditunjukkan dengan sebuah garis selebar 5 cm siku-siku dengan batas tepi dalam lintasan. Jarak perlombaan harus diukur dari tepi garis start ke tepi garis fnish terdekat dengan garis start.

Aba-aba yang digunakan dalam lomba lari jarak pendek adalah "bersedia", "siap" dan "ya" atau bunyi pistol.  Semua peserta lomba lari mulai berlari pada saat aba-aba "ya" atau bunyi pistol yang ditembakkan ke udara..Peserta yang membuat kesalahan pada saat start harus diperingatkan (maksimal 3 kali kesalahan).

Lomba lari jarak pendek pada perlombaan besar dilakukan empat tahap, yaitu babak pertama, babak kedua, babak semi final, dan babak final. Babak pertama akan diadakan apabila jumlah peserta banyak, pemenang I dan II tiap heat berhak maju ke babak berikutnya.

 

Diskualifikasi atau Hal-hal yang Dianggap Tidak Sah

Hal-hal yang dianggap tidak sah dalam lari jarak pendek yaitu:

·           Melakukan kesalahan start lebih dari tiga kali.

·           Memasuki lintasan pelari lain.

·           Mengganggu pelari lain.

·           Keluar dari lintasan.

·           Terbukti memakai obat perangsang.

 

Sarana dan Peralatan Lari Jarak Pendek

   Lintasan. Perlombaan lari jarak pendek dilakukan di lapangan yang dibuat lintasan atau ban. Lintasan atau ban perlombaan jumlahnya ada delapan buah. Lebar setiap lintasan berukuran 1,22 meter. Peralatan. Alat yang digunakan dalam perlombaan lari jarak pendek, misalnya sepatu spikes, start block, tiang finish, stopwatch, dan bendera start atau pistol.

 

PENGETAHUAN DASAR LARI JARAK PENDEK

Sebelum melangkah ke teknik berlari cepat, seorang pelari harus mengetahui pengetahun dasar berlari cepat atau lari jarak pendek. Menurut Bompa (1999), hal-hal dasar yang harus diketahui pelari jarak pendek adalah sebagai berikut:

Tubuh sedikit condong ke depan saat berlari, kedua lengan sedikit fleksi 90 derajat dan diayunkan searah dengan gerakan saat berlari. Otot-otot bagian depan dan kedua lengan tetap dalam keadaan rileks.

Tungkai bawah ditolakan dengan kuat sampai lurus, dan pengangkatan pada depan diusahakan sampai posisi sejajar dengan tanah. Pinggang tetap dalam posisi ketinggian yang sama selama berlari. Ketika mencapai finish, badan dicondongkan dengan serentak ke depan untuk mengantarkan bagian dada menyentuh pita.

 

Kamis, 05 November 2020

METODE PENELITIAN (Langkah-Langkah Penelitian)

 

Sumber Gambar: gurupendidikan.co.id


Penelitian merupakan suatu proses yang terdiri atas beberapa langkah. Langkah ini bukan sesuatu yang sekuensial atau langkah-langkah yang harus diikuti secara kaku. Proses penelitian adalah sesuatu kegiatan interaktif antara peneliti dengan logika, masalah, desain dan interpretasi. Adapun langkah-langkah Penelitian adalah sebagai berikut (Arikunto,2010).

1. Mengidentifikasi masalah. Kegiatan penelitian dimulai dengan mengidentifikasi isu-isu dan masalah masalah penting (esensial), hangat (aktual), dan mendesak (krusial) yang dihadapi saat ini dan yang paling banyak arti atau kegunaannya bila isu atau masalah tersebut diteliti.

2. Merumuskan masalah dan membatasi masalah. Perumusan masalah merupakan perumusan dan pemetaan faktor-faktor, atau variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah. Faktor atau variabel tersebut ada yang melatarbelakangi ataupun diakibatkan oleh fokus masalah. Karena faktor atau variabel yang terkait dengan masalah cukup banyak, maka perlu ada pembatasan faktor atau variabel, yaitu dibatasi pada faktor atau variabel-variabel yang dominan.

3. Melakukan studi kepustakaan. Studi kepustakaan merupakan kegiatan untuk mengkaji teori-teori yang mendasari penelitian, baik teori yang berkenaan dengan bidang ilmu yang diteliti maupun metodologi. Dalam studi kepustakaan juga dikaji hal-hal yang bersifat empiris bersumber dari temuan-temuan penelitian terdahulu.

4. Merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian. Hal-hal pokok yang ingin diperoleh dari penelitian dirumuskan dalam bentuk hipotesis atau pertanyaan penelitian. Rumusan hipotesis dibuat apabila penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengolahan data statistik inferensial. Untuk penelitian kuantitatif yang menggunakan pengolahan data statistik deskriptif tidak diperlukan rumusan hipotesis cukup dengan pertanyaan-pertanyaan pokok, demikian juga dengan penelitian kualitatif.

5. Menentukan desain dan metode penelitian. Desain penelitian berisi rumusan tentang langkah-langkah penelitian, dengan menggunakan pendekatan, metode penelitian teknik pengumpulan data dan sumber data tertentu serta alasan-alasan mengapa menggunakan metode tersebut.

6. Menyusun instrumen dan mengumpulkan data. Kegiatan pengumpulan data didahului oleh penentuan teknik penyusunan dan pengujian instrumen pengumpulan data yang akan digunakan. Dalam pelaksanaan pengumpulan data selain objektivitas dan keakuratan data yang akan diperoleh, segi-segi legal dan etis dalam proses pelaksanaannya perlu mendapatkan perhatian.

7. Menganalisis data dan menyajikan hasil. Analisis data menjelaskan teknik dan langkah-langkah yang ditempuh dalam mengolah atau menganalisis data. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif berupa tabel, grafik, profil, bagan, atau menggunakan statistik inferensial berupa korelasi, regresi, perbedaan, analisis jalur dan lain-lain. Data kualitatif dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif neratif-logis.

8. Menginterpretasikan temuan, membuat kesimpulan dan saran. Hasil analisis data masih berbentuk temuan yang belum diberi makna titik pemberian makna atau arti dari temuan dilakukan melalui interpretasi. Interpretasi dibuat dengan melihat makna hubungan antara temuan yang satu dengan yang lainnya, antara temuan dengan konteks atau hal-hal yang melatarbelakanginya, dengan teori yang mendukungnya ataupun dengan kemungkinan penerapannya. Kesimpulan merupakan penarikan generalisasi dari hasil interpretasi temuan penelitian. Meskipun penelitian kualitatif tidak bersifat generalisasi, tetapi unsur generalisasi ini tetap ada, yaitu menemukan hal-hal yang esensial atau prinsipil dari suatu deskripsi. Terhadap kesimpulan-kesimpulan yang telah dirumuskan disusunlah implikasi dan rekomendasi atau saran. Implikasi merupakan akibat logis dari temuan-temuan penelitian yang terkandung dalam kesimpulan titik rekomendasi merupakan hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam memanfaatkan hasil hasil penelitian.

 

Sumber: Buku “Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan”

Penulis: Sudaryono, Gaguk Margono, Wardani Rahayu

Penerbit: Graha Ilmu

Sabtu, 31 Oktober 2020

ILMU URAI OLAHRAGA (Konsep Keilmuan)

 

Siklus peradaban manusia, menempatkan olahraga merupakan komponen penunjang yang penting. kemajuan-kemajuan ke olahragaan tidak terlepas dari peran bidang pendidikan kesehatan, pola pembangunan manusia dan era teknologi maju. Manusia tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia, dengan menempuh upaya-upaya yang optimal meningkatkan produktivitasnya untuk kesejahteraan dan kualitas hidup. Model pembangunan keolahragaan yang tidak terlepas pada mottonya: Mensana in Corporesano. Konsepsi tersebut diharapkan bahwa olahraga dapat mewujudkan kedalam manusia yang mempunyai jasmani yang sehat, sehingga terdapat jiwa yang kuat. Pengertian umum olahraga akan memberikan kekuatan fisik serta membentuk jiwa dan kepribadian tangguh dalam menghadapi perubahan dan persaingan serta menumbuhkan kreatif dalam mencari jalan keluar dari setiap masalah yang kompleks.

Ilmu urai olahraga adalah Subjek pada kinetics atau gerak. Kinetik berasal dari kata Yunani yaitu: kinesis yang berarti gerakan-gerakan yang kompleks dalam unsur yang sederhana. Gerak manusia disebut kinetik dengan pengertian gerak secara umum berdasarkan perilaku gerak manusia, sedangkan gerak secara khusus pada olahraga berdasarkan gerak spektakuler yang umumnya gerak tersebut membutuhkan proses latihan yang dilakukan secara berulang-ulang (membentuk sistem gerak refleks tubuh). Berdasarkan perilaku gerak manusia dapat diklasifikasikan gerak manusia adalah gerak dasar yang dilakukan tanpa pengulangan gerakan (motion), dan gerak yang integral dari kehidupan manusia dilakukan secara berulang-ulang (Movement). Istilah gerak pada olahraga diambil dari istilah gerak manusia (Human Movement). Gerak kompleks pada olahraga menuntut perlunya menentukan tulang-tulang, persendian-persendian dan otot-otot manakah yang berhubungan dengan gerakan-gerakan tertentu, bagaimanakah hubungan masing-masing dengan gerakan itu dan dalam keadaan keadaan apakah masing-masing ada hubungan dengan gerakan-gerakan tersebut. Tetapi tidak hanya komponen itu saja yang menjadi fokus studi, diantaranya susunan saraf dan alat-alat Indra pun menjadi kajian khusus ilmu urai olahraga. Ilmu urai olahraga bukanlah ilmu pengetahuan murni seperti fisika atau biologi, tetapi ilmu pengetahuan yang digunakan diantaranya mengambil dari pengetahuan lain, hal-hal yang berhubungan dengan gerak olahraga, ialah kinesiologi, fisiologis, biomekanika, dan mungkin ilmu-ilmu pengetahuan lain.

Sedangkan motion merupakan gambaran secara mekanik atau disebut mekanika tubuh (body mechaniscs). Dengan perkembangan disiplin ilmu pengetahuan, biomekanika menjadi suatu kajian khusus tentang keolahragaan. Biomekanika ialah ilmu pengetahuan dari gerak tubuh sehingga sebenarnya tidak ada perbedaan dengan kinesiologi titik tetapi rupanya biomekanika terutama mempersoalkan bagaimana caranya melakukan suatu gerakan dengan efisien dengan mudah tanpa banyak memboroskan energi, tanpa timbul kelelahan dan tanpa timbulnya ketegangan otot yang berlebihan. Suatu gerak tidak perlu dilakukan oleh karena kontraksi otot. Ia juga dapat terjadi oleh karena tertariknya otot dan oleh karena gaya berat. Dalam hal ini biomekanika dapat dibedakan penggunaannya dari kinesiologi.

Implementasi disiplin ilmu ini adalah pondasi pada keilmuan olahraga. Sedangkan tujuan mempelajari ilmu urai olahraga untuk membantu dalam landasan untuk membahas hukum-hukum secara kinetik, analisis gerak olahraga, membangun dan mengembangkan tubuh secara efektif dan efisien menghindari cedera pada saat berolahraga, membangun teknologi olahraga dan mengajar olahraga. Ilmu urai olahraga menjelaskan karakteristik pada struktur tubuh secara umum dari bagian terkecil hingga bagian terbesar, yaitu mulai dari sel hingga organisme atau manusia secara utuh. Sedangkan secara khusus menurut Rolf Wired (1994) mengungkapkan bahwa: “Pengertian umum mengenai ilmu urai atau anatomi tubuh manusia adalah ilmu pengetahuan yang memaparkan tentang struktur tubuh manusia dan perbedaan fungsi organ tubuh”. Kata anatomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Anatome (ana adalah satu dan tome adalah memotong atau memisahkan) secara harfiah adalah memotong atau memisahkan satu dan yang lainnya.

Berbagai fungsi vital seperti pernafasan dan pencernaan berjalan terus tidak peduli apakah kita perhatikan atau tidak. Kalaupun ada kerusakan, tubuh berusaha memperbaikinya secara otomatis dan tanpa diketahui. Memahami tubuh dimulai secara parsial sampai ke komprehensif. Merupakan ruang lingkup ilmu urai olahraga. Seringkali ketika kita mempelajari ilmu urai olahraga terbentur dengan kondisi kosa kata yang sulit dimengerti, disebabkan oleh latar belakang keilmuan tersebut berasal dari bahasa latin dan Yunani. Oleh karena itu memahami atau mengenal glosari anatomi tubuh manusia penting artinya dalam memahami ilmu urai olahraga secara utuh.

 

Sumber: Buku “Ilmu Urai Olahraga 1 (Analisis Kinetik Pada Olahraga)

Penulis: Ricky Wirasasmita

Penerbit: Alfabeta

 

 

Rabu, 28 Oktober 2020

PSIKOLOGI PENDIDIKAN (Definisi Psikologi Pendidikan dan Mengapa Perlu Mempelajari Psikologi Pendidikan)

 

Sumber Gambar: dictio.id


Definisi Psikologi Pendidikan

Psikologi pendidikan merupakan salah satu cabang psikologi. Barlow (1985) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu dalam pelaksanaan tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara lebih efektif. glover dan ronning (dalam Elliot, 1996) menyatakan bahwa psikologi pendidikan mencakup topik-topik yang berkisar pada perkembangan manusia, perbedaan individual, pengukuran, belajar, motivasi dan pandangan pendidikan humanistik, baik yang didasarkan pada data empiris maupun teori.

Menurut Witherington, psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia. Muhibbin Syah (2002) menyatakan bahwa psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Definisi yang diterima paling luas menurut Elliot dkk (1996). Adalah bahwa psikologi pendidikan merupakan aplikasi psikologi yang mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pembelajaran dan isu-isu lain yang berkaitan yang timbul dalam setting pendidikan.

Dari berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang psikologi yang khusus mempelajari tentang persoalan-persoalan psikologis yang terjadi dalam setting pendidikan. Arthur S. QEBER (1988) menganggap psikologi pendidikan sebagai subdisiplin psikologi terapan. Dalam pandangannya, psikologi pendidikan adalah subdisiplin psikologi yang berkaitan dengan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal:

1. Penerapan prinsip-prinsip belajar pengembangan

2. Pembaharuan kurikulum

3. Bagian dan evaluasi bakat dan kemampuan

4 sosialisasi proses-proses dan interaksi proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif

5. Penyelenggaraan pendidikan keguruan

 

Mengapa Perlu Mempelajari Psikologi Pendidikan

Usia pendidikan pada manusia mungkin sama tuanya dengan usia keberadaan manusia itu sendiri. Artinya, usaha pendidikan telah dimulai sejak manusia pertama kali ada, Kendati masih dalam bentuk yang sederhana.

Seperti diketahui, bahwa manusia yang mengalami proses pendidikan dan belajar itu memiliki aspek psikologis yang sangat berperan dalam menentukan keberhasilan proses pendidikan yang dilaluinya. Karena itu, pengetahuan tentang aspek psikologis yang terdapat dalam diri si pembelajar merupakan hal yang penting dimiliki oleh setiap pendidik dan calon pendidik. Pengetahuan yang meliputi aspek-aspek perkembangan, belajar, motivasi, pembelajaran dan isu-isu lain yang berkaitan yang timbul dalam setting pendidikan ini hanya dapat diperoleh melalui psikologi, terutama psikologi pendidikan. Pengetahuan tersebut membantu para pendidik dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat bertindak sesuai dengan kondisi anak didik (Suryabrata, 2002).

menurut masrun antara tugas-tugas pendidikan dan psikologi terdapat titik temu, yaitu pada perubahan perilaku. Pendidikan dimaksudkan untuk mengubah perilaku manusia dari 1 taraf perkembangan ke taraf perkembangan berikutnya, sedang psikologi menyediakan jalan bagi upaya perubahan perilaku tersebut. Dengan demikian, psikologi pendidikan perlu dipelajari oleh semua pendidik, terutama para calon guru, dalam upaya mempersiapkan diri guna memberikan perlakuan pendidikan dan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan-pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat:

1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat,

2. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan peserta didik

3. Memilih alat bantu dan media pembelajaran yang tepat

4. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling kepada peserta didik

5. Memotivasi belajar peserta didik

6 Menciptakan iklim belajar yang kondusif

7 Berinteraksi dengan peserta didik secara baik dan di disenangi

8 menilai hasil belajar peserta didik

Mengingat pentingnya mempelajari psikologi bagi seorang guru atau calon guru ini, Muhibbin Syah (2003) mengatakan bahwa diantara pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar peserta didik.

 

Sumber: Buku “Psikologi Pendidikan”

Penulis: Nyanyu Khodijah

Penerbit: Rajawali Pers

Sabtu, 24 Oktober 2020

PEMBELAJARAN (Pengertian dan Implikasi Perencanaan Pembelajaran)

 

Sumber Gambar: dedi26.blogspot.com


Pengertian Pembelajaran

Menurut Gagne, Brigss dan Wagner dalam buku Udin S. Winataputra (2008:40) pengertian pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Disisi lain, pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai suatu yang objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreativitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreativitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

 

 

Implikasi Perencanaan Pembelajaran

Beberapa prinsip pembelajaran yang perlu diperhatikan para guru agar terjadinya transfer belajar sebagai berikut:

1. Makin mirip situasi latihan dengan situasi permainan yang sebenarnya, makin mungkin terjadinya transfer. implikasinya, guru dituntut mampu menganalisa aneka ragam situasi yang terdapat pada suatu permainan dan menambahkannya secara bertahap ke dalam situasi berlatih.

2. Makin bervariasi suatu keterampilan dipelajari, makin mungkin terjadinya transfer secara positif terhadap situasi permainan yang sebenarnya. Implikasinya, belajar skill perlu waktu. Makin banyak waktu dicurahkan untuk transfer, makin mungkin transfer itu terjadi. Kadang-kadang transfer tidak terjadi sebab siswa belum memahami dan belum dapat menerapkan prinsip gerak yang menjadi sumber transfer dengan baik.

3. Transfer dapat dilakukan melalui usaha pemberian dorongan oleh gurunya terhadap siswa agar menggunakan informasi dan keterampilan yang sudah dimiliki siswa serta kejelasan aktivitas belajar yang harus dilakukannya. Implikasinya, guru dapat mendorong terjadinya transfer dengan cara:

a. Memberikan komponen tugas gerak dengan jelas kepada siswa. Cara ini dimaksudkan untuk membuat keterkaitan kognitif secara jelas diantara skill yang dilakukannya.

b. Memberikan contoh nyata tentang konsep yang seharusnya diterapkan siswa pada keterampilan lainnya dengan jelas.


Sumber: Buku "Perencanaan Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan"

Penulis: Dini Rosdiani, M.Pd

Penerbit: Alfabeta

Rabu, 21 Oktober 2020

SEPAK TAKRAW (Tahap Dalam Pembelajaran Gerak Untuk Keterampilan Sepak Takraw)


 Sumber Gambar: Tutorial Points.com

Melihat keterampilan gerak yang ditampilkan pemain sepak takraw tingkat tinggi sungguh merupakan pemandangan yang mengasikkan. Gerakan akrobatik yang estetik merupakan bagian dominan dari permainan sepak takraw sepanjang berlangsungnya permainan. Belajar gerak yang prinsipnya merupakan suatu proses pembelajaran yang memiliki tujuan untuk mengembangkan berbagai keterampilan gerak anak secara optimal dan proporsional. Dalam proses pembelajaran gerak, seorang yang belajar gerak akan melalui beberapa tahapan. Menurut Winkel (1981) tahapan tersebut adalah:

1. Tahap Kognisi

Para ahli sepakat bahwa pada tahap ini seorang yang belajar gerak berada pada fase pembentukan rencana gerak. pada tahap ini, proses masukan informasi melalui alat-alat reseptor (pendengaran, penciuman, sentuhan dan penglihatan) subjek belajar memegang peranan penting. Masukan informasi yang diterima oleh alat-alat reseptor sebelum dibentuk menjadi perencanaan gerak dalam sistem memori akan mengalami proses panjang dan rumit. Proses penerimaan dan pemrosesan informasi dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: (1). Tahap menerima dan pengolahan informasi, (2) indentifikasi stimulus, (3) seleksi respons dan (4) pemrograman respons. Implikasi dari tahap ini terhadap usaha pembelajaran gerak adalah sebagai berikut: bila informasi berbentuk latihan rangkaian gerak, maka pelatih perlu melakukan suatu analisis dari rangkaian keterampilan gerak tersebut. keterampilan harus dilakukan  sedemikian rupa, sehingga guru dan pelatih dapat mengemasnya menjadi informasi yang sederhana. Sebagai contoh, misalkan bahan latihan yang disajikan adalah kerempilan tekhnik servis, analisis keterampilan gerak dari gerakan sepak sila dari servis bawah.

2. Tahap Fiksasi

Tahap ini merupakan tahan realisasi rencana pola gerak menjadi gerak tubuh. pada awalnya, gerak dilakukan dengan tingkat koordinasi yang rendah, tampak kaku dan kasar. Peranan pengulangan yang berkali-kali disertai dengan umpan balik yang bermakna akan memberikan dampak positif terhadap usaha pembentukan keterampilan gerak.

Keterampilan gerak yang sederhana atau hanya terdiri dari satu komponen atau lebih mudah dikuasai anak, dibandingkan dengan keterampilan yang terdiri dari beberapa komponen. Demikian pula gerak yang memiliki karakter keterampilan tertutup akan lebih mudah dan cepat dikuasai oleh anak dibandingkan dengan keterampilan terbuka.

Implikasi dari tahap belajar gerak ini dalam belajar keterampilan tehnik dasar sepak takraw adalah sebagai berikut:

1. latihan hendaknya dimulai dari gerakan dengan komponen-komponen gerak yang sederhana, yang serasa lambat laun dilanjutkan dengan berbagai gerak yang kompleks. Sesuai dengan tingkat kesulitan yang kelak dihadapi anak, memberikan latihan keterampilan gerak sepak sila sebaiknya diberikan lebih awal sebelum keterampilan memaha dan mendada apalagi keterampilan sepakmula dan smash.

2. memberikan umpan balik yang bermakna sama halnya dengan membantu anak untuk menemukan dan mengenali kekurangan dan kesalaha gerak yang dilakukannya.

Pelatih harus memperkenalkan komponen-komponen dari rangkaian gerak yang belum atau kurang dapat dilakukan oleh anak. Dengan memperkenalkan gerakan yang salah, pelatih dengan segera dapat memberikan umpan balik yang bermakna. Dengan demikian, pelatih tidak hanya sekedar mengatakan “kamu kurang” atau “kami salah” melainkan ia dapat mengatakan “kamu kurang mengangkat kaki waktu menyepak bola ke atas”. Disamping hal, dengan mengenali dan memahami kesalahannya, maka diharapkan anak dapat mempercepat proses perbaikan gerakan tersebut secara kreatif dan inovatif.

Pelatih tidak boleh cepat-cepat untuk mengalihkan latihan pada gerakan lainnya sebelum gerakan yang dilatihkan telah dikuasai oleh anak. Sebaiknya pelatih benar-benar memiliki keyakinan bahwa anak telah menguasai keterampilan gerak sepak sila sebelum mengalihkannya pada latihan keterampilan gerak sepak mula apalagi gerakan seperti smash. Pangalihan gerakan baru hanya akan menambah beban dalam rencana pembentukan pola gerak dalam sistem memori.

3. Tahap Otomatisasi

Pada tahap ini keterampilan gerak telah menjadi bagian dari dirinya. Seorang tekong yang telah memiliki keterampilan permanen akan dapat melakuan sepakmula dengan tingkat koordinasi yang tinggi. Keterampilan gerak dapat dilakukan dengan efisiensi dan efektif. Ia tidak perlu lagi berpikir bagaimana cara melakukan gerakan mengayun dan menyepak bola dengan cepat, tepat dan keras karena semua gerakannya dilakukan dengan otomatis.

Pengaruh latihan yang dilakukan sebelumnya akan tampak pada tahap ini. Latihan yang dilakukan dengan lingkungan situasi dan kondisi yang terbatas, hanya akan menghasilkan keterampilan gerak otomatis yang miskin variasi. Seorang tekong yang hanya dilatih dengan dituasi dan kondisi saja hanya dapat melakukan keterampilan gerak yang sesuai dengan latihan yang dilakukannya.

Keterampilan permanen yang telah menjadi bagian dari diri seseorang akan sulit diubah. Pengubahan keterampilan pada tahap ini akan menimbulkan dampak yang negatif.  Disamping pengubahan memakan waktu yang relatif lama, juga sulit untuk menemukan dan menentukan komponen-komponen gerak mana yang perlu dirubah sesuai dengan keinginan pelatih. Dalam hal inilah, sebaiknya keterampilan gerak yang benar dan tepat harus dilatihkan sejak seseorang mengenal keterampilan gerak tersebut. perbaikan harus segera dilakukan, sebelum keterampilan tersebut menjadi permanen.

 

Sumber     : Buku “Pelatihan Dasar Sepak Takraw”

Penulis     : Achmad Sofyan Hanif

Penerbit    : PT. Rajagrafindo Persada

 


Sabtu, 17 Oktober 2020

KESEGARAN JASMANI (Jenis Kebutuhan Olahraga dan Faktor Penentu Pencapaian Prestasi Olahraga)

 

Sumber Gambar: Jainiyubmee.blogspot.com


Setiap aktivitas tentulah mempunyai tujuan, tidak terkecuali dengan berolahraga. Tujuan berolahraga dapa dibagi sesuai dengan kebutuhan yakni:

1. rekreasi. Yaitu mereka yang melakukan olahraga hanya untuk bersenang-senang, mengisi waktu senggang, dilakukan dengan penuh kegembiraan, santai, tidak formal.

2. pendidikan. Yaitu kegiatan yang dilakukan formal, bertujuan untuk mencapai sasaran pendidikan nasional melalui kegiatan olahraga disekolah yang telah disusun dalam kurikulum.

3. kesegaran jasmani. Yaitu mereka yang melakukan olahraga untuk mencapai tingkat kesegaran jasmani tertentu agar mampu melakukan tugasnya sehari-hari dengan tingak efisiensi yang tinggi dan produktivitas kerja yang tinggi.

4. kesehatan. Yaitu mereka yang melakukan olahraga sebagai pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi.

5. prestasi. Yaitu mereka yang melakukan olahraga untuk mencapai prestasi tertentu atau menjadi juara

 

Persaingan olahraga prestasi dewasa ini makin ketat. Prestasi bukan lagi milik perorangan tetapi sudah menyangkut harkat dan martabat suatu bangsa. Itulah sebabnya berbagai daya dan upaya dilakukan oleh suatu negara untuk menempatkan atletnya  sebagai juara pada berbagai kegiatan olahraga besar yang melibatkan nama suatu negara. Salah satu upaya yang dilakukan pelatih agar atletnya berprestasi adalah dengan cara meningkatkan tingkat kesegaran jasmani.

Pasau (1986) mengemukakan faktor-faktor penentu pencapaian prestasi dalam olahraga adalah sebagai berikut:

1. Aspek biologis

a. potensi/kemampuan dasar (Fundamentas Motor Skill) Mencakup komponen kesegaran jasmani: Kekuatan, kecepatan, kelincahan, koordinasi, tenaga, daya tahan otot, daya kerja jantung dan paru-paru, kelentukan, keseimbangan, ketepatan dan kesehatan untuk olahraga.

b. fungsi organ-organ tubuh. daya kerja jantung-peredaran darah, daya kerja paru-paru sistem pernafasan, daya kerja persyarafan, daya kerja pancaindera dan lain-lain.

c. struktur dan postur tubuh. ukuran tinggi dan panjang tubuh, ukuran besar, lebar dan berat tubuh, somato type (endomorphy, mesomorphy, ectomorphy).

d. gizi (sebagai penunjang aspek biologis). Jumlah makanan yang cukup, nilai makanan yang memenuhi kebutuhan, variasi makanan yang bermacam-macam.

2. Aspek Psikologis

a. intelektual (kecerdasan=IQ), ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan bakat.

b. motivasi:

- dari dalam diri atlet (internal): perasaan harga diri, kebanggaan, keinginan berprestasi, kepercayaan diri, perasaan sehat dan lain-lain.

- dari luar diri atlet (eksternal): penghargaan, pujian, hadiah-hadiah (materi, uang), kedudukan dan lain-lain.

c. kepribadian:

- yang menguntungkan dalam pembinaan prestasi: ketekunan, kematangan, semangat, berani, teliti/cermat, berhati-hati mudah menerima, bijaksana, serius, tenang, percaya diri, terkontrol, cakap/pintar, teguh pendirian dan lain-lain.

- yang kurang menguntungkan: mudah tersinggung/emosi, cepat bosan, sembrono/ceroboh, ragu-ragu, pemalu, lambat menerima, curiga/cemburu, tidak terkendali, menyendiri, tidak tetap pendirian, penakut dan lain-lain.

d. koordinasi kerja otot dan syaraf: kecepatan reaksi motorik, kecepatan reaksi karena rangsang penglihatan dan pendengaran.

3. Aspek Lingkungan

a. sosial: kehidupan sosial ekonomi, interaksi antara pelatih, atlet dan sesama anggota polisi.

b. prasarana, sarana olahraga yang tersedia dan medan

c. cuaca iklim sekitar

d. orang tua, keluarga dan masyarakat (dorongan dan penghargaan)

4. Aspek Penunjang

a. pelatih yang berkualitas tinggi

b. program yang tersusun secara sistematis

c. penghargaan dari masyarakat dan pemerintah

d. dana yang memadai

e. organisasi yang tertib.

 

Sumber     : Buku “Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani”

Penulis      : Nur Ichsan Halim

Penerbit    : Badan Penerbit UNM



Sabtu, 10 Oktober 2020

RENANG (Sejarah Renang di Indonesia)

 

Sumber Gambar. olipimpics30.com

Sepanjang perkembangan yang dapat diikuti, kota Bandung merupakan kota yang mengawali kegiatan olahraga renang di Indonesia. hal ini dibuktikan dengan pembangunan kolam renang Cihampelas pada tahun 1904. Disamping itu sebelum kemerdekaan telah ada  beberapa kolam renang  di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya.

Dengan adanya beberapa kolam renang, perkembangan cabang olahraga ini ditandai  dengan dibentuknya perkumpulan-perkumpulan renang antara lain Bandungsche Zwembrond atau Perserikatan Berenang Bandung pada tahun 1917. Ketika itu terdapat 7 perkumpulan yang bernaung di bawah perserikatan tersebut, termasuk perkumpulan renang siswa-siswa sekolah di Bandung.

Menyusul berdirinya West Java Zwembrond pada tahun 1918, pada tahun 1927 di Jawa Timur berdiri Oost Java Zwembrond (Perserikatan Renang Jawa Timur). Dua peloncat indah Belanda mencetak prestasi pada tahun 1934. Hamaman dan Van de Groen, masing-masing sebagai juara pertama dan kedua nomor-nomor papan 3 meter dan menara. Ketika Far Eastern Games (Olimpiade Timus Jauh) berlangsung di Manila pada tahun 1934, kedua peloncat tersebut menjadi utusan Hindia Belanda.

 

Perkembangan Renang Pada Masa Kemerdekaan

Selama pendudukan Jepang 1924-1945 memang kesempatan untuk renang terbuka luas bagi bangsa Indonesia, karena pemerinta Jepang membuka semua kolam renang di tanah air untuk masyarakat umum. Pada awal kemerdekaan Indonesia, perkembangan renang di tanah air agak menurun, disebabkan bangsa kita terlibat dalam perjuangan fisik melawan penjajah dan beberapa tahun setelah kemerdekaan, berada di bawah Zwembrond Voor Indonesi (ZVBI).

Pembentukan organisasi induk renang terwujud pada tanggal 21 Maret 1951, ketika kongres pertama di Jakarta dan mengangkat Prof. Dr. Poerwo Soedarma sebagai Ketua pertama Persatuan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) yang pada tahun 1957 namanya menjadi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), agar tidak mempunyai singkatan yang sama dengan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Dalam upaya menyempurnakan bidang organisasi pada tahun 1952 PRSI menjadi anggota resmi Federasi Renang Dunia, Federation Internasionale de Nation Amateur (FINA) dan juga menjadi anggota resmi International Olimpic Committe (IOC), Komite Olimpiade Internasional. 

Perkembangan cabang olahraga ini berlangsung pesat di berbagai daerah dan perlombaan renang diadakan setiap tahun di tingkat nasional. misalnya saja dalan PON cabang olahraga renang dengan berbagai nomor perlombaan menjadi salah satu nomor utama dalam acara. Pada saat perkembangan olahraga ini, tahun 1952 telah diutus perenang 200 meter gaya dada Soeharko ke Olimpiade Helsinki. Walau tidak berhasil mencapai semifinal, tetapi telah terpecahkan rekor Indonesia atas namanya dari 2.51.3 menjadi 2.50.6.

Pada tahun 1953 indonesia turut mengambil bagian dalam Youth Festival di Bukarest. Dalam melancarkan kegiatan-kegiatan renang pada waktu tertentu PRSI mengadakan kongres dan menyempurnakan susunan pengurusnya demi kemajuaan cabang olahraga yang mempunyai banyak nomor perlombaan pada setiap pertandingan.

Selama hampir 30 tahun (1954-1983) D. Soeprayogi memegang pucuk pimpinan PRSI. Pada tahun 1983 beliau diangkat sebagai ketua kehormatan atas segala dedikasinya di bidang olahraga renang. Sebagai penggantinya untuk meneruskan pimpinan ditetapkan M. F. Siregar, yang sejak tahun 1959 telah bertindak sebagai ketua komisi tehnik dan sejak tahun 1968 telah menjadi ketua I dan pada tahun 1983 diangkat menjadi ketua umum.

Pada tahun 1963 Indonesia harus mengundurkan diri dari Federasi Dunia Renang karena menjadi tuan rumah Ganefo pada bula november tahun tersebut. kemudian pada tahun 1966 PRSI kembali diterima sebagai anggota Federasi Renang Dunia dan pada tahun 1966 PRSI ikut berpartisipasi dalam Asian Games V di Bangkok.

Dalam Upaya meningkatkan prestasi para perenang yang diinventarisasi tiap kejuaraan nasional, mulai kejuaraan nasional di Malang pada tahun 1959 diadakan  pemisahan antara perenang senir dan junior sampai akhirnya muncul sistem pengelompokan. Dan untuk pertama kalinya kejuaraan renang diadakan di Bandung pada tahun 1978 dan setiap tahun diadakan secara berkesinambungan sebagai berikut.

 

Sumber: Buku “Renang”

Penulis: Marta Dinata & Tina Wijaya

Penerbit: Penerbit Cerdas Jaya

 

 


Popular Post