Tampilkan postingan dengan label Pembelajaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pembelajaran. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 23 Januari 2021

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN (Hakikat Belajar)

 

Sumber Gambar. wahanabelajar.com


Belajar merupakan proses hidup yang sadar atau tidak harus dijalani semua manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, pengetahuan, keterampilan dan sikap. Manusia belajar sejak lahir hingga akhir hayatnya. Seorang bayi mencoba menguasai keterampilan-keterampilan yang sederhana seperti memegang berbagai benda dan mengenal orang-orang di sekelilingnya. Setelah memasuki masa kanak-kanak dan remaja, sejumlah sikap, nilai dan kemampuan berinteraksi pada diri seseorang, lalu tercapailah suatu kompetensi. Kemudian, pada saat dewasa, seseorang seyogyanya telah mahir dengan aktivitas-aktivitas tertentu yang lebih kompleks seperti berwirausaha, membuat rumah, mengendarai kendaraan dan menjalin kerjasama dengan orang lain.

Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan mahluk hidup lainnya. Belajar mempunyai keuntungan, baik bagi individu maupun masyarakat, belajar berperan penting dalam mentransmisikan budaya dan pengetahuan dari generasi ke generasi.

Secara formal, belajar dilakukan di lembaga pendidikan, entah itu tingkat sekolah dasar, sekolah tingkat pertama, sekolah tingkat atas dan perguruan tinggi. Proses belajar juga bisa dilakukan di tempat kursus, pelatihan dan aktivitas pendidikan lainnya yang luas dan tak terbatas. Dalam konteks yang lebih besar, belajar tidak hanya dilakukan di lembaga formal, melainkan juga bisa dilakukan dalam kehidupan yang maha luas ini. Disini, meminjam istilah yang dipakai oleh motivator terkenal Gede Prama, “alam semesta dan kehidupan merupakan guru tertinggi”. Atau bisa juga disebut “alam berkembang menjadi Guru”.

Belajar dalam arti yang luas adalah proses persentuhan seseorang dengan kehidupan itu sendiri. dari proses ini, seseorang akan memperoleh pengetahuan, pengalaman dan keterampilan. Dari sini, seseorang juga bisa memperoleh kebijakan. Suatu adonan yang serasi antara kecerdasan akal, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kebijakan sangat berguna bagi seseorang untuk menjalani kehidupan.

Itulah hakikat belajar yang bisa dilakukan di lembaga formal maupun di hamparan alam semesta dan kehidupan yang maha luas ini. Untuk itu, dalam metode belajar yang baik, proses belajar dan mengajar sebaiknya tidak selalu dilakukan di ruangan tertutup, terkungkung, dan terbatas dalam kelas, melainkan juga dilakukan di luar ruangan yang lebih leluasa, bebas dan tak terbatas. Proses belajar yang selalu dilakukan di dalam ruangan, sebagaimana banyak kita temui pada kebanyakan metode belajar yang konvensional, merupakan hal yang monoton, usang dan konsertvatif. Dengan cara belajar di luar ruangan, suasana menjadi lebih segar dan variatif. Dalam kondisi yang fresh, segar dan enjoy peserta didik akan mudah menerima pelajaran. Proses belajar dan mengajar pun berlangsung secara menyenangkan dan tentu saja optimal.

 

Sumber     : Buku “ Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik”

Penulis     : Heri Rahyubi

Penerbit    : Nusa Media



Sabtu, 24 Oktober 2020

PEMBELAJARAN (Pengertian dan Implikasi Perencanaan Pembelajaran)

 

Sumber Gambar: dedi26.blogspot.com


Pengertian Pembelajaran

Menurut Gagne, Brigss dan Wagner dalam buku Udin S. Winataputra (2008:40) pengertian pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Disisi lain, pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai suatu yang objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreativitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreativitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

 

 

Implikasi Perencanaan Pembelajaran

Beberapa prinsip pembelajaran yang perlu diperhatikan para guru agar terjadinya transfer belajar sebagai berikut:

1. Makin mirip situasi latihan dengan situasi permainan yang sebenarnya, makin mungkin terjadinya transfer. implikasinya, guru dituntut mampu menganalisa aneka ragam situasi yang terdapat pada suatu permainan dan menambahkannya secara bertahap ke dalam situasi berlatih.

2. Makin bervariasi suatu keterampilan dipelajari, makin mungkin terjadinya transfer secara positif terhadap situasi permainan yang sebenarnya. Implikasinya, belajar skill perlu waktu. Makin banyak waktu dicurahkan untuk transfer, makin mungkin transfer itu terjadi. Kadang-kadang transfer tidak terjadi sebab siswa belum memahami dan belum dapat menerapkan prinsip gerak yang menjadi sumber transfer dengan baik.

3. Transfer dapat dilakukan melalui usaha pemberian dorongan oleh gurunya terhadap siswa agar menggunakan informasi dan keterampilan yang sudah dimiliki siswa serta kejelasan aktivitas belajar yang harus dilakukannya. Implikasinya, guru dapat mendorong terjadinya transfer dengan cara:

a. Memberikan komponen tugas gerak dengan jelas kepada siswa. Cara ini dimaksudkan untuk membuat keterkaitan kognitif secara jelas diantara skill yang dilakukannya.

b. Memberikan contoh nyata tentang konsep yang seharusnya diterapkan siswa pada keterampilan lainnya dengan jelas.


Sumber: Buku "Perencanaan Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan"

Penulis: Dini Rosdiani, M.Pd

Penerbit: Alfabeta

Popular Post