Sabtu, 31 Oktober 2020

ILMU URAI OLAHRAGA (Konsep Keilmuan)

 

Siklus peradaban manusia, menempatkan olahraga merupakan komponen penunjang yang penting. kemajuan-kemajuan ke olahragaan tidak terlepas dari peran bidang pendidikan kesehatan, pola pembangunan manusia dan era teknologi maju. Manusia tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia, dengan menempuh upaya-upaya yang optimal meningkatkan produktivitasnya untuk kesejahteraan dan kualitas hidup. Model pembangunan keolahragaan yang tidak terlepas pada mottonya: Mensana in Corporesano. Konsepsi tersebut diharapkan bahwa olahraga dapat mewujudkan kedalam manusia yang mempunyai jasmani yang sehat, sehingga terdapat jiwa yang kuat. Pengertian umum olahraga akan memberikan kekuatan fisik serta membentuk jiwa dan kepribadian tangguh dalam menghadapi perubahan dan persaingan serta menumbuhkan kreatif dalam mencari jalan keluar dari setiap masalah yang kompleks.

Ilmu urai olahraga adalah Subjek pada kinetics atau gerak. Kinetik berasal dari kata Yunani yaitu: kinesis yang berarti gerakan-gerakan yang kompleks dalam unsur yang sederhana. Gerak manusia disebut kinetik dengan pengertian gerak secara umum berdasarkan perilaku gerak manusia, sedangkan gerak secara khusus pada olahraga berdasarkan gerak spektakuler yang umumnya gerak tersebut membutuhkan proses latihan yang dilakukan secara berulang-ulang (membentuk sistem gerak refleks tubuh). Berdasarkan perilaku gerak manusia dapat diklasifikasikan gerak manusia adalah gerak dasar yang dilakukan tanpa pengulangan gerakan (motion), dan gerak yang integral dari kehidupan manusia dilakukan secara berulang-ulang (Movement). Istilah gerak pada olahraga diambil dari istilah gerak manusia (Human Movement). Gerak kompleks pada olahraga menuntut perlunya menentukan tulang-tulang, persendian-persendian dan otot-otot manakah yang berhubungan dengan gerakan-gerakan tertentu, bagaimanakah hubungan masing-masing dengan gerakan itu dan dalam keadaan keadaan apakah masing-masing ada hubungan dengan gerakan-gerakan tersebut. Tetapi tidak hanya komponen itu saja yang menjadi fokus studi, diantaranya susunan saraf dan alat-alat Indra pun menjadi kajian khusus ilmu urai olahraga. Ilmu urai olahraga bukanlah ilmu pengetahuan murni seperti fisika atau biologi, tetapi ilmu pengetahuan yang digunakan diantaranya mengambil dari pengetahuan lain, hal-hal yang berhubungan dengan gerak olahraga, ialah kinesiologi, fisiologis, biomekanika, dan mungkin ilmu-ilmu pengetahuan lain.

Sedangkan motion merupakan gambaran secara mekanik atau disebut mekanika tubuh (body mechaniscs). Dengan perkembangan disiplin ilmu pengetahuan, biomekanika menjadi suatu kajian khusus tentang keolahragaan. Biomekanika ialah ilmu pengetahuan dari gerak tubuh sehingga sebenarnya tidak ada perbedaan dengan kinesiologi titik tetapi rupanya biomekanika terutama mempersoalkan bagaimana caranya melakukan suatu gerakan dengan efisien dengan mudah tanpa banyak memboroskan energi, tanpa timbul kelelahan dan tanpa timbulnya ketegangan otot yang berlebihan. Suatu gerak tidak perlu dilakukan oleh karena kontraksi otot. Ia juga dapat terjadi oleh karena tertariknya otot dan oleh karena gaya berat. Dalam hal ini biomekanika dapat dibedakan penggunaannya dari kinesiologi.

Implementasi disiplin ilmu ini adalah pondasi pada keilmuan olahraga. Sedangkan tujuan mempelajari ilmu urai olahraga untuk membantu dalam landasan untuk membahas hukum-hukum secara kinetik, analisis gerak olahraga, membangun dan mengembangkan tubuh secara efektif dan efisien menghindari cedera pada saat berolahraga, membangun teknologi olahraga dan mengajar olahraga. Ilmu urai olahraga menjelaskan karakteristik pada struktur tubuh secara umum dari bagian terkecil hingga bagian terbesar, yaitu mulai dari sel hingga organisme atau manusia secara utuh. Sedangkan secara khusus menurut Rolf Wired (1994) mengungkapkan bahwa: “Pengertian umum mengenai ilmu urai atau anatomi tubuh manusia adalah ilmu pengetahuan yang memaparkan tentang struktur tubuh manusia dan perbedaan fungsi organ tubuh”. Kata anatomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Anatome (ana adalah satu dan tome adalah memotong atau memisahkan) secara harfiah adalah memotong atau memisahkan satu dan yang lainnya.

Berbagai fungsi vital seperti pernafasan dan pencernaan berjalan terus tidak peduli apakah kita perhatikan atau tidak. Kalaupun ada kerusakan, tubuh berusaha memperbaikinya secara otomatis dan tanpa diketahui. Memahami tubuh dimulai secara parsial sampai ke komprehensif. Merupakan ruang lingkup ilmu urai olahraga. Seringkali ketika kita mempelajari ilmu urai olahraga terbentur dengan kondisi kosa kata yang sulit dimengerti, disebabkan oleh latar belakang keilmuan tersebut berasal dari bahasa latin dan Yunani. Oleh karena itu memahami atau mengenal glosari anatomi tubuh manusia penting artinya dalam memahami ilmu urai olahraga secara utuh.

 

Sumber: Buku “Ilmu Urai Olahraga 1 (Analisis Kinetik Pada Olahraga)

Penulis: Ricky Wirasasmita

Penerbit: Alfabeta

 

 

Rabu, 28 Oktober 2020

PSIKOLOGI PENDIDIKAN (Definisi Psikologi Pendidikan dan Mengapa Perlu Mempelajari Psikologi Pendidikan)

 

Sumber Gambar: dictio.id


Definisi Psikologi Pendidikan

Psikologi pendidikan merupakan salah satu cabang psikologi. Barlow (1985) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu dalam pelaksanaan tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara lebih efektif. glover dan ronning (dalam Elliot, 1996) menyatakan bahwa psikologi pendidikan mencakup topik-topik yang berkisar pada perkembangan manusia, perbedaan individual, pengukuran, belajar, motivasi dan pandangan pendidikan humanistik, baik yang didasarkan pada data empiris maupun teori.

Menurut Witherington, psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia. Muhibbin Syah (2002) menyatakan bahwa psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Definisi yang diterima paling luas menurut Elliot dkk (1996). Adalah bahwa psikologi pendidikan merupakan aplikasi psikologi yang mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pembelajaran dan isu-isu lain yang berkaitan yang timbul dalam setting pendidikan.

Dari berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang psikologi yang khusus mempelajari tentang persoalan-persoalan psikologis yang terjadi dalam setting pendidikan. Arthur S. QEBER (1988) menganggap psikologi pendidikan sebagai subdisiplin psikologi terapan. Dalam pandangannya, psikologi pendidikan adalah subdisiplin psikologi yang berkaitan dengan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal:

1. Penerapan prinsip-prinsip belajar pengembangan

2. Pembaharuan kurikulum

3. Bagian dan evaluasi bakat dan kemampuan

4 sosialisasi proses-proses dan interaksi proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif

5. Penyelenggaraan pendidikan keguruan

 

Mengapa Perlu Mempelajari Psikologi Pendidikan

Usia pendidikan pada manusia mungkin sama tuanya dengan usia keberadaan manusia itu sendiri. Artinya, usaha pendidikan telah dimulai sejak manusia pertama kali ada, Kendati masih dalam bentuk yang sederhana.

Seperti diketahui, bahwa manusia yang mengalami proses pendidikan dan belajar itu memiliki aspek psikologis yang sangat berperan dalam menentukan keberhasilan proses pendidikan yang dilaluinya. Karena itu, pengetahuan tentang aspek psikologis yang terdapat dalam diri si pembelajar merupakan hal yang penting dimiliki oleh setiap pendidik dan calon pendidik. Pengetahuan yang meliputi aspek-aspek perkembangan, belajar, motivasi, pembelajaran dan isu-isu lain yang berkaitan yang timbul dalam setting pendidikan ini hanya dapat diperoleh melalui psikologi, terutama psikologi pendidikan. Pengetahuan tersebut membantu para pendidik dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat bertindak sesuai dengan kondisi anak didik (Suryabrata, 2002).

menurut masrun antara tugas-tugas pendidikan dan psikologi terdapat titik temu, yaitu pada perubahan perilaku. Pendidikan dimaksudkan untuk mengubah perilaku manusia dari 1 taraf perkembangan ke taraf perkembangan berikutnya, sedang psikologi menyediakan jalan bagi upaya perubahan perilaku tersebut. Dengan demikian, psikologi pendidikan perlu dipelajari oleh semua pendidik, terutama para calon guru, dalam upaya mempersiapkan diri guna memberikan perlakuan pendidikan dan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan-pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat:

1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat,

2. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan peserta didik

3. Memilih alat bantu dan media pembelajaran yang tepat

4. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling kepada peserta didik

5. Memotivasi belajar peserta didik

6 Menciptakan iklim belajar yang kondusif

7 Berinteraksi dengan peserta didik secara baik dan di disenangi

8 menilai hasil belajar peserta didik

Mengingat pentingnya mempelajari psikologi bagi seorang guru atau calon guru ini, Muhibbin Syah (2003) mengatakan bahwa diantara pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar peserta didik.

 

Sumber: Buku “Psikologi Pendidikan”

Penulis: Nyanyu Khodijah

Penerbit: Rajawali Pers

Sabtu, 24 Oktober 2020

PEMBELAJARAN (Pengertian dan Implikasi Perencanaan Pembelajaran)

 

Sumber Gambar: dedi26.blogspot.com


Pengertian Pembelajaran

Menurut Gagne, Brigss dan Wagner dalam buku Udin S. Winataputra (2008:40) pengertian pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Disisi lain, pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai suatu yang objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreativitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreativitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

 

 

Implikasi Perencanaan Pembelajaran

Beberapa prinsip pembelajaran yang perlu diperhatikan para guru agar terjadinya transfer belajar sebagai berikut:

1. Makin mirip situasi latihan dengan situasi permainan yang sebenarnya, makin mungkin terjadinya transfer. implikasinya, guru dituntut mampu menganalisa aneka ragam situasi yang terdapat pada suatu permainan dan menambahkannya secara bertahap ke dalam situasi berlatih.

2. Makin bervariasi suatu keterampilan dipelajari, makin mungkin terjadinya transfer secara positif terhadap situasi permainan yang sebenarnya. Implikasinya, belajar skill perlu waktu. Makin banyak waktu dicurahkan untuk transfer, makin mungkin transfer itu terjadi. Kadang-kadang transfer tidak terjadi sebab siswa belum memahami dan belum dapat menerapkan prinsip gerak yang menjadi sumber transfer dengan baik.

3. Transfer dapat dilakukan melalui usaha pemberian dorongan oleh gurunya terhadap siswa agar menggunakan informasi dan keterampilan yang sudah dimiliki siswa serta kejelasan aktivitas belajar yang harus dilakukannya. Implikasinya, guru dapat mendorong terjadinya transfer dengan cara:

a. Memberikan komponen tugas gerak dengan jelas kepada siswa. Cara ini dimaksudkan untuk membuat keterkaitan kognitif secara jelas diantara skill yang dilakukannya.

b. Memberikan contoh nyata tentang konsep yang seharusnya diterapkan siswa pada keterampilan lainnya dengan jelas.


Sumber: Buku "Perencanaan Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan"

Penulis: Dini Rosdiani, M.Pd

Penerbit: Alfabeta

Rabu, 21 Oktober 2020

SEPAK TAKRAW (Tahap Dalam Pembelajaran Gerak Untuk Keterampilan Sepak Takraw)


 Sumber Gambar: Tutorial Points.com

Melihat keterampilan gerak yang ditampilkan pemain sepak takraw tingkat tinggi sungguh merupakan pemandangan yang mengasikkan. Gerakan akrobatik yang estetik merupakan bagian dominan dari permainan sepak takraw sepanjang berlangsungnya permainan. Belajar gerak yang prinsipnya merupakan suatu proses pembelajaran yang memiliki tujuan untuk mengembangkan berbagai keterampilan gerak anak secara optimal dan proporsional. Dalam proses pembelajaran gerak, seorang yang belajar gerak akan melalui beberapa tahapan. Menurut Winkel (1981) tahapan tersebut adalah:

1. Tahap Kognisi

Para ahli sepakat bahwa pada tahap ini seorang yang belajar gerak berada pada fase pembentukan rencana gerak. pada tahap ini, proses masukan informasi melalui alat-alat reseptor (pendengaran, penciuman, sentuhan dan penglihatan) subjek belajar memegang peranan penting. Masukan informasi yang diterima oleh alat-alat reseptor sebelum dibentuk menjadi perencanaan gerak dalam sistem memori akan mengalami proses panjang dan rumit. Proses penerimaan dan pemrosesan informasi dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: (1). Tahap menerima dan pengolahan informasi, (2) indentifikasi stimulus, (3) seleksi respons dan (4) pemrograman respons. Implikasi dari tahap ini terhadap usaha pembelajaran gerak adalah sebagai berikut: bila informasi berbentuk latihan rangkaian gerak, maka pelatih perlu melakukan suatu analisis dari rangkaian keterampilan gerak tersebut. keterampilan harus dilakukan  sedemikian rupa, sehingga guru dan pelatih dapat mengemasnya menjadi informasi yang sederhana. Sebagai contoh, misalkan bahan latihan yang disajikan adalah kerempilan tekhnik servis, analisis keterampilan gerak dari gerakan sepak sila dari servis bawah.

2. Tahap Fiksasi

Tahap ini merupakan tahan realisasi rencana pola gerak menjadi gerak tubuh. pada awalnya, gerak dilakukan dengan tingkat koordinasi yang rendah, tampak kaku dan kasar. Peranan pengulangan yang berkali-kali disertai dengan umpan balik yang bermakna akan memberikan dampak positif terhadap usaha pembentukan keterampilan gerak.

Keterampilan gerak yang sederhana atau hanya terdiri dari satu komponen atau lebih mudah dikuasai anak, dibandingkan dengan keterampilan yang terdiri dari beberapa komponen. Demikian pula gerak yang memiliki karakter keterampilan tertutup akan lebih mudah dan cepat dikuasai oleh anak dibandingkan dengan keterampilan terbuka.

Implikasi dari tahap belajar gerak ini dalam belajar keterampilan tehnik dasar sepak takraw adalah sebagai berikut:

1. latihan hendaknya dimulai dari gerakan dengan komponen-komponen gerak yang sederhana, yang serasa lambat laun dilanjutkan dengan berbagai gerak yang kompleks. Sesuai dengan tingkat kesulitan yang kelak dihadapi anak, memberikan latihan keterampilan gerak sepak sila sebaiknya diberikan lebih awal sebelum keterampilan memaha dan mendada apalagi keterampilan sepakmula dan smash.

2. memberikan umpan balik yang bermakna sama halnya dengan membantu anak untuk menemukan dan mengenali kekurangan dan kesalaha gerak yang dilakukannya.

Pelatih harus memperkenalkan komponen-komponen dari rangkaian gerak yang belum atau kurang dapat dilakukan oleh anak. Dengan memperkenalkan gerakan yang salah, pelatih dengan segera dapat memberikan umpan balik yang bermakna. Dengan demikian, pelatih tidak hanya sekedar mengatakan “kamu kurang” atau “kami salah” melainkan ia dapat mengatakan “kamu kurang mengangkat kaki waktu menyepak bola ke atas”. Disamping hal, dengan mengenali dan memahami kesalahannya, maka diharapkan anak dapat mempercepat proses perbaikan gerakan tersebut secara kreatif dan inovatif.

Pelatih tidak boleh cepat-cepat untuk mengalihkan latihan pada gerakan lainnya sebelum gerakan yang dilatihkan telah dikuasai oleh anak. Sebaiknya pelatih benar-benar memiliki keyakinan bahwa anak telah menguasai keterampilan gerak sepak sila sebelum mengalihkannya pada latihan keterampilan gerak sepak mula apalagi gerakan seperti smash. Pangalihan gerakan baru hanya akan menambah beban dalam rencana pembentukan pola gerak dalam sistem memori.

3. Tahap Otomatisasi

Pada tahap ini keterampilan gerak telah menjadi bagian dari dirinya. Seorang tekong yang telah memiliki keterampilan permanen akan dapat melakuan sepakmula dengan tingkat koordinasi yang tinggi. Keterampilan gerak dapat dilakukan dengan efisiensi dan efektif. Ia tidak perlu lagi berpikir bagaimana cara melakukan gerakan mengayun dan menyepak bola dengan cepat, tepat dan keras karena semua gerakannya dilakukan dengan otomatis.

Pengaruh latihan yang dilakukan sebelumnya akan tampak pada tahap ini. Latihan yang dilakukan dengan lingkungan situasi dan kondisi yang terbatas, hanya akan menghasilkan keterampilan gerak otomatis yang miskin variasi. Seorang tekong yang hanya dilatih dengan dituasi dan kondisi saja hanya dapat melakukan keterampilan gerak yang sesuai dengan latihan yang dilakukannya.

Keterampilan permanen yang telah menjadi bagian dari diri seseorang akan sulit diubah. Pengubahan keterampilan pada tahap ini akan menimbulkan dampak yang negatif.  Disamping pengubahan memakan waktu yang relatif lama, juga sulit untuk menemukan dan menentukan komponen-komponen gerak mana yang perlu dirubah sesuai dengan keinginan pelatih. Dalam hal inilah, sebaiknya keterampilan gerak yang benar dan tepat harus dilatihkan sejak seseorang mengenal keterampilan gerak tersebut. perbaikan harus segera dilakukan, sebelum keterampilan tersebut menjadi permanen.

 

Sumber     : Buku “Pelatihan Dasar Sepak Takraw”

Penulis     : Achmad Sofyan Hanif

Penerbit    : PT. Rajagrafindo Persada

 


Sabtu, 17 Oktober 2020

KESEGARAN JASMANI (Jenis Kebutuhan Olahraga dan Faktor Penentu Pencapaian Prestasi Olahraga)

 

Sumber Gambar: Jainiyubmee.blogspot.com


Setiap aktivitas tentulah mempunyai tujuan, tidak terkecuali dengan berolahraga. Tujuan berolahraga dapa dibagi sesuai dengan kebutuhan yakni:

1. rekreasi. Yaitu mereka yang melakukan olahraga hanya untuk bersenang-senang, mengisi waktu senggang, dilakukan dengan penuh kegembiraan, santai, tidak formal.

2. pendidikan. Yaitu kegiatan yang dilakukan formal, bertujuan untuk mencapai sasaran pendidikan nasional melalui kegiatan olahraga disekolah yang telah disusun dalam kurikulum.

3. kesegaran jasmani. Yaitu mereka yang melakukan olahraga untuk mencapai tingkat kesegaran jasmani tertentu agar mampu melakukan tugasnya sehari-hari dengan tingak efisiensi yang tinggi dan produktivitas kerja yang tinggi.

4. kesehatan. Yaitu mereka yang melakukan olahraga sebagai pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi.

5. prestasi. Yaitu mereka yang melakukan olahraga untuk mencapai prestasi tertentu atau menjadi juara

 

Persaingan olahraga prestasi dewasa ini makin ketat. Prestasi bukan lagi milik perorangan tetapi sudah menyangkut harkat dan martabat suatu bangsa. Itulah sebabnya berbagai daya dan upaya dilakukan oleh suatu negara untuk menempatkan atletnya  sebagai juara pada berbagai kegiatan olahraga besar yang melibatkan nama suatu negara. Salah satu upaya yang dilakukan pelatih agar atletnya berprestasi adalah dengan cara meningkatkan tingkat kesegaran jasmani.

Pasau (1986) mengemukakan faktor-faktor penentu pencapaian prestasi dalam olahraga adalah sebagai berikut:

1. Aspek biologis

a. potensi/kemampuan dasar (Fundamentas Motor Skill) Mencakup komponen kesegaran jasmani: Kekuatan, kecepatan, kelincahan, koordinasi, tenaga, daya tahan otot, daya kerja jantung dan paru-paru, kelentukan, keseimbangan, ketepatan dan kesehatan untuk olahraga.

b. fungsi organ-organ tubuh. daya kerja jantung-peredaran darah, daya kerja paru-paru sistem pernafasan, daya kerja persyarafan, daya kerja pancaindera dan lain-lain.

c. struktur dan postur tubuh. ukuran tinggi dan panjang tubuh, ukuran besar, lebar dan berat tubuh, somato type (endomorphy, mesomorphy, ectomorphy).

d. gizi (sebagai penunjang aspek biologis). Jumlah makanan yang cukup, nilai makanan yang memenuhi kebutuhan, variasi makanan yang bermacam-macam.

2. Aspek Psikologis

a. intelektual (kecerdasan=IQ), ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan bakat.

b. motivasi:

- dari dalam diri atlet (internal): perasaan harga diri, kebanggaan, keinginan berprestasi, kepercayaan diri, perasaan sehat dan lain-lain.

- dari luar diri atlet (eksternal): penghargaan, pujian, hadiah-hadiah (materi, uang), kedudukan dan lain-lain.

c. kepribadian:

- yang menguntungkan dalam pembinaan prestasi: ketekunan, kematangan, semangat, berani, teliti/cermat, berhati-hati mudah menerima, bijaksana, serius, tenang, percaya diri, terkontrol, cakap/pintar, teguh pendirian dan lain-lain.

- yang kurang menguntungkan: mudah tersinggung/emosi, cepat bosan, sembrono/ceroboh, ragu-ragu, pemalu, lambat menerima, curiga/cemburu, tidak terkendali, menyendiri, tidak tetap pendirian, penakut dan lain-lain.

d. koordinasi kerja otot dan syaraf: kecepatan reaksi motorik, kecepatan reaksi karena rangsang penglihatan dan pendengaran.

3. Aspek Lingkungan

a. sosial: kehidupan sosial ekonomi, interaksi antara pelatih, atlet dan sesama anggota polisi.

b. prasarana, sarana olahraga yang tersedia dan medan

c. cuaca iklim sekitar

d. orang tua, keluarga dan masyarakat (dorongan dan penghargaan)

4. Aspek Penunjang

a. pelatih yang berkualitas tinggi

b. program yang tersusun secara sistematis

c. penghargaan dari masyarakat dan pemerintah

d. dana yang memadai

e. organisasi yang tertib.

 

Sumber     : Buku “Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani”

Penulis      : Nur Ichsan Halim

Penerbit    : Badan Penerbit UNM



Sabtu, 10 Oktober 2020

RENANG (Sejarah Renang di Indonesia)

 

Sumber Gambar. olipimpics30.com

Sepanjang perkembangan yang dapat diikuti, kota Bandung merupakan kota yang mengawali kegiatan olahraga renang di Indonesia. hal ini dibuktikan dengan pembangunan kolam renang Cihampelas pada tahun 1904. Disamping itu sebelum kemerdekaan telah ada  beberapa kolam renang  di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya.

Dengan adanya beberapa kolam renang, perkembangan cabang olahraga ini ditandai  dengan dibentuknya perkumpulan-perkumpulan renang antara lain Bandungsche Zwembrond atau Perserikatan Berenang Bandung pada tahun 1917. Ketika itu terdapat 7 perkumpulan yang bernaung di bawah perserikatan tersebut, termasuk perkumpulan renang siswa-siswa sekolah di Bandung.

Menyusul berdirinya West Java Zwembrond pada tahun 1918, pada tahun 1927 di Jawa Timur berdiri Oost Java Zwembrond (Perserikatan Renang Jawa Timur). Dua peloncat indah Belanda mencetak prestasi pada tahun 1934. Hamaman dan Van de Groen, masing-masing sebagai juara pertama dan kedua nomor-nomor papan 3 meter dan menara. Ketika Far Eastern Games (Olimpiade Timus Jauh) berlangsung di Manila pada tahun 1934, kedua peloncat tersebut menjadi utusan Hindia Belanda.

 

Perkembangan Renang Pada Masa Kemerdekaan

Selama pendudukan Jepang 1924-1945 memang kesempatan untuk renang terbuka luas bagi bangsa Indonesia, karena pemerinta Jepang membuka semua kolam renang di tanah air untuk masyarakat umum. Pada awal kemerdekaan Indonesia, perkembangan renang di tanah air agak menurun, disebabkan bangsa kita terlibat dalam perjuangan fisik melawan penjajah dan beberapa tahun setelah kemerdekaan, berada di bawah Zwembrond Voor Indonesi (ZVBI).

Pembentukan organisasi induk renang terwujud pada tanggal 21 Maret 1951, ketika kongres pertama di Jakarta dan mengangkat Prof. Dr. Poerwo Soedarma sebagai Ketua pertama Persatuan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) yang pada tahun 1957 namanya menjadi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), agar tidak mempunyai singkatan yang sama dengan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Dalam upaya menyempurnakan bidang organisasi pada tahun 1952 PRSI menjadi anggota resmi Federasi Renang Dunia, Federation Internasionale de Nation Amateur (FINA) dan juga menjadi anggota resmi International Olimpic Committe (IOC), Komite Olimpiade Internasional. 

Perkembangan cabang olahraga ini berlangsung pesat di berbagai daerah dan perlombaan renang diadakan setiap tahun di tingkat nasional. misalnya saja dalan PON cabang olahraga renang dengan berbagai nomor perlombaan menjadi salah satu nomor utama dalam acara. Pada saat perkembangan olahraga ini, tahun 1952 telah diutus perenang 200 meter gaya dada Soeharko ke Olimpiade Helsinki. Walau tidak berhasil mencapai semifinal, tetapi telah terpecahkan rekor Indonesia atas namanya dari 2.51.3 menjadi 2.50.6.

Pada tahun 1953 indonesia turut mengambil bagian dalam Youth Festival di Bukarest. Dalam melancarkan kegiatan-kegiatan renang pada waktu tertentu PRSI mengadakan kongres dan menyempurnakan susunan pengurusnya demi kemajuaan cabang olahraga yang mempunyai banyak nomor perlombaan pada setiap pertandingan.

Selama hampir 30 tahun (1954-1983) D. Soeprayogi memegang pucuk pimpinan PRSI. Pada tahun 1983 beliau diangkat sebagai ketua kehormatan atas segala dedikasinya di bidang olahraga renang. Sebagai penggantinya untuk meneruskan pimpinan ditetapkan M. F. Siregar, yang sejak tahun 1959 telah bertindak sebagai ketua komisi tehnik dan sejak tahun 1968 telah menjadi ketua I dan pada tahun 1983 diangkat menjadi ketua umum.

Pada tahun 1963 Indonesia harus mengundurkan diri dari Federasi Dunia Renang karena menjadi tuan rumah Ganefo pada bula november tahun tersebut. kemudian pada tahun 1966 PRSI kembali diterima sebagai anggota Federasi Renang Dunia dan pada tahun 1966 PRSI ikut berpartisipasi dalam Asian Games V di Bangkok.

Dalam Upaya meningkatkan prestasi para perenang yang diinventarisasi tiap kejuaraan nasional, mulai kejuaraan nasional di Malang pada tahun 1959 diadakan  pemisahan antara perenang senir dan junior sampai akhirnya muncul sistem pengelompokan. Dan untuk pertama kalinya kejuaraan renang diadakan di Bandung pada tahun 1978 dan setiap tahun diadakan secara berkesinambungan sebagai berikut.

 

Sumber: Buku “Renang”

Penulis: Marta Dinata & Tina Wijaya

Penerbit: Penerbit Cerdas Jaya

 

 


FILSAFAT ILMU (Filsafat dan Hikmah)


Sumber Gambar. afi.unida.gontor.ac.id


Filsafat dan Hikmah

Filsafat dalam bahasa inggris, yaitu: Philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani: Philosophia, yang terdiri atas dua kata: Philos (cinta) atau Philia (persahabatan, tertarik kepada) dan Sophos (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, intelegensi). Jadi, secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom). Orangnya disebut filosof yang dalam bahasa arab disebut failasuf.

Harun Nasution mengatakan bahwa kata filsafat berasal dari bahasa arab Falsafa dengan Wazan (timbangan) fa’lala, fa’lalah dan fi’lal. Dengan demikian, menurut Harun Nasution, kata benda dari falsafa seharusnya falsafah dan filsaf. Menurutnya dalam bahasa Indonesia banyak terpakai kata filsafat, padahal bukan berasal dari kata arab falsafah dan bukan dari kata inggri phylosophy. Harun Nasution mempertanyakan apakah kata fil berasal dari bahasa Inggris dan Safah diambil dari kata arab, sehingga terjadilah gabungan keduanya yang kemudian menimbulkan kata filsafat.

Harun Nasution berpendapat bahwa istilah filsafat berasal dari bahasa Arab karena orang Arab lebih dahulu datang dan sekaligus mempengaruhi bahasa Indonesia daripada orang bahasa Inggris. Oleh karena itu, dia konsisten menggunakan kata falsafat, bukan filsafat. Buku-buku mengenai filsafat ditulis dengn falsafat, seperti Falsafat agama dan Falsafat dan Mistisme dalam Islam.

Kendati istilah filsafat yang lebih tepat adalah falsafah yang berasal dari bahasa Arab, kata filsafat sebenarnya bisa diterima dalam bahasa Indonesia. sebab, sebagian kata Arab yang diindonesiakan mengalami perubahan dalam huruf vokalnya, seperti masjid menjadi mesjid dan karamah menjadi keramat. Karena itu perubahan huruf a menjadi i dalam kata falsafah bisa ditolerir. Lagi pula, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata filsafat menunjukkan pengertian yang dimaksud, yaitu pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya.

Adapun beberapa pengertian pokok tentang filsafat menurut kalangan filosof adalah:

1. Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas

2. Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar serta nyata.

3. Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan: sumbernya, hakikatnya, keabsahannya dan nilainya.

4. penyelidikan kritis atas pengandaian –pengandaian dan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang pengetahuan

5. disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu anda melihat apa yang anda katakan dan untuk mengatakan apa yang anda lihat.

 

Pengertian filsafat secara terminologi sangat beragam, baik dalam ungkapan maupun titik tekanannya. Bahkan, Moh. Hatta dan Langeveld mengatakan bahwa defenisi filsafat tidak perlu diberikan karena setiap orang memiliki titik tekan sendiri dalam defenisinya. Oleh karena itu, biarkan saja meneliti filsafat terlebih dahulu kemudian menyimpulkan sendiri.

Pendapat ini ada benarnya, sebab intisari berfilsafat itu terdapat dalam pembahasan bukan pada defenisi. Namun, defenisi filsafat untuk dijadikan patokan awal diperlukan untuk memberi arah dan cakupan objek yang dibahas, terutama yang terkait dengan filsafat ilmu. Karena itu disini dikemukakan beberapa defenisi dari para filosof terkemuka yang cukup representatif, baik dari segi zaman maupun kualitas pemikiran.

1. Pythagoran (572-497 SM) adalah filosof yang pertama kali menggunakan kata filsafat, dia mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi ke dalam tiga tipe: mereka yang mencintai kesenangan, mereka yang mencintai kegiatan dan mereka yang mencintai kebijaksanaan.

2. Plato (427-347 SM) mengatakan bahwa objek filsafat adalah penemuan kenyataan atau kebenaran absolut (keduanya sama dalam pandangannya), lewat “dialektika”.

3. Aristoteles (384-332 SM), tokoh utama filosof klasik, mengatakan bahwa filsafat menyelidiki sebab dan asas segala terdalam dari wujud. Karena itu, dia menamakan filsafat dengan ‘teologi’ atau ‘filsafat pertama’. Aristoteles sampai pada kesimpulan bahwa setiap gerak di alam ini digerakkan oleh yang lain. Karena itu perlu menetapkan satu  penggerak pertama yang menyebabkan gerak itu, sedangkan dirinya sendiri tidak bergerak dan terlepas dari unsur materi.

4. Al-Farabi (W. 950 M), seorang filosof Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina berkata, “Filsafat ialah ilmu tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikatnya yang sebenarnya.

5. Ibnu Rusyd (1126-1198 SM), berpendapat bahwa filsafat atau hikmah merupakan pengetahuan “otonom” yang perlu dikaji oleh manusia karena dia dikaruniai akal.

 

Sumber: Buku “ Filsafat Ilmu”

Penulis: Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A.

Penerbit: PT. Rajagrafindo Persada

Rabu, 07 Oktober 2020

INSOMNIA (Fakta dan Mitos)

 

Sumber Gambar. freepik.com


Sulit tidur merupakan suatu hal yang amat menjengkelkan. Saat badan terasa letih dan penat, maka satu-satunya jalan untuk memulihkan adalah tidur. Tetapi, ketika badan mulai dibaringkan dan siap beristirahat, giliran mata tidak mau terpejam. Hal ini secara umum merupakan gangguan tidur yang disebut dengan Insomnia.

Beberapa orang mengeluhkan gangguan yang mereka alami selama berhari-hari. namun masih banyak ditemukan mitos yang berkembang di masyarakat tentang Insomnia. Agar tidak terjerumus dengan berbagai mitos seputar tidur ini , mari kita lihat apa yang sering kita dengar seputar tidur.


Membayar Tidur

Mitos     : Disarankan untuk membayar tidur saat anda bisa, seperti tidur sampai siang pada akhir minggu.

Fakta    : Bangun siang saat akhir minggu memang terdengar menyenangkan, namun lebih penting jika anda mengatur waktu jadwal tidur yang teratur setiap hari. Waktu tidur dan bangun yang teratur akan membantu anda tertidur pada waktunya setiap malam.


Berolahraga Sore Hari

Mitos     : Berolahraga pada sore hari akan membuat anda lelah sehingga dapat tidur lebih cepat.

Fakta    : Berolahraga secara teratur memang membuat kita lebih mudah tidur. Namun, pastikan anda selesai berolahraga sedikitnya 3 jam sebelum tidur. Tubuh yang lebih dingan membuat kita lebih mudah tertidur karena latihan meningkatkan suhu tubuh. butuh sekitar 6 jam untuk mengembalikan tubuh kita pada suhu normal.


Orang Tua Tidur Lebih Sedikit

Mitos     : Bertambanya umur membuat tidur kita makin berkurang atau hanya membutuhkan tidur beberapa jam saja.

Fakta    : Sepintas memang terlihat seperti itu, namun orang yang sudah tua membutuhkan waktu tidur yang sama dengan orang yang lebih muda, yaitu 7-9 jam sehari. Pola tidur mereka yang berubah, cenderung tidur lebih banyak saat siang hari atau tidur-tidur ayam.


Mengistirahatkan Otak

Mitos     : Tidur diperlukan agar otak dapat beristirahat

Fakta    : Tidur memang sangat diperlukan, namun bukan otak yang butuh beristirahat, melainkan tubuh. Otak kita masih bekerja saat kita tidur dan mengntrol fungsi-fungsi tubuh. Contohnya, bernafas.


Bangun Tengah Malam

Mitos     : Jika anda terbangun tengah malam, sebaiknya tetap berbaring dan mencoba tidur kembali. Bangun hanya membuat anda terjaga lebih lama.

Fakta    : Jika anda tidak dapat tertidur kembali dalam 15-20 menit, bangunlah. Pergilah ke ruangan lain dan lakukan sesuatu yang rileks, seperti mendengarkan musik atau membaca. Bila anda hanya berbaring dan berusaha keras tidur kembali, anda hanya akan merasa gelisah dan sulit tidur kembali.


Tiduran di Kamar

Mitos     : Sebelum benar-benar tidur, sebaiknya beraktivitas dulu di dalam kamar. Hal ini akan membuat anda siap tertidur.

Fakta    : Makin banyak aktivitas yang anda lakukan di kamar tidur seperti nonton TV atau main internet maka semakin sulit anda tertidur. Sebaiknya gunakan kamar tidur hanya untuk tidur dan atau kegiatan yang memang hanya dilakukan dikamar tidur.


Suhu Ruangan

Mitos     : Meringkuk di bawah selimut tebal akan membuat anda lebih cepat tertidur

Fakta    : Tubuh lebih mudah masuk ke dalam sleep mode jika suhu ruangan lebih dingin. Jadi, jika anda harus menggunakan penghangat atau sesuatu yang membuat nyaman, bukalah jendela sedikit untuk membiarkan udara sega masuk. Anda tentu tidak ingin kedinginan tapi juga tidak ingin kepanasan.


Mendengkur

Mitos     : Mendengkur biasa terjadi dan tidak membahayakan kesehatan

Fakta    : Memang umum terjadi dan tidak membahayakan kebanyakan orang. Namun, hal ini mungkin juga merupakan gejala kelainan tidur yang disebut sleep apnea yang dapat mengancam kesehatan. Jika anda mendengarkur dengan keras dan ada jeda yang panjang pada dengkuran anda, maka konsultasikan pada dokter karena kebiasaan ini dapat diobati.


Minum Alkohol

Mitos     : Meminum minuman yang mengandung alkohol dapat membantu menenangkan anda dan membuat anda tidur lebih cepat.

Fakta    : Minuman yang mengandung alkohol dapat membuat anda lelah dan tidur lebih cepat, namun hal ini bisa membuat tidur anda terbagi-bagi dan terbangun sepanjang malam.


Dari beberapa mitos dan fakta tentang tidur diatas dapat memberi kesimpulan bahwa jangan hanya mendengar dan langsung mempercayai apa kata orang tentang tidur dan penanganannya. Namun juga pelajari dan temukan kebenaran-kebenaran yang terkandung di baliknya.

 

Sumber      : Buku “Mengenal Sebab-Sebab, Akibat-Akibat, dan Cara Terapi Insomnia”

Penulis       : Mukhlidah Hanun Siregar

Penerbit     : FlashBooks

 

Sabtu, 03 Oktober 2020

BOLA BASKET (Sejarah dan awal perkembangannya di Indonesia)


Sumber Gambar. republikseo.net


Sejarah Olahraga Bola Basket

Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal Kanada yang mengajar di sebuah fakultas untuk para mahasiswa profesional (YMCA) sebuah wadah pemuda kristen di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England. Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario, Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai Bola Basket pada 15 Desember 1891.

Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah kerangjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswanya untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu.

Pertandingan bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1982 di tempat kerja Dr. James Naismith. “Basket Ball” sebutan bagi olahraga ini dalam bahasa Inggris, adala sebutan yang digagas oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatiknya ditempatkan  di seluruh cabang YMCA di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh negara bagian amerika serikat.

Pada awalnya setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble. Sehingga bola hanya dapat berpindah melalui pass (umpan). Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith.

Pada bulan agustus tahun 1936, saat menghadiri Olimpiade Berlin 1936, ia dinamakan sebagai Presiden Kehormatan Federasi Bola Basket Internasional. Terlahir sebagai warga Kanada, ia menjadi warga negara Amerika Serikat pada 4 Mei 1925. Dr. James Naismith meninggal dunia pada 28 November 1939.

 

Perkembangan Olahraga Bola Basket di Indonesia

Di tengah-tengah gejolak revolusi bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan yang telah direbut dari penjajah, permainan bola basket mulai dikenal oleh sebagian kecil rakyat Indonesia. Khususnya yang berada di kota perjuangan dan pusat pemerintahan rakyat Indonesia yaitu di Yogyakarta serta kota terdekat yaitu Solo. Tampaknya ancaman pedang dan dentuman meriam penjajah tidak menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk melakukan kegiatan olahraga, termasuk permainan bola basket. Bahkan dengan dilakukannya kegiatan-kegiatan olahraga tersebut semangat juang bangsa Indonesia untuk mempertahankan tanah airnya dari ancaman penjajah yang menginginkan kembali untuk berkuasa semakin membaja. Terbukti pada bulan september 1948, di kota Solo diselenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama yang mempertandingkan beberapa cabang olahraga, diantaranya bola basket. Dalam kegiatan tersebut ikut serta, antara lain: PORO Solo, PORI Yogyakarta dan Akademi Olahraga Sarangan.

Pada Tahun 1951, Maladi dalam kedudukannya selaku Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) meminta kepada Tony Wen dan Wim Latumeten untuk menyusun Organisasi olahraga bola basket Indonesia. Selanjutnya karena pada tahun tersebut di Jakarta akan di selenggarakan PON kedua, maka kepada kedua tokoh tadi Maladi meminta pula untuk menjadi penyelenggara pertandingan bola basket.

Atas prakarsa kedua tokoh ini, pada tanggal 23 Oktober 1951 dibentuklan Organisasi bola basket Indonesia dengan nama persatuan Basketball Seluruh Indonesia disingkat PERBASI. Tahun 1955 namanya diubah dan disesuaikan dengan perbendaharaan bahasa Indonesia, menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia yang singkatannya tetap sama yaitu PERBASI.

Dalam susunan pengurus PERBASI yang pertama, Tony Wen d menduduki jabatan sebagai ketua serta WIM Latumeten sebagai sekretaris. Segera setelah terbentuknya PERBASI, Organisasi ini menggabungkan diri dan menjadi ketua KOI serta FIBA. Namun demikian, dengan terbentuknya PERBASI tidak berarti bahwa perjuangan bangsa Indonesia untuk membina dan mengembangkan permainan bola basket di tanah air menjadi ringan. Tantangan yang paling menonjol datang dari masyarakat Cina di Indonesia yang mendirikan Bon Bola Basket sendiri dan tidak mau bergabung dengan PERBASI.

Untuk menjawan tantangan tersebut, pada tahun 1955 PERBASI menyelenggarakan Konferensi Bola Basket di Bandung yang dihadiri oleh utusan dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta dan Bandung. Keputusan yang paling terpenting dalam konferensi tersebut ialah PERBASI merupakan satu-satunya organisasi induk olahraga bola basket di Indonesia, sehingga tidak ada lagi sebuatan Bon Bola basket Cina dan lain sebagainya. Pada kesempatan itu juga dibicarakan persiapan menghadapi penyelenggaraan kongres yang pertama.

 

Sumber    : Buku “Ensiklopedia Olahraga Permainan Bola Besar”

Penulis     : Drs. Sutono IR

Penerbit   : PT. Bengawan Ilmu 



Popular Post