Tampilkan postingan dengan label KESEGARAN JASMANI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KESEGARAN JASMANI. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 Februari 2021

KESEGARAN JASMANI (Tes Kesegaran Jasmani Umur 13-15 Tahun)

 

Sumber Gambar. sehatq.com

 

Kesegaran Jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dengan kemampuan dan kesanggupannya berfungsi dalam pekerjaan secara optimal dan efisien. Disadari atau tidak, sebenarnya kesegaran jasmani senyawa dengan hidup manusia.

Kesegaran jasmani erat kaitannya dengan kegiatan manusia melakukan pekerjaan dan bergerak. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan bagi setiap individu tidak sama, sesuai dengan gerak atau pekerjaan yang dilakukan. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan oleh seorang anak berbeda dengan yang dibutuhkan orang dewasa, bahkan kadar kebutuhan kesegaran jasmani itu sangat individual.

Untuk mengetahui dan menilai tingkat kesegaran jasmani seseorang, dapat dilakukan dengan melaksanakan pengukuran. Pengukuran kesegaran jasmani dilakukan dengan tes kesegaran jasmani. Untuk melaksanakan tes diperlukan adanya alat/instrumen. Tes kesegaran jasmani Indonesia (TKJI) merupakan salah satu bentuk instrumen untuk mengukur tingkat kesegaran jasmani.

Dalam lokakarya kesegaran jasmani tahun 1984 TKJI telah disepakati dan ditetapkan menjadi suatu instrumen yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia. dasar pertimbangannya adalah bahwa instrumen ini seluruhnya disusun dengan kondisi anak Indonesia. TKJI dibagi ke dalam 4 kelompok umur, yaitu: Kelompok umur 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-19 tahun.

Khusus untuk anak umur 13-15 tahun tentunya memiliki norma tes untuk umur tersebut yang tentunya berbeda dengan norma tes pada umur yang lain. TKJI untuk aank umur 13-15 tahun ini sangat baik dan tepat jika dipergunakan oleh sekolah dan lembaga pendidikan sejenis karena anak umur 13-15 tahun ini hampir seluruhnya menjadi siswa/lembaga pendidikan tersebut. selain itu, kesegaran jasmani merupakan salah satu tujuan dari pelaksanaan pendidikan di sekolah, yang dicapai melalui pelaksanaan bidang studi pendidikan jasmani dan kesehatan. Hal ini jelas dapat dibaca dari kurikulum sekolah yang berlaku. Pada kurikulum tertulis bahwa salah satu tujuan khusus pendidikan jasmani dan kesehatan disekolah adalah meningkatkan kesegaran jasmani.

 

Rangkaian Tes

 Tes kesegaran Jasmani Indonesia untuk remaja umur 13-15 tahun putera dan puteri terdiri dari

1. Untuk Putera terdiri dari:

   a. Lari 50 Meter

   b. Gantung angkat tubuh, 60 detik

   c. baring duduk, 60 detik

   d. Loncat tegak

   e. Lari 1000 Meter

 

2. Untuk Puteri terdiri dari

   a. Lari 50 Meter

   b. Gantung siku tekuk

   c. baring duduk, 60 detik

   d. Loncat tegak

   e. lari 800 Meter

 

Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ini dipergunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani remaja umur 13-15 tahun.

Alat dan Fasilitas untuk melaksanakan Tes Kesegaran Jasmani Umur 13-15 Tahun adalah:

1. Lintasan lari atau lapangan yang datar dan tidak licin

2. Stopwatch

3. Bendera Start

4. Tiang Pancang

5. Nomor Dada

6. Palang Tunggal

7. Papan berskala untuk loncat tegak

8. Serbuk Kapur

9. Penghapus

10. Formulis Tes

11. Sumpritan

12. Alat Tulis

 

Ketentuan Pelaksanaan

TKJI ini merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan secara terus-menerus dan tidak terputus.

Urutan pelaksanaan adalah sebagai berikut:

Pertama. Lari 50 meter

Kedua. Gantung angkat tubuh (Putera) atau Gantung siku tekuk (puteri)

Ketiga. Baring duduk

Keempat. Loncat tegak

Kelima. Lari 1000 Meter (putera) atau Lari 800 Meter (puteri)

 

Sumber     : Buku “ Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Umur 13-15 Tahun

Penulis     : Departemen Pendidikan Nasional

Penerbit    : Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani



Sabtu, 17 Oktober 2020

KESEGARAN JASMANI (Jenis Kebutuhan Olahraga dan Faktor Penentu Pencapaian Prestasi Olahraga)

 

Sumber Gambar: Jainiyubmee.blogspot.com


Setiap aktivitas tentulah mempunyai tujuan, tidak terkecuali dengan berolahraga. Tujuan berolahraga dapa dibagi sesuai dengan kebutuhan yakni:

1. rekreasi. Yaitu mereka yang melakukan olahraga hanya untuk bersenang-senang, mengisi waktu senggang, dilakukan dengan penuh kegembiraan, santai, tidak formal.

2. pendidikan. Yaitu kegiatan yang dilakukan formal, bertujuan untuk mencapai sasaran pendidikan nasional melalui kegiatan olahraga disekolah yang telah disusun dalam kurikulum.

3. kesegaran jasmani. Yaitu mereka yang melakukan olahraga untuk mencapai tingkat kesegaran jasmani tertentu agar mampu melakukan tugasnya sehari-hari dengan tingak efisiensi yang tinggi dan produktivitas kerja yang tinggi.

4. kesehatan. Yaitu mereka yang melakukan olahraga sebagai pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi.

5. prestasi. Yaitu mereka yang melakukan olahraga untuk mencapai prestasi tertentu atau menjadi juara

 

Persaingan olahraga prestasi dewasa ini makin ketat. Prestasi bukan lagi milik perorangan tetapi sudah menyangkut harkat dan martabat suatu bangsa. Itulah sebabnya berbagai daya dan upaya dilakukan oleh suatu negara untuk menempatkan atletnya  sebagai juara pada berbagai kegiatan olahraga besar yang melibatkan nama suatu negara. Salah satu upaya yang dilakukan pelatih agar atletnya berprestasi adalah dengan cara meningkatkan tingkat kesegaran jasmani.

Pasau (1986) mengemukakan faktor-faktor penentu pencapaian prestasi dalam olahraga adalah sebagai berikut:

1. Aspek biologis

a. potensi/kemampuan dasar (Fundamentas Motor Skill) Mencakup komponen kesegaran jasmani: Kekuatan, kecepatan, kelincahan, koordinasi, tenaga, daya tahan otot, daya kerja jantung dan paru-paru, kelentukan, keseimbangan, ketepatan dan kesehatan untuk olahraga.

b. fungsi organ-organ tubuh. daya kerja jantung-peredaran darah, daya kerja paru-paru sistem pernafasan, daya kerja persyarafan, daya kerja pancaindera dan lain-lain.

c. struktur dan postur tubuh. ukuran tinggi dan panjang tubuh, ukuran besar, lebar dan berat tubuh, somato type (endomorphy, mesomorphy, ectomorphy).

d. gizi (sebagai penunjang aspek biologis). Jumlah makanan yang cukup, nilai makanan yang memenuhi kebutuhan, variasi makanan yang bermacam-macam.

2. Aspek Psikologis

a. intelektual (kecerdasan=IQ), ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan bakat.

b. motivasi:

- dari dalam diri atlet (internal): perasaan harga diri, kebanggaan, keinginan berprestasi, kepercayaan diri, perasaan sehat dan lain-lain.

- dari luar diri atlet (eksternal): penghargaan, pujian, hadiah-hadiah (materi, uang), kedudukan dan lain-lain.

c. kepribadian:

- yang menguntungkan dalam pembinaan prestasi: ketekunan, kematangan, semangat, berani, teliti/cermat, berhati-hati mudah menerima, bijaksana, serius, tenang, percaya diri, terkontrol, cakap/pintar, teguh pendirian dan lain-lain.

- yang kurang menguntungkan: mudah tersinggung/emosi, cepat bosan, sembrono/ceroboh, ragu-ragu, pemalu, lambat menerima, curiga/cemburu, tidak terkendali, menyendiri, tidak tetap pendirian, penakut dan lain-lain.

d. koordinasi kerja otot dan syaraf: kecepatan reaksi motorik, kecepatan reaksi karena rangsang penglihatan dan pendengaran.

3. Aspek Lingkungan

a. sosial: kehidupan sosial ekonomi, interaksi antara pelatih, atlet dan sesama anggota polisi.

b. prasarana, sarana olahraga yang tersedia dan medan

c. cuaca iklim sekitar

d. orang tua, keluarga dan masyarakat (dorongan dan penghargaan)

4. Aspek Penunjang

a. pelatih yang berkualitas tinggi

b. program yang tersusun secara sistematis

c. penghargaan dari masyarakat dan pemerintah

d. dana yang memadai

e. organisasi yang tertib.

 

Sumber     : Buku “Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani”

Penulis      : Nur Ichsan Halim

Penerbit    : Badan Penerbit UNM



Senin, 14 September 2020

KESEGARAN JASMANI (Pengertian dan Komponen Kebugaran Jasmani)


Sumber Gambar. ilmusosial.id

 

Pengertian Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Untuk dapat mencapai kondisi kesegaran jasmani yang prima. Seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkna komponen kesegaran jasmani dengan metode latihan yang benar.

 

A.   Komponen Kebugaran Jasmani.

Kesegaran Jasmani Terdiri Dari beberapa Komponen Yaitu:

1.    Daya Tahan Kardiovaskuler atau Daya Tahan Jantung dan Paru-paru (Cardiovascular Endurance)

2.    Daya Tahan Otot (Muscle Endurance)

3.    Kekuatan Otot (Muscle Strength)

4.    Kelentukan (Flexibilty)

5.    Komposisi Tubuh ( (Body Composition)

6.    Kecepatan Gerak (Speed of Movement)

7.    Kelincahan (Agility)

8.    Keseimbangan (Balance)

9.    Kecepatan Reaksi (Reaction Time)

10. Koordinasi (Coordinatioon)

 

Sejumlah ahli kesehatan olahraga sependapat bahwa dari 10 komponen tersebut diatas, komponen daya tahan jantung dan paru-paru adalah komponen terpenting dalam menentukan kesegaran jasmani seseorang.

Daya tahan jantung dan paru-paru adalah suatu kemampuan tubuh untuk bekerja dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. daya tahan jantung dan paru-paru umumnya diartikan sebagai ketahanan terhadap kelelahan dan kemampuan pemulihan segera setelah mengalami kelelahan. Daya tahan yang tinggi dapat mempertahankan penampilan dalam jangka waktu yang relatif lama secara terus menerus.

 

Evaluasi Kesegaran Jasmani

Sejumlah protokol tes kesegaran jasmani yang ada, khusus untuk mengukur satu komponen tertentu kesegaran jasmani, tetapi ada juga metode tes yang dapat digunakan untuk mengevaluasi beberapa komponen kesegaran jasmani dalam satu rangkaian tes.

Masing-masing protokol tes mempunyai kelebihan dan kelemahan. Hal ini tergantung dari masing-masing kebutuhan yang hendak dicapai dalam evaluasi kesegaran jasmani. Evaluasi kesegaran jasmani yang dilaksanakan terhadap seorang atlet tentu akan berbeda dengan masyarakat umum.

 

Sumber: Buku “Ketahuilah Kesegaran Jasmani Anda".

Penyusun :   dr. Widaninggar. W., M..Ed

                        Dr. Suharto, SpKO, DPH

                        dr. Surjadi

                        dr. Jinta Hutapea

Editor: Yuanita Nasution, S.Ps, M.App.Sc

Dicetak oleh: Bagian Proyek Peningkatan Kesegaran Jasmani dan Rekreasi, Departemen Pendidikan Nasional.

 

 

Popular Post