Rabu, 30 September 2020

SOSIOLOGI OLAHRAGA (Pengertian, Ruang Lingkup dan Manfaat)


Sumber Gambar. jurusankuliah.info


Latar belakang adanya kajian dalam sosiologi olahraga ialah menyikapi bergamannya gaya hidup manusia akibat dari proses perubahan sosial. Proses perubahan sosial ini mengakibatkan masalah sosial, salah satu masalah yang sering diabaikan dan penting diketahui adalah masalah kesehatan. Hingga akhirnya kondisi ini mengharuskan sosiologi olahraga penting untuk dilakukan kajian yang mendalam.

Pengertian sosiologi olahraga adalah studi sosiologi terapan yang memfokuskan diri pada cabang olahraga. Secara khusus sosiologi berusaha untuk memberikan solusi dalam permasalahan olahraga. Permasalah ini muncul karena kekurang sosialisasi masyarakat untuk menerima proses pembaharuan dalam sisi kesehatan.

Definisi mengenai sosiologi olahraga, telah banyak dikemukakan oleh para ahli. Antara lain adalah sebagai berikut;

1. Donald Chu Pengertian sosiologi olahraga menurutnya adalah perpaduan dua pengetahuan mengenai bahasan sosiologi dan olahraga. Panduan ini dilakukan karena olahraga berhubungan erat dengan tindakan yang dilakukan oleh masyarakat, baik berkelompok ataupun individu.

2. ICSPE (International Council Of Sport And Physical Education)

Definisi sosiologi olahraga adalah aktivitas manusia yang menyangkut tentang jasmani yang melibatkan beberapa unsur perjuangan, permainan, dan tujuannya adalah menghasilkan kesehatan bagi keberlangsungan hidup masyarakat.

3. Plessner Pengertian sosiologi olahraga adalah cabang ilmu sosial yang memberikan penekanan terhadap pentingnya pengembangan olahraga dan kehidupan manusia melalui teori-teori dalam kompensasi manusia.

Dari pengertian sosiologi olahraga menurut para ahli, di atas. Dapat disimpulkan bahwa sosiologi olahraga adalah cabang ilmu sosiologi terapan yang terkait dengan olahraga, seperti membahasa tentang pola perilaku sosial, kehidupan dalam kelompok sosial, interaksi sosial, dan hal lainnya yang berkaitan dengan olahraga.

 

Ruang lingkup kajian dalam sosiologi olahraga, antara lain membahas hal-hal sebagai berikut;

1. Sistem sosial.

Sistem sosial dalam kajian sosiologi olahraga adalah semua hal yang memiliki hubungan dengan garis sosial di dalam kehidupan masyarakat. Sistem sosial dalam studi sosiologi olahraga ini menyangkut tentang kelompok sosial, tim dalam olahraga, klub dan hal lainnya yang berhubungan erat dengan interaksi dan proses integrasi sosial dalam masyarakat.

2. Masalah figur.

sosial Kajian sosiologi olahraga selanjutnya adalah masalah figur sosial. Masalah ini menyangkut tentang ketokohan atau olahragawan, mengenai pembina olahraga dana hal-hal lainnya yang sesuai dengan hubungan dalam kehidupan masyarakat.

 

Manfaat Sosiologi Olahraga (Benefits of Sports Sociology)

Beragam manfaat yang dapat dijelaskan dalam kajian sosiologi olahraga, antara lain adalah sebagai berikut;

1. Mengetahui beragam bentuk isu olahraga yang berkaitan erat dengan sistem sosial budaya dalam masyarakat.

2. Memberikan analisis terhadap olahraga sebagai bagian daripada sistem sosial dan struktur dalam masyarakat.

3. Memberikan analisis yang tejam mengenai hubungan olahraga dengan pranata sosial. Analisis ini di dapatkan dengan melakukan instrumen penelitian sosial.

4. Memberikan rekomendasi kepada masyarakat untuk mengisi waktu senggang 5. Memberikan masukan dan rekomendasi terhadap peranan kelompok minoritas

6. Memberikan gamabran mengenai pentingnya implementasi terhadap pendidikan jasmani dalam kontek budaya masyarakat yang majemuk.

7. Memberikan gambaran dan penjelasan terhadap kenakalan remaja dan olahraga


Sumber: Buku "Sosiologi Olahraga"

Penulis: Dr. Wahyudin, M.Pd

Sabtu, 19 September 2020

FISIOLOGI OLAHRAGA (Olahdaya/Metabolisme Aerobik dan Anaerobik)


Sumber Gambar. fik.um.ac.id


Dalam hal gerak/olahraga pada tubuh hanya ada 2 kelompok perangkat yang bersangkutan dengan 2 hal yaitu:

1.    ES-I, Sebagai perangkat pelaksana gerak

2.    ES-II, Sebagai perangkat pendukung gerak

Dalam hal olah daya (metabolisme), yaitu upaya penyediaan daya (energi) untuk gerak, juga ada 2 mekanisme (ditinjau dari keterlibatan oksigen) yaitu olahdaya aerobik dan aerobik.

Olahdaya anaerobik dan aerobik adalah mekanisme penyediaan daya (energi, tenaga) untuk mewujudkan gerak. olahdaya anaerobik langsung mewujudkan gerak dan merupakan kemampuan endogen ES Primer dalam hal ini otot, tetapi intensitas dan durasi kelangsungannya bergantung pada kemampuan fungsional ES-II dalam memasok oksigen. Artinya tanpa peran serta ES-II olahdaya  aerobik tidak mungkin terlaksana dan aktivitas gerak ES-I akan segera terhenti. Makin tinggi kemampuan fungsional ES-II makin tegar kelangsungan penampilan ES-I.

Dengan demikian maka seperti halnya ES-II adalah pendukung bagi penampilan ES-I, maka olahdaya aerobik adalah pendukung bagi kelangsungsungan olahdaya anaerobik, keduan-duanya  terjadi pada ES-I, dalam hal ini otot. Hal ini disebabkan  oleh karena olahdaya  untuk bentuk aktivitas apapun selalu dimulai dengan olahdaya anaerobik dan akan/harus diikuti oleh olahdaya aerobik, selama aktivitas fisik maupun selama istirahat. Olahdaya anaerobik dan aerobik harus dalam keadaan seimbang. Ketidakmampuan olahdaya aerobik mengimbangi olahdaya anaerobik akan menyebabkan menumpuknya “zat kelelahan” yang akan menghambat olahdaya anaerobik yang terlalu besar, sehingga olahdaya anaerobik menurun, menuju kepada terjadinya keseimbangan baru dengan olahdaya aerobik.

Besar olahdaya anaerobik menunjukkan besar tuntutan/keperluan oksigen yang akan terwujud sebagai berat/intensitas gerak/kerja yang sedang dilakukan. Dengan demikian maka ketidakmampuan olahdaya aerobik (kemampuan ES-II memasok oksigen) untuk mengimbangi tuntutan olahdaya anaerobik, akan menyebabkan olahraga terpaksa harus dihentikan karena seluruh kapasitas anaerobik sudah habis terpakai atau intensitas gerak/kerja yang sedang dilakukan harus  dikurangi sampai olahdaya anaerobik dapat diimbangi lagi oleh tingkat kemampuan olahdaya aerobik yang dimilikinya pada saat itu.

Demikian maka semua bentuk aktivitas tubuh atau olahraga, bahkan juga selama istirahat memerlukan baik olahdaya aerobik maupun olahdaya anaerobik yang secara keseluruhan harus selalu seimbang. Dengan demikian maka sesungguhnya tidak olahraga anaerobik murni dan olahraga aerobik murni. Yang ada adalah olahraga aerobik dominan dan olahraga anaerobik dominan. Tetapi istilah yang biasa dipakai sehari-hari adalah olahraga aerobik dan anaerobik, sehingga sering menyesatkan orang yang tidak mengetahui pokok benar permasalahannya.

Kriteria apakah sesuatu olahraga anaerobik atau aerobik ditentukan oleh dua hal:

1.    Intensitas, yang berarti besar olahdaya anaerobik yang sedang terjadi

2.    Durasi, yang menunjukkan berapa besar peran olahdaya aerobik yang menyertai

 

Memang terdapat hubungan erat antara intensitas dan durasi yaitu:

1.    Olahraga dengan intensitas tinggi (olahraga anaerobik dominan), tidak mungkin dengan durasi yang panjang, sebaliknya

2.  Olahraga dengan durasi panjang (olahraga aerobik dominan), tidak mungkin dengan intensitas tinggi.

 

Sumber:    Buku “Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga)”

Penulis:    Prof. H.Y.S Santosa Giriwijoyo

                    Dr. Dikdik Zafar Sidik, M. Pd

Penerbit:   PT. Remaja Rosdakarya


FUTSAL (apa itu olahraga futsal?)


Sumber Gambar. theguardian.com
 

Secara sederhana futsal dapat diartikan sebagai suatu permainan olahraga yang dimainkan oleh dua tim yang berbeda. Masing-masing tim beranggotakan lima orang pemain yang memainkan pertandingan dalam dua babak. Olahraga futsal ditujukan untuk membentuk perpaduan individu-induvidu pemain yang tergabung dalam sebuah tiim demi mencapai kemenangan. Kebersamaan dan kerjasama tim sangat diperlukan dalam mencapai tujuan tersebut.

Sebagai sebuah olahraga permainan, futsal diharapkan menjadi wadah bagi para pemainnya dalam meraih kesenangan yang dibalut kompetisi dan persaingan, baik antara pemain maupun tim. Sehingga dengan permainan ini, akan tercipta suasana pertandingan yang lebih seru, fair play dan sebagai sarana dalam memasyarakatkan olahraga permainan futsal di seluruh dunia.

Kata “futsal” merujuk pada bahasa spanyol yang dipisahkan menjadi Futbal dan Sala. jika diartikan kedua kata yang menjadi dasar pemberian nama pada permainan ini maka Futbol berarti sepakbola atau bermain bola serta Sala yang berarti ruangan. Jadi, futsal merupakan permainan bola yang dilakukan didalam ruangan. Kendatipun secara pengertian, futsal merupakan permainan bola yang dimainkan dalam ruangan tertutup, permainan ini dapat dimainkan diruangan terbuka. Hal ini mengingatkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap permainan yang satu ini begitu tinggi, namun sarana dan prasarana yang mengikuti standarisasi dalam satu aturan permainan ini belumlah memadai.

Hal tersebut memberi satu kesimpulan bahwa sebetulnya futsal sendiri merupakan permainan bola yang saat ini sah-sah saja dimainkan baik dalam kondisi ruangan tertutup maupun ruangan terbuka, tergantung situasi dan kondisi yang ada. Dengan adanya permainan olahraga futsal, diharapkan para pemain mampu mengasah kemampuan bermain bola, terutama teknik dribling yang dapat diekspos dengan leluasa. Permainan ini juga memberikan manfaat bagi sistem ketahanan tubuh karena nyaris sepanjang permainan, seorang pemain akan berlari ke segala penjuru lapangan, nyaris tanpa henti.

 

Sumber: Buku Pintar Panduan Futsal

Penulis: Muhammas Asriady Mulyono

Penerbit: Laskar Aksara


Selasa, 15 September 2020

MANAJEMEN OLAHRAGA (Manajemen Sebagai Ilmu Pengetahuan, Sejarah dan Mengenal Manajemen Olahraga)

 

Sumber Gambar. hotcourses.co.id


MANAJEMEN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

Ilmu pengetahuan merupakan hal yang dimiliki manusia dan membedakannya dengan mahluk lain. Kepastian akan ilmu pengetahuan didukung oleh penelitian dan refleksi yang dilakukan terus-menerus terhadap pengetahuan yang sudah ada. Telah diuraikan bahwa administrasi dan manajemen telah ada sejak jaman mesir kuno sehingga dapat dikatakan bahwa administrasi dan manajemen dipengaruhi oleh dinamika masyarakat. Sebaliknya administrasi dan manajemen pun mempengaruhi kedinamisan masyarakat, baik sebagai seni maupun sebagai ilmu pengetahuan.

Pada zaman yunani kuno, bagan ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut:

1. Eksakta

2. Sosial

3. Humaniora

Ditinjau dari segi penahapan ilmu administrasi/manajemen sejak lahirnya hingga dewasa ini, telah melalui 4 tahap yaitu:

1. Tahap Survival (1886-1930)

Tahap ini dikenal sebagai lahirnya administrasi karena pada tahun ini lahir “gerakan manajemen ilmiah”. Pada masa ini diperjuangkan agar administrasi dan manajemen sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan

2. Tahap Konsolidasi dan Penyempurnaan

Tahap ini disebut tahap konsolidasi dan penyempurnaan. Karena dalam jangka waktu itulah prinsip-prinsip, rumus-rumus dan dalil-dalil ilmu administrasi dan manajemen lebih disempurnakan sehingga kebenarannya tidak dapat dibantah lagi.

3. Tahap Human Relation

Disebut demikian karena perhatian para ahli mulai beralih kepada faktor manusia serta hubungan formal dan informal apa yang perlu diciptakan, dibina dan dikembangkan oleh antarmanusia pada semua tingkatan organisasi demi terlaksananya kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan.

4. Tahap Behavioralisme (1959-sekarang)

pada tahap ini perhatian berfokus terhadap penyelidikan tentang tingkah laku manusia dalam kehidupan berorganisasi dan apa alasan-alasan mengapa manusia itu bertindak demikian. jika tindakannya merugikan maka diselidiki agar tindakan yang merugikan dapat dirubah menjadi tindakan yang menguntungkan organisasi. jika tindakannya menguntungkan organisasi, juga diselidiki agar tindakan yang menguntungkan tersebut dapat diterapkan demi mencapai tujuan organisasi yang efisien, ekonomis dan efektif.

 

SEJARAH MANAJEMEN OLAHRAGA

Sejarah perkembangan manajemen olahraga pada umumnya memang tidak jauh berbeda dengan perkembangan manusia di dunia ini. Manusia purba yang tinggal di gua-gua telah mengenal sistem manajemen walaupun masih dalam konsep sederhana.

Sekitar 2000 tahun sebelum masehi, bangsa mesir telah mempraktekkan desentralisasi pemerintahan dan penggunaan staf. Pembangunan ‘piramid’ menuntun kita bahwa pada waktu itu telah dikenal sistem perencanaan, organisasi, kepemimpinan dan evaluasi. Hal ini terbukti dengan dengan terciptanya Pyramid yang menjadi icon kemegahan bangunan hasil cipta manusia.

Sedangkan untuk manajemen olahraga dipercaya dimulai ketika lahirnya Olimpiade Kuno yang menurut catatan sejarah telah diadakan sekitar abad ke-13 sebelum masehi di Yunani. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya olahraga hingga manajemen olahraga telah dilakukan pada Olimpiade Kuno hingga berlangsung sampai penutupan dan menghasilkan juara. Sedangkan pada Olimpiade Modern yang diprakarsai olej Baron Pierre de Coubertin telah menerapkan manajemen lebih mendalam seperti fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, koordinasi serta pengawasan yang baik, sehingga Olimpiade pertama dapat berjalan dengan sukses.

 

MENGENAL MANAJEMEN OLAHRAGA

Manajemen Olahraga telah ada kira-kira sejak zaman yunani kuno, yaitu kurang lebih pada abad ke-12 sebelum masehi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya olahraga bagi kehidupan manusia. dengan berkembangnya olahraga, maka olahraga telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, sebagaimana manajemen juga telah menjadi disiplin ilmu yang telah dipelajari di perguruan tinggi. Oleh karena itu, disiplin ilmu manajemen telah bertautan dengan disiplin ilmu olahraga dan membentuk interdisiplin baru yang disebut manajemen olahraga. Sehingga manajemen olahraga menjadi salah satu bidang ilmu yang banyak digeluti oleh para pakar maupun praktisi olahraga.

Jika kita meminjam pengelompokan disiplin ilu olahraga yang dibuat dalam pertemuan Olympic Scientic Congress di Quebec City, Kanada yaitu dalam rangkaian penyelenggaraan Olympic Games Montreal tahun 1976, maka dikenal adanya empat pengelompokan ilmu olahraga, yaitu:

1. Ilmu-ilmu Biologi

- Fisiologi Olahraga

- Biomekanika Olahraga

- Kesehatan Olahraga

2. Ilmu-ilmu tingkah laku manusia

- pendidikan olahraga, termasuk kepelatihan olahraga

- psikologi olahraga

- sosiologi olahraga

3. Humaniora

- filsafat olahraga

- sejarah olahraga

- Teologi olahraga

4. Varia (yang agak sukar dikelompokkan), seperti:

- Manajemen olahraga

- infrastruktur olahraga

- jurnalistik olahraga

- Hukum olahraga, dll

 

Sumber: Buku “Dasar-Dasar Manajemen Olahraga”

Penulis: Prof. Harsuki

 


Senin, 14 September 2020

KESEGARAN JASMANI (Pengertian dan Komponen Kebugaran Jasmani)


Sumber Gambar. ilmusosial.id

 

Pengertian Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Untuk dapat mencapai kondisi kesegaran jasmani yang prima. Seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkna komponen kesegaran jasmani dengan metode latihan yang benar.

 

A.   Komponen Kebugaran Jasmani.

Kesegaran Jasmani Terdiri Dari beberapa Komponen Yaitu:

1.    Daya Tahan Kardiovaskuler atau Daya Tahan Jantung dan Paru-paru (Cardiovascular Endurance)

2.    Daya Tahan Otot (Muscle Endurance)

3.    Kekuatan Otot (Muscle Strength)

4.    Kelentukan (Flexibilty)

5.    Komposisi Tubuh ( (Body Composition)

6.    Kecepatan Gerak (Speed of Movement)

7.    Kelincahan (Agility)

8.    Keseimbangan (Balance)

9.    Kecepatan Reaksi (Reaction Time)

10. Koordinasi (Coordinatioon)

 

Sejumlah ahli kesehatan olahraga sependapat bahwa dari 10 komponen tersebut diatas, komponen daya tahan jantung dan paru-paru adalah komponen terpenting dalam menentukan kesegaran jasmani seseorang.

Daya tahan jantung dan paru-paru adalah suatu kemampuan tubuh untuk bekerja dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. daya tahan jantung dan paru-paru umumnya diartikan sebagai ketahanan terhadap kelelahan dan kemampuan pemulihan segera setelah mengalami kelelahan. Daya tahan yang tinggi dapat mempertahankan penampilan dalam jangka waktu yang relatif lama secara terus menerus.

 

Evaluasi Kesegaran Jasmani

Sejumlah protokol tes kesegaran jasmani yang ada, khusus untuk mengukur satu komponen tertentu kesegaran jasmani, tetapi ada juga metode tes yang dapat digunakan untuk mengevaluasi beberapa komponen kesegaran jasmani dalam satu rangkaian tes.

Masing-masing protokol tes mempunyai kelebihan dan kelemahan. Hal ini tergantung dari masing-masing kebutuhan yang hendak dicapai dalam evaluasi kesegaran jasmani. Evaluasi kesegaran jasmani yang dilaksanakan terhadap seorang atlet tentu akan berbeda dengan masyarakat umum.

 

Sumber: Buku “Ketahuilah Kesegaran Jasmani Anda".

Penyusun :   dr. Widaninggar. W., M..Ed

                        Dr. Suharto, SpKO, DPH

                        dr. Surjadi

                        dr. Jinta Hutapea

Editor: Yuanita Nasution, S.Ps, M.App.Sc

Dicetak oleh: Bagian Proyek Peningkatan Kesegaran Jasmani dan Rekreasi, Departemen Pendidikan Nasional.

 

 

Popular Post