Rabu, 24 September 2014

FENOMENA SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

FENOMENA SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DAN OLAHRAGA

Hakikat pedidikan
Dimasa sekarang ini, pendidikan merupakan hal mutlak yang harus dilalui seorang manusia jika ingin dikatakan sebagai manusia yang mempunyai nilai dan bermartabat. Seseorang tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak jika dia belum melalui jenjang pendidikan tertentu. Seseorang juga tidak bisa meningkatkan posisi pekerjaan yang lebih baik tanpa melalui proses pendidikan atau pelatihan.
Pada dasarnya pendidikan pertama berasal dari kedua orang tua kita. Karena dari sanalah awalnya kita mulai mengetahui apa yang awalnya kita tidak tau. Dimulai ketika kita diajarkan merangkak, berjalan, berbicara, sampai kepada sikap bersopan santun kepada orang yang lebih tua.
UNESCO merumuskan bahwa pendidikan itu adalah :
·        Learning how to think (belajar bagaimana berpikir)
·        Learning how to do (belajar bagaimana melakukan)
·        Learning how to be (belajar bagaimana menjadi)
·        Learning how to learn (belajar bagaimana belajar)
·        Learning how to live together (belajar bagaimana hidup bersama)
Menurut Langeveld pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang di berikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
Menurut John Dewey pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia.
Menurut j.j. Rosseau pendidikan adalah memberi kita pembekalan yang ada pada masa kanak-kanak sampai remaja yang nantinya akan dibutuhkan pada saat kita dewasa nanti.
menurut saya , pendidikan adalah proses memberikan informasi kepada manusia agar dapat lebih paham dan mengerti. Agar dapat membedakan mana yang baik dan pantas, mana yang jelek dan tidak patut dilakukan.

Manfaat berolahraga
Olahraga dapat dikatakan sebagai sesuatu yang mulai langka sekarang ini. Di daerah perkotaan, orang-orang semakin sibuk untuk mengurus pekerjaan masing-masing dan tidak mempunya waktu untuk menjaga kesehatan tubuh mereka. Selain itu tempat-tempat terbuka yang dapat dijadikan sarata atau tempat berolahraga pun semakin jarang. Hal ini menyebabkan tingkat kebugaran masyarakat semakin menurun
Olahraga merupakan aktivitas untuk melatih tubuh, tidak hanya secara jasmani tetapi juga rohani. Olahraga merupakan gaya hidup sehat yang harus dibiasakan sejak kecil sehingga tubuh tidak terkena penyakit. Olahraga juga dapat menghambat penurunan daya tahan tubuh.
Adapun beberapa manfaat olahraga diantaranya :
ü Dengan berolahraga, dapat meningkatkan kadar oksigen dalam darah dan mempercepat sirkulasi darah ke otak
ü Menunda proses penuaan
ü Mengurangi stres
ü Meningkatkan daya tahan tubuh
ü Menambah rasa percaya diri
Walaupun sebenarnya orang-orang tau bahwa olahraga mempunyai manfaat yang sangat baik bagi tubuh. Tapi tingkat kegiatan olahraga masih sangat kurang. Kebanyakan orang lebih memilih bersantai dirumah jika ada waktu senggang, jalan-jalan ke tempat belanja, atau berekreasi bersama keluarga. Padahal dengan olahraga rutin dan teratur, dapat menjadi pendukung aktivitas kita sehari-hari. Karena tanpa tubuh yang sehat dan bugar. Niscaya akan sulit melakukan kegiatan apapun itu.
Fenomena sosial dalam  pembelajaran pendidikan jasmani
A.   Manfaat pembelajaran pendidikan jasmani
Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dalam pengajarannya yang dilaksanakan secara sistematis dan terukur untuk meningkatkan kemampuan individu secara neuromuskular, sosial dan emosional dalam kerangka sistem pendidikan nasional.

Secara sederhana, manfaat pendidikan jasmani bagi peserta didik adalah :
·        Mengembangkan  pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika dan perkembangan sosial
·        Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani
·        Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas baik secara kelompok maupun perorangan.

B.   Perlunya nilai sosial dalam pembelajaran pendidikan jasmani
Sosiologi dalam olahraga mempelajari tentang perilaku manusia dalam hubungan timbal balik dengan manusia di dalam aktivitas olahraga. Bahwa dalam kegiatan olahraga pun diperlukan adanya jalinan sosial. Dalam berolahraga tidak hanya dilalukan secara individu tapi lebih penting jika dilakukan bersama-sama.
Seperti yang di rumuskan oleh UNESCO yang salah satu satunya “pendidikan adalah belajar bagaimana hidup bersama”, artinya didalam pembelajaran pendidikan jasmani sikap sosial sangat diperlukan. Karena dalam melakukan aktivitas jasmani peserta didik tidak hanya dituntut untuk dalam melakukan aktivitas individu, tapi juga bagaimana aktivitas pandidikan jasmani tersebut dapat dilakukan bersama-sama, menumbuhkan sikap toleransi sesama temannya, merasakan bagaimana manfaat bekerja sama dan merasakan bagaimana aktivitas jasmani akan lebih menyenangkan jika dikerjakan secara bersama-sama.
Ada banyak nilai-nilai sosial yang bisa didapatkan oleh peserta didik melalui pembelajaran pendidikan jasmani yaitu :
·        Nilai persatuan.
Nilai persatuan merupakan nilai mutlak dalam olahraga. Persatuan bukan hanya terpaku pada kelompok atau komunitas tapi juga berwujud dalam bentuk keterikatan yang kuat antara semua aspek yang berperan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani
·        Kerjasama dan kekompakan.
Aspek kerjasama dan kekompakan sangat penting dalam olahraga, terutama jika dilakukan secara berkelompok. Kerjasama dan kekompakan mutlak dilakukan jika sebuah tim menginginkan kemenangan dalam suatu permainan. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani kerjasama ini akan sangat bermanfaat karena berhubungan dengan sikap toleransi, bersama-sama mengerjakan tugas, dan bersama-sama memecahkan masalah.

·        Persahabatan
Meskipun dalam proses pembelajaran ada rasa saling bersaing, saling berusaha untuk mendapatkan nilai yang terbaik. Jangan sampai sikap bersaing ini membawa dampak negatif sehingga terbawa sampai diluar proses pembelajaran. Karena itu pentingnya ditanamkan nilai persahabatan. agar siswa walaupun berkompetisi tapi tidak memiliki rasa iri dengki dengan temannya yang mempunyai nilai yang lebih baik.
·        Saling menghormati
Penghormatan di antara masing-masing peserta didik dalam pembelajaran pendidikan jasmani menunjukkan adanya penghargaan serta ketulusan satu sama lain yang sudah menjadi kewajiban bersama. Meskipun di antara mereka terdapat berbagai perbedaan. Mulai dari latar belakang orang tua, kehidupan sosial di tempat tinggal, dan budaya.
·        Sportifitas
Aspek sportifitas merupakan salah satu segi yang sangaat penting dalam olahraga. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani, para peserta didik diajarkan bagaimana bersikap ksatria, jujur dalam belajar, tidak melakukan kecurangan dan memiliki sikap tanggung jawab.
·        Ketekunan dan kerja keras
Bahwa dalam pembelajaran pendidikan jasmani siswa diharapkan memiliki sikap kerja keras. Dalam pendidikan jasmani ada penilaian secara praktek dan secara teori. Bagaimana peserta didik ini berusaha agar dapat mempunyai nilai yang baik di praktek maupun teori.


C.   Kendala sosial dalam pembelajaran pendidikan jasmani
Dalam dunia pendidikan, tentunya banyak kendala yang kita temui. Bukan hanya permasalahan sesama siswa, siswa dengan guru, ataupun permasalahan yang berimbas sampai keluar sekolah.
·     Peran guru dalam memberikan pembelajaran berperan penting dalam pendidikan jasmani. Guru pendidikan jasmani diharapkan mampu memberikan penjelasan yang baik, memberikan contoh, suara lantang, disiplin dan tegas. Dengan begitu, ada nilai sosial yang dapat di ambil oleh para peserta didik. Bahwa dalam proses pembelajaran semua siswa didik dianggap sama dalam kedisiplinan. Siapapun siswa yang tidak disiplin akan mendapat hukuman tanpa membeda-bedakan siswa. Tapi, jika guru memberikan contoh yang tidak baik. Seperti menganak emaskan salah satu siswa. Maka akan timbul kecemburuan sosial di antara anak-anak peserta didik. Maka akibatnya peserta didik tidak akan respek atau hormat kepada guru. Siswa yang di anak emaskan akan dijauhi oleh teman-temannya. Peserta didik akan acuh atau tidak peduli ketika guru memberikan penjelasan. Sehingga proses pemberian ilmu kepada peserta didik tidak akan maksimal.
·     Masalah berikutnya adalah sempitnya lahan sekolah. Disekolah-sekolah sekarang ini, terutama kota besar seperti makassar. Beberapa sekolah tidak memiliki lahan terbuka untuk berolahraga yang cukup luar. Bahkan ada ruko yang dijadikan sekolah. Ini jelas sangat merugikan untuk pembelajaran pendidikan jasmani. Bagaimana mungkin guru pendidikan jasmani dapat memberikan materi praktek jika lahan yang tersedia tidak ada. Lahan yang sempit juga dapat menjadi masalah sosial dalam sekolah. Terkadang jam pendidikan jasmani akan bersamaan sekaligus beberapa kelas. Jika lahan sekolah sempit, otomatis siswa akan berebut untuk menggunakan lapangan sekolah. Akibatnya bisa terjadi persaingan tidak sehat, timbul rasa permusuhan dan lebih parah dapat terjadi perkelahian antar siswa.

D.   Mengatasi masalah sosial dalam pembelajaran pendidikan jasmani
Dalam mengatasi masalah sosial dalam pendidikan jasmani, guru pendidikan jasmani harus berperan penting dan pro aktif dalam memberikan pembelajaran. Guru tidak hanya sekedar memberikan materi yang tersusun dalam kurikulum. Tapi juga memberikan nilai-nilai yang terkandung dalam olahraga itu sendiri seperti kerja keras, kerja sama, sportif, jujur dan saling menghargai.
Disetiap materi pembelajaran pendidikan jasmani yang diberikan, guru dapat menanamkan nilai-nilai tersebut. Seperti di permainan sepak bola. Siswa dapat belajar bagaimana kerja sama, bagaimana bekerja keras meraih kemenangan, menghargai kawan dan lawan dalam permainan dan bersikap sportif baik ketika menang ataupun dalam kekalahan.
Setiap siswa memiliki kretivitas dan potensi bakat yang berbeda-beda. Guru diharapkan mampu melihat, menganalisa, dan membantu siswa agar dapar mengembangkan bakat dan kemampuannya.
Pada dasarnya, semua mata pelajaran yang diajarkan disekolah mempunyai nilai-nilai sosial yang dapat ditanamkan dan telah disusun dalam pengembangan karaktek kepribadian bangsa. Dalam pembelajaran penjaslah nilai-nilai sosial banyak yang bisa ditanamkan tapi juga berakibat rawannya terjadi konflik sosial di antara anak didik. Kita sebagai pendidik dalam pembelajaran pendidikan jasmani diharapkan mampu mengeluarkan segenap kemampuan dan ilmu yang telah kita miliki.
Seperti dalam kurikulum 2013, siswa akan lebih pro aktif dalam proses pembelajaran. Jangan sampai kita hanya bersikap monoton dalam memberikan pembelajaran. Siswa yang bertanya dan meminta penjelasan musti kita bantu dan bimbing dengan baik agar mengerti dengan pembelajaran yang kita butuhkan.

Demikianlah makalah ini saya buat, semoga dapat menjadi pembelajaran juga bagi kita para guru pendidikan jasmani. Bagaimana fenomena-fenomena sosial juga ada dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Karena itu kita diharapkan dapat menjadi pendidik yang dinamis kepada para siswa. Diharapkan siswa juga dapat merasa nyaman dengan pembelajaran yang kita berikan, tidak terjadi konflik di antara mereka, dan tercipta persaingan yang sehat di antara sesama peserta didik.

PERANAN IPTEK DALAM PENGAJARAN PENJAS DAN OLAHRAGA

PERANAN IPTEKS DALAM PENGAJARAN PENJAS DAN OLAHRAGA
Oleh : Prof. Dr. H. M. Anwar Pasau, MA

Pengertian IPTEKS ( ilmu pengetahuan, teknologi dan seni )
·        ilmu pengetahuan adalah sebuah rangkaian pengetahuan yang diperoleh dari proses penalaran dan penelitian ilmiah yang diakui komunitas ilmiah sebagai kebenaran
·        teknologi adalah pengetahuan terapan yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
·        Seni adalah kemampuan manusia untuk menciptakan karya yang indah dan halus
Karena itu, IPTEK harus diterapkan dalam pengajaran penjas dan olahraga. Maksudnya disini adalah IPTEK dijadikan sebagai alat bantu ( teaching aids ) agar dapat mencapai tujuan pendidikan.
Undang-undang no. 20 tahun 2003 pasal 3, pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan  suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya (spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia).

Fungsi dan tujuan pendidikan nasional
Fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan YME, berakhlak mulia, sehati, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan demokratis

Pendidikan tinggi terdiri atas:
·        Akademi
·        Sekolah tinggi
·        Institut
·        Universitas
Universitas Negeri Makassar mempunyai 2 mandat yaitu :
·        Menghasilkan berbagai ahli dalam berbagai bidang studi yang relevan dengan pendidikan dan pengajaran
·        Menghasilkan guru dan tenaga pendidik
UNM juga merupakan LPTK ( Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan )
Tugas pendidikan tinggi :
·        Pendidikan dan pengajaran
·        Penelitian
·        Pengadian kepada masyarakat
Manusia yang berkualitas tinggi adalah :
·        Menguasai dan memanfaatkan IPTEK
·        Beriman dan bertakwa kepada tuhan YME
·        Bermoral tinggi

Dalam UUD No. 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional pasal 17 menyatakan bahwa ruang lingkup keolahragaan meliputi :
·        Olahraga pendidikan
·        Olahraga rekreasi
·        Olahraga prestasi

Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani olahraga sebagai  bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan, memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani
Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran dan kesenangan.
Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetensi untuk mencapai prestasi dengan dukungan IPTEK
OLAHRAGA : segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial.

Tugas dan tujuan keolahragaan nasional
Tugas : mengembangkan kemampuan jasmani, rohani, dan sosial serta membentuk watak dan kepribadian bangsa yang bermartabat.
Tujuan : untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak manusia.

Kompetensi / tugas seorang guru :
·        Pedagogik
·        Kepribadian
·        Sosial
·        Profesional
Unsur kompetensi guru.
Kompetensi pedagogik :
·        Mengenal karakteristik anak didik
·        Mengetahui teori belajar dan prinsip pembelajaran
·        Mengembangkan kurikulum
·        Kegiatan pembelajaran yang mendidik
·        Memahami dan mengembangkan potensi peserta didik
·        Komunikasi dengan peserta didik
·        Penilaian dan evaluasi


Kompetensi kepribadian
·        Bertindak sesuai norma agama, hukum dan sosial
·        Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
·        Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi dan rasa bangga menjadi guru
Kompetensi sosial
·        Bersifat interaktif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
·        Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan, orang tua peserta didik dan masyarakat
Kompetensi profesional
·        Penguasaan materi, struktut, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang di ajarkan
·        Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif

Analisis SWOT ( strength, weakness, opportunies and threatness ) olahraga di Indonesia
Analisis SWOT olahraga rekseasi :
Olahraga rekreasi bernaung dibawah FORMI ( Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia ) atau Sport For All Federation.
Olahraga rekreasi terdiri dari :
·        Olahraga massal adalah olahraga yang melibatkan segenap kalangan dan lapisan masyarakat
·        Olahraga tradisional adalah olahraga rakyat yang lahir dari tradisi dan hiburan lokal menjadi hiburan nasional
·        Olahraga kesehatan adalah olahraga yang bertujuan untuk menyehatkan masyarakat
·        Olahraga khusus adalah olahraga yang diperuntukkan bagi penyandang cacat

Kekuatan/strength olahraga rekreasi
·     Olahraga prestasi adalah olahraga yang dilakukan setiap orang mulai usia dini, remaja dan orang tua. Tujuannya adalah untuk memperolek kesehatan, kebugaran dan kegembiraan serta membangun hubungan sosial
·     Melestarikan dan meningkatkan kekayaan budaya daerah dan budaya nasional
·     Menanamkan budaya, kegemaran berolahraga sejak dini dan meningkatkan derajat kesehatan
·     Melestarikan dan mengembangkan olahraga rakyat, olahraga massal dan olahraga khusus
·     Olahraga rekreasi adalah olahraga yang murah, mudah, meriah, menarik dan manfaat
Kelemahan/weakness olahraga rekreasi
·     Organisasi belum terbentuk di semua daerah
·     Kegiatan olahraga rekreasi belum terlaksana secara teratur
·     Olahraga rekreasi belum memiliki guru, pelatih atau pembina
·     Belum ada sarana dan prasara yang dapat di manfaatkan
·     Belum ada sumber dana
·     Belum ada festival/pertandingan khusus untuk olahraga prestasi
Peluang/Opportunies olahraga rekreasi
·     Olahraga rekreasi adalah kebutuhan utama dan digemari masyarakat
·     Olahraga rekreasi menjadi bagian dari olahraga pendidikan dan olahraga kesehatan serta penunjang olahraga prestasi
·     Menjadi sarana dan wadah untuk membina dan mengembangkan budaya daerah menjadi budaya nasional
Kelemahan/threat olahraga prestasi
·        Oahraga prestasi belum disepakati untuk dipertandingkan dan belum ada festival khusus
·        Belum ada tenaga pelatih, sarana prasarana dan pembina
·        Peraturan yang masih berbeda-beda tiap daerah
Kekuatan/strength penjas OR
·        Satu-satunya mata pelajaran yang  di fokuskan pada kegiatan jasmani
·        Memberikan sumbangan bagi pengembangan diri
·        Membiasakan dan melatih anak-anak untuk berkompetisi dan bekerjasama
Kelemahan/weaknes penjas OR
·        Pendidikan jasmani adalah pelajaran wajib tapi belum terlaksana dengan baik sesuai tuntutan kurikulum
·        Guru penjas belum memadai baik kualitas maupun kuantitas
·        Sarana dan prasarana belum memadai
Peluang/opportunies penjas OR
·        Penjasorkes adalah bagian integral dari pendidikan melalui aktivitas jasmani
·        Penjasorkes adalah pondasi dan dasar utama untuk pengembangan potensi gerak olahraga
·        Merupakan dasar pembinaan watak dan sosial anak didik
ancaman/threat penjas OR
·        Tidak ada sanksi bagi sekolah yang tidak melaksanakan kegiatan olahraga
·        Belum tersedianya guru pendidikan jasmani yang profesional
·        Sarana dan prasarana penjas orkes yang tersedia dialihfungsikan

Kekuatan/strength olahraga prestasi
·        Dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa di mata internasional
·        Olahraga merupakan hak asasi manusia
·        Dapat menjembatani perdamaian dunia


Media pembelajaran
Media berasal dari kata medium yang berarti perantara. Media adalah alat, metode atau tehnik yang digunakan untuk mengefektifkan komunikasi dan interaksi dengan siswa
Menurut umar tirtaraharja, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan.
Menurut olsom, media sebagai teknologi untuk menyajikan dan merekam melalui rangsangan indera tertentu
Menurut santoso hamidjojo, media adalah segala bentuk perantara yang digunakan manusia
Jadi, media bukan hanya alat bantu tapi juga alat penyalur pesan dari produser ke penerima pesa.

Fungsi media pembelajaran
·        Merangsang siswa untuk belajar
·        Siswa aktif merespon
·        Mempercepat pemahaman siswa
·        Hasil belajar yang jelas
·        Memperlancar komunikasi
Beberapa alat media pembelajaran
·        Media audio
·        Media visual
·        Media cetak bersuara
·        Media cetak
·        Media proyeksi dengan suara

·        Media visual dengan gerak, dll

FENOMENA SOSIAL DALAM OLAHRAGA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa sekarang olahraga bukan hanya sekedar kegiatan yang bertujuan untuk menyehatkan tubuh ataupun mencegah agar tubuh dapat terhindar dari penyakit. Lebih dari itu, olahraga sekarang ini lebih dapat mengena aspek-aspek lain dari masyarakat. Olahraga sekarang telah dapat dijadikan sumber mata pencaharian. Bahkan sekarang olahraga dapat dijadikan industri yang dapat menghasilkan keuntungan yang besar. Karena dalam industri olahraga banyak aspek lain yang berperan selain atlet itu sendiri.
Dalam kehidupan sosial, olahraga selain bertujuan untuk menyehatkan badan. Olahraga ternyata dapat dijadikan alat untuk menjalin komunikasi sosial dengan lebih banyak orang. Berkembangnya komunitas olahgara salah satu bukti bahwa dengan berolahraga juga dapat meningkatkan kualitas pergaulan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah sebenarnya peranan olahraga dalam kehidupan sosial. Adakah dampak positif yang dirasakan jika olahraga dijadikan alat untuk meningkatkan taraf kehidupan sosial. Atau apakah olahraga hanya kegiatan rutin yang hanya berhubungan dengan aktifitas fisik.


C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah agar makalah ini dapat menjadi sumber informasi atau referensi seputar kehidupan berolahraga. Untuk peranan olahraga dalam kehidupan masyarakat. Apakah olahraga merupakan sesuatu yang mutlak ada dalam kehidupan sosial ataukah olahraga hanya sebatas kegiatan rutin yang hanya dilakukan sesekali.













BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi olahraga
Baru-baru ini dilaksanakan event akbar salah satu cabang olahraga yaitu piala dunia. Dibelahan bumi manapun semua bersorak dan bersuka cita menyambut event 5 tahunan tersebut. Dapat dikatakan selama sebulan penuh, percakapan yang ada di sekitar masyarakat tidak jauh dari berita seputar piala dunia. Ada yang bersorak karena negara andalannya berhasil menjadi juara, ada juga yang tertunduk lesu karena negara yang diandalkan kalah dan gugur dalam perebutan juara.
Event piala dunia ini salah satu contoh bahwa olahraga telah merasuk ke dalam jiwa setiap masyarakat, menghipnotis dengan gemerlap dan suasana tegang yang dihadirkan dalam pertandingan. hanya dengan event piala dunia, semua masyarakat dunia dapat hanyut dalam satu kenikmatan yang sama yaitu pesta sepak bola. Dengan kata lain bahwa olahraga juga dapat menjadi media atau alat untuk menggerakkan kehidupan sosial dalam masyarakat.
Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (yang berarti mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (yang berarti meningkatkan kualitas hidup).  Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa gerak dan apa guna hidup bila tak mampu bergerak. Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup. Oleh karena itu bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih hidup. Seperti halnya makan, gerak (Olahraga) merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya terus-menerus; artinya Olahraga sebagai alat untuk mempertahankan hidup, memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Seperti halnya makan, olahragapun hanya akan dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kesehatan pada mereka yang melakukan kegiatan olahraga. Bila orang hanya menonton olahraga, maka sama halnya dengan orang yang hanya menonton orang makan, artinya ia tidak akan dapat merasakan nikmatnya berolahraga dan tidak akan dapat memperoleh manfaat dari olahraga bagi kesehatannya.

B. Olahraga Dalam Kehidupan Sosial
Secara individu, banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dengan rutin berolahraga diantaranya :
·        Berolahraga meningkatkan energi dan menambah serotonin dalam otak yang berfungsi membantu meningkatkan produktifitas dalam bekerja
·        Rutin berolahraga dapat menurunkan stress dan menjaga badan agar tetap berenergi
·        Berolahraga rutin dan teratur dapat menjaga kesehatan jantung sehingga sistem kardiovaskular dalam tubuh dapat bekerja dengan optimal.
Ada lebih banyak lagi manfaat yang dapat kita perolah dengan rajin berolahraga. Bukan hanya fisik yang bugar, tapi juga dapat menjaga kondisi mental dan meningkatkan kualitas sosial dalam kehidupan.
Olahraga dalam hubungannya dengan kehidupan sosial mempunyai peranan yang sangat penting karena berhubungan dengan kualitas hidup, aktifitas gerak dan kestabilan mental.
Di bidang pendidikan, olahraga memainkan peranan dalam mentransmisikan nilai-nilai kepada anak-anak, remaja bahkan dewasa. Dalam hubungannya dengan nilai-nilai aktivitas fisik menanamkan rasa hormat, komitmen tanggung jawab, dan dedikasi, antara lain menjalani proses sosialisasi dan keterlibatan dengan perbaikan struktur dan sikap sosial. Olahraga memberikan kontribusi untuk hubungan sosial antara orang yang berbeda dan budaya yang berbeda dan dengan demikian membantu untuk menanamkan pengertian menghargai orang lain, mengajarkan bagaimana bersaing secara konstruktif, tanpa antagonisme untuk meraih tujuan itu sendiri. Nilai sosial lain yang penting dalam olahraga adalah belajar bagaimana untuk menang dan tahu bagaimana mengakui kekalahan tanpa mengorbankan tujuan dan sasaran.
Dalam hal ekonomi, pengaruh olahraga tidak diragukan lagi karena jumlah orang yang mengambil bagian dalam olahraga dan mereka yang menikmatinya sebagai hiburan massa, membuat keuangan bisnis utama olahraga atlet, ofisial, media, mobil maupun tidak langsung ke sektor lain perekonomian. contohnya sponsor dan iklan pada sebuah acara televisi di olahraga yang biayanya sangat mahal.

Olahraga juga meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dengan efek menguntungkan dari aktivitas fisik, baik kesehatan fisik pemain yang berolahraga dan kegiatan lainnya secara teratur menetap cenderung merasa lebih puas dan pengalaman, subyektif, sebuah kebaikan yang lebih besar.

C. Nilai Sosial dalam Olahraga
Selain pentingnya olahraga dalam kehidupan sosial, ternyata dalam melakukan kegiatan olahraga ada nilai-nilai sosial yang musti dilakukan dan ditaati untuk menunjang kesuksesan berolahraga. Dalam hal ini, nilai-nilai sosial akan sangat dibutuhkan dalam melaksanakan event olahraga dan dalam olahraga itu sendiri terutama dalam olahraga regu atau tim.
dalam sebuah pertandingan itu  harus ada yang menang dan ada yang kalah. Kekalahan bukan akhir segalanya sebab kekalahan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi, sekaligus sebagai parameter akan kemampuan diri dan lawan yang dihadapi. Agar seorang atlet dapat memahami arti kekalahan, yang dilakukan oleh guru atau pelatih adalah langkah-langkah sebagai berikut. Diskusikan dengan siswa atau atlet Anda tentang apa yang akan mereka lakukan jika mereka kalah. Jangan izinkan siswa/atlet Anda menyalahkan kekalahan karena cedera karena teman satu tim atau karena guru/pelatih. Bantu siswa atau atlet Anda mengenali konsekuensi atas kesalahan di lapangan. Diskusikan dengan siswa/atlet tentang konsekuensi kesalahan di lapangan seperti pemberian penalti yang hanya akan merugikan tim. Bantu siswa/atlet Anda mengendalikan stress dengan lebih baik, terus berupaya dan terus meningkatkan pengendalian emosi, jangan hanya bicara kemenangan. Dorong siswa/atlet Anda untuk memberikan pujian kepada musuhnya. Mereka harus selalu ingat bahwa terkadang lawan dan pelatih mereka menampilkan permainan/unjuk kerja lebih baik.
Setiap orang yang terlibat dalam olahraga harus saling menghormati dan menghargai. Menghormati dan menghargai orang lain merupakan bagian penting dalam olahraga. Dalam olahraga ada wasit, ada atlet dan ada pelaih. Unsur-unsur ini harus saling menghargai sesuai keputusan dan aturan yang ada.
Olahraga merupakan arena kompetisi. Dalam arena kompetisi umumnya dianggap persaingan satu sama yang lain demi menjadi salah satu sebagai pemenang atau yang kalah. Meski demikian, dalam olahraga banyak kesempatan bagi individu untuk bekerja sama satu dengan yang lain. Salah satu yang paling nyata adalah kerjasama satu tim untuk memenangkan pertandingan. Olahragawan juga berkesempatan untuk bekerjasama dengan para pejabat, politisi, lawan main, ataupun penonton.
Dalam meningkatkan kerjasama dengan orang lain dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai brikut. Pastikan siswa/atlet Anda tentang kerjasama seperti apa yang Anda harapkan darinya. Beri mereka contoh yang jelas seperti “Saya harap kamu mendukung semua anggota tim bukan hanya teman dekatmu”. Mulailah dengan sistem reward atau pujian dengan memberikan hadiah karena tingkah laku kerjasama mereka baik. Contohnya, jika Anda memunyai siswa/atlet pemain bola basket, kamu dapat menghitung berapa banyak dia mengoper bola, dan ajaklah pergi minum es krim bersama jika dia dapat mencapai angka besar, misalnya 50 operan bola. Libatkan pemain dalam menentukan misi umum, mengambil keputusan dan diskusikan tujuan-tujun yang hendak dicapai dengan berkomunikasi secara terbuka dan sering. Anjurkan membuat kelompok latihan dengan melibatkan teman yang sulit dan tidak disukai meskipun ini pekerjaan yang sulit


BAB III
KESIMPULAN
Memang benar slogan yang mengatakan masyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Karena memang ada hubungan yang terkait antara kegiatan olahraga dan kehidupan dalam bermasyarakat. Olahraga merupakan aktivitas yang berhubungan dengan gerak dan bertujuan untuk peningkatan taraf kesehatan. Olahraga dapat membuat masyarakat mempunyai nilai hidup yang tinggi. Beraktifitas dengan baik dan memiliki energi yang cukup untuk beraktifitas.
Kesamaan minat dalam berolahraga dapat membentuk komunitas olahraga. Sehingga tingkat pergaulan dan bersosialisasi dalam masyarakat meningkat. Adanya event olahraga di daerah dapat menambah minat masyarakat agar dapat turut memberdayakan olahraga.

Selain itu, dengan berolahraga juga dapat meningkatkan nilai-nilai sosial seperti kerja sama, saling menghargai dan menghormati. Jika nilai ini dibawa ke kehidupan bermasyarakat, secara tidak langsung olahraga juga dapat membantu kita untuk dapat hidup bermasyarakat dengan baik, aman dan menyenangkan. Berolahraga dengan nilai sosial yang baik di dalamnya dapat menciptakan pertandingan olahraga yang baik, jujur dan bernilai tinggi. Olahraga yang menjunjung tinggi fairplay merupakan gambaran bahwa nilai sosial selain ada dalam kehidupan sehari-hari juga ada dalam kegiatan keolahragaan.

Popular Post