Rabu, 24 September 2014

FENOMENA SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

FENOMENA SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DAN OLAHRAGA

Hakikat pedidikan
Dimasa sekarang ini, pendidikan merupakan hal mutlak yang harus dilalui seorang manusia jika ingin dikatakan sebagai manusia yang mempunyai nilai dan bermartabat. Seseorang tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak jika dia belum melalui jenjang pendidikan tertentu. Seseorang juga tidak bisa meningkatkan posisi pekerjaan yang lebih baik tanpa melalui proses pendidikan atau pelatihan.
Pada dasarnya pendidikan pertama berasal dari kedua orang tua kita. Karena dari sanalah awalnya kita mulai mengetahui apa yang awalnya kita tidak tau. Dimulai ketika kita diajarkan merangkak, berjalan, berbicara, sampai kepada sikap bersopan santun kepada orang yang lebih tua.
UNESCO merumuskan bahwa pendidikan itu adalah :
·        Learning how to think (belajar bagaimana berpikir)
·        Learning how to do (belajar bagaimana melakukan)
·        Learning how to be (belajar bagaimana menjadi)
·        Learning how to learn (belajar bagaimana belajar)
·        Learning how to live together (belajar bagaimana hidup bersama)
Menurut Langeveld pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang di berikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
Menurut John Dewey pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia.
Menurut j.j. Rosseau pendidikan adalah memberi kita pembekalan yang ada pada masa kanak-kanak sampai remaja yang nantinya akan dibutuhkan pada saat kita dewasa nanti.
menurut saya , pendidikan adalah proses memberikan informasi kepada manusia agar dapat lebih paham dan mengerti. Agar dapat membedakan mana yang baik dan pantas, mana yang jelek dan tidak patut dilakukan.

Manfaat berolahraga
Olahraga dapat dikatakan sebagai sesuatu yang mulai langka sekarang ini. Di daerah perkotaan, orang-orang semakin sibuk untuk mengurus pekerjaan masing-masing dan tidak mempunya waktu untuk menjaga kesehatan tubuh mereka. Selain itu tempat-tempat terbuka yang dapat dijadikan sarata atau tempat berolahraga pun semakin jarang. Hal ini menyebabkan tingkat kebugaran masyarakat semakin menurun
Olahraga merupakan aktivitas untuk melatih tubuh, tidak hanya secara jasmani tetapi juga rohani. Olahraga merupakan gaya hidup sehat yang harus dibiasakan sejak kecil sehingga tubuh tidak terkena penyakit. Olahraga juga dapat menghambat penurunan daya tahan tubuh.
Adapun beberapa manfaat olahraga diantaranya :
ü Dengan berolahraga, dapat meningkatkan kadar oksigen dalam darah dan mempercepat sirkulasi darah ke otak
ü Menunda proses penuaan
ü Mengurangi stres
ü Meningkatkan daya tahan tubuh
ü Menambah rasa percaya diri
Walaupun sebenarnya orang-orang tau bahwa olahraga mempunyai manfaat yang sangat baik bagi tubuh. Tapi tingkat kegiatan olahraga masih sangat kurang. Kebanyakan orang lebih memilih bersantai dirumah jika ada waktu senggang, jalan-jalan ke tempat belanja, atau berekreasi bersama keluarga. Padahal dengan olahraga rutin dan teratur, dapat menjadi pendukung aktivitas kita sehari-hari. Karena tanpa tubuh yang sehat dan bugar. Niscaya akan sulit melakukan kegiatan apapun itu.
Fenomena sosial dalam  pembelajaran pendidikan jasmani
A.   Manfaat pembelajaran pendidikan jasmani
Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dalam pengajarannya yang dilaksanakan secara sistematis dan terukur untuk meningkatkan kemampuan individu secara neuromuskular, sosial dan emosional dalam kerangka sistem pendidikan nasional.

Secara sederhana, manfaat pendidikan jasmani bagi peserta didik adalah :
·        Mengembangkan  pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika dan perkembangan sosial
·        Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani
·        Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas baik secara kelompok maupun perorangan.

B.   Perlunya nilai sosial dalam pembelajaran pendidikan jasmani
Sosiologi dalam olahraga mempelajari tentang perilaku manusia dalam hubungan timbal balik dengan manusia di dalam aktivitas olahraga. Bahwa dalam kegiatan olahraga pun diperlukan adanya jalinan sosial. Dalam berolahraga tidak hanya dilalukan secara individu tapi lebih penting jika dilakukan bersama-sama.
Seperti yang di rumuskan oleh UNESCO yang salah satu satunya “pendidikan adalah belajar bagaimana hidup bersama”, artinya didalam pembelajaran pendidikan jasmani sikap sosial sangat diperlukan. Karena dalam melakukan aktivitas jasmani peserta didik tidak hanya dituntut untuk dalam melakukan aktivitas individu, tapi juga bagaimana aktivitas pandidikan jasmani tersebut dapat dilakukan bersama-sama, menumbuhkan sikap toleransi sesama temannya, merasakan bagaimana manfaat bekerja sama dan merasakan bagaimana aktivitas jasmani akan lebih menyenangkan jika dikerjakan secara bersama-sama.
Ada banyak nilai-nilai sosial yang bisa didapatkan oleh peserta didik melalui pembelajaran pendidikan jasmani yaitu :
·        Nilai persatuan.
Nilai persatuan merupakan nilai mutlak dalam olahraga. Persatuan bukan hanya terpaku pada kelompok atau komunitas tapi juga berwujud dalam bentuk keterikatan yang kuat antara semua aspek yang berperan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani
·        Kerjasama dan kekompakan.
Aspek kerjasama dan kekompakan sangat penting dalam olahraga, terutama jika dilakukan secara berkelompok. Kerjasama dan kekompakan mutlak dilakukan jika sebuah tim menginginkan kemenangan dalam suatu permainan. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani kerjasama ini akan sangat bermanfaat karena berhubungan dengan sikap toleransi, bersama-sama mengerjakan tugas, dan bersama-sama memecahkan masalah.

·        Persahabatan
Meskipun dalam proses pembelajaran ada rasa saling bersaing, saling berusaha untuk mendapatkan nilai yang terbaik. Jangan sampai sikap bersaing ini membawa dampak negatif sehingga terbawa sampai diluar proses pembelajaran. Karena itu pentingnya ditanamkan nilai persahabatan. agar siswa walaupun berkompetisi tapi tidak memiliki rasa iri dengki dengan temannya yang mempunyai nilai yang lebih baik.
·        Saling menghormati
Penghormatan di antara masing-masing peserta didik dalam pembelajaran pendidikan jasmani menunjukkan adanya penghargaan serta ketulusan satu sama lain yang sudah menjadi kewajiban bersama. Meskipun di antara mereka terdapat berbagai perbedaan. Mulai dari latar belakang orang tua, kehidupan sosial di tempat tinggal, dan budaya.
·        Sportifitas
Aspek sportifitas merupakan salah satu segi yang sangaat penting dalam olahraga. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani, para peserta didik diajarkan bagaimana bersikap ksatria, jujur dalam belajar, tidak melakukan kecurangan dan memiliki sikap tanggung jawab.
·        Ketekunan dan kerja keras
Bahwa dalam pembelajaran pendidikan jasmani siswa diharapkan memiliki sikap kerja keras. Dalam pendidikan jasmani ada penilaian secara praktek dan secara teori. Bagaimana peserta didik ini berusaha agar dapat mempunyai nilai yang baik di praktek maupun teori.


C.   Kendala sosial dalam pembelajaran pendidikan jasmani
Dalam dunia pendidikan, tentunya banyak kendala yang kita temui. Bukan hanya permasalahan sesama siswa, siswa dengan guru, ataupun permasalahan yang berimbas sampai keluar sekolah.
·     Peran guru dalam memberikan pembelajaran berperan penting dalam pendidikan jasmani. Guru pendidikan jasmani diharapkan mampu memberikan penjelasan yang baik, memberikan contoh, suara lantang, disiplin dan tegas. Dengan begitu, ada nilai sosial yang dapat di ambil oleh para peserta didik. Bahwa dalam proses pembelajaran semua siswa didik dianggap sama dalam kedisiplinan. Siapapun siswa yang tidak disiplin akan mendapat hukuman tanpa membeda-bedakan siswa. Tapi, jika guru memberikan contoh yang tidak baik. Seperti menganak emaskan salah satu siswa. Maka akan timbul kecemburuan sosial di antara anak-anak peserta didik. Maka akibatnya peserta didik tidak akan respek atau hormat kepada guru. Siswa yang di anak emaskan akan dijauhi oleh teman-temannya. Peserta didik akan acuh atau tidak peduli ketika guru memberikan penjelasan. Sehingga proses pemberian ilmu kepada peserta didik tidak akan maksimal.
·     Masalah berikutnya adalah sempitnya lahan sekolah. Disekolah-sekolah sekarang ini, terutama kota besar seperti makassar. Beberapa sekolah tidak memiliki lahan terbuka untuk berolahraga yang cukup luar. Bahkan ada ruko yang dijadikan sekolah. Ini jelas sangat merugikan untuk pembelajaran pendidikan jasmani. Bagaimana mungkin guru pendidikan jasmani dapat memberikan materi praktek jika lahan yang tersedia tidak ada. Lahan yang sempit juga dapat menjadi masalah sosial dalam sekolah. Terkadang jam pendidikan jasmani akan bersamaan sekaligus beberapa kelas. Jika lahan sekolah sempit, otomatis siswa akan berebut untuk menggunakan lapangan sekolah. Akibatnya bisa terjadi persaingan tidak sehat, timbul rasa permusuhan dan lebih parah dapat terjadi perkelahian antar siswa.

D.   Mengatasi masalah sosial dalam pembelajaran pendidikan jasmani
Dalam mengatasi masalah sosial dalam pendidikan jasmani, guru pendidikan jasmani harus berperan penting dan pro aktif dalam memberikan pembelajaran. Guru tidak hanya sekedar memberikan materi yang tersusun dalam kurikulum. Tapi juga memberikan nilai-nilai yang terkandung dalam olahraga itu sendiri seperti kerja keras, kerja sama, sportif, jujur dan saling menghargai.
Disetiap materi pembelajaran pendidikan jasmani yang diberikan, guru dapat menanamkan nilai-nilai tersebut. Seperti di permainan sepak bola. Siswa dapat belajar bagaimana kerja sama, bagaimana bekerja keras meraih kemenangan, menghargai kawan dan lawan dalam permainan dan bersikap sportif baik ketika menang ataupun dalam kekalahan.
Setiap siswa memiliki kretivitas dan potensi bakat yang berbeda-beda. Guru diharapkan mampu melihat, menganalisa, dan membantu siswa agar dapar mengembangkan bakat dan kemampuannya.
Pada dasarnya, semua mata pelajaran yang diajarkan disekolah mempunyai nilai-nilai sosial yang dapat ditanamkan dan telah disusun dalam pengembangan karaktek kepribadian bangsa. Dalam pembelajaran penjaslah nilai-nilai sosial banyak yang bisa ditanamkan tapi juga berakibat rawannya terjadi konflik sosial di antara anak didik. Kita sebagai pendidik dalam pembelajaran pendidikan jasmani diharapkan mampu mengeluarkan segenap kemampuan dan ilmu yang telah kita miliki.
Seperti dalam kurikulum 2013, siswa akan lebih pro aktif dalam proses pembelajaran. Jangan sampai kita hanya bersikap monoton dalam memberikan pembelajaran. Siswa yang bertanya dan meminta penjelasan musti kita bantu dan bimbing dengan baik agar mengerti dengan pembelajaran yang kita butuhkan.

Demikianlah makalah ini saya buat, semoga dapat menjadi pembelajaran juga bagi kita para guru pendidikan jasmani. Bagaimana fenomena-fenomena sosial juga ada dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Karena itu kita diharapkan dapat menjadi pendidik yang dinamis kepada para siswa. Diharapkan siswa juga dapat merasa nyaman dengan pembelajaran yang kita berikan, tidak terjadi konflik di antara mereka, dan tercipta persaingan yang sehat di antara sesama peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar serta kritik dan saran yang membangun. Terima Kasih.

Popular Post