Sumber Gambar: dedi26.blogspot.com
Pengertian Pembelajaran
Menurut
Gagne, Brigss dan Wagner dalam buku Udin S. Winataputra (2008:40) pengertian
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan
terjadinya proses belajar pada siswa. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta
didik. dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik.
Disisi
lain, pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi
sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru
mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga
mencapai suatu yang objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat
memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek
psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan
hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja sedangkan
pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
pembelajaran
yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreativitas
pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar
yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan
pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap
dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik,
ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreativitas guru akan membuat
peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
Implikasi Perencanaan Pembelajaran
Beberapa
prinsip pembelajaran yang perlu diperhatikan para guru agar terjadinya transfer
belajar sebagai berikut:
1. Makin
mirip situasi latihan dengan situasi permainan yang sebenarnya, makin mungkin
terjadinya transfer. implikasinya, guru dituntut mampu menganalisa aneka ragam
situasi yang terdapat pada suatu permainan dan menambahkannya secara bertahap
ke dalam situasi berlatih.
2. Makin
bervariasi suatu keterampilan dipelajari, makin mungkin terjadinya transfer
secara positif terhadap situasi permainan yang sebenarnya. Implikasinya,
belajar skill perlu waktu. Makin banyak waktu dicurahkan untuk transfer, makin
mungkin transfer itu terjadi. Kadang-kadang transfer tidak terjadi sebab siswa
belum memahami dan belum dapat menerapkan prinsip gerak yang menjadi sumber
transfer dengan baik.
3. Transfer
dapat dilakukan melalui usaha pemberian dorongan oleh gurunya terhadap siswa
agar menggunakan informasi dan keterampilan yang sudah dimiliki siswa serta
kejelasan aktivitas belajar yang harus dilakukannya. Implikasinya, guru dapat
mendorong terjadinya transfer dengan cara:
a.
Memberikan komponen tugas gerak dengan jelas kepada siswa. Cara ini dimaksudkan
untuk membuat keterkaitan kognitif secara jelas diantara skill yang dilakukannya.
b.
Memberikan contoh nyata tentang konsep yang seharusnya diterapkan siswa pada
keterampilan lainnya dengan jelas.
Sumber: Buku "Perencanaan Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan"
Penulis: Dini Rosdiani, M.Pd
Penerbit: Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar serta kritik dan saran yang membangun. Terima Kasih.