Sabtu, 03 Oktober 2020

BOLA BASKET (Sejarah dan awal perkembangannya di Indonesia)


Sumber Gambar. republikseo.net


Sejarah Olahraga Bola Basket

Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal Kanada yang mengajar di sebuah fakultas untuk para mahasiswa profesional (YMCA) sebuah wadah pemuda kristen di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England. Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario, Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai Bola Basket pada 15 Desember 1891.

Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah kerangjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswanya untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu.

Pertandingan bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1982 di tempat kerja Dr. James Naismith. “Basket Ball” sebutan bagi olahraga ini dalam bahasa Inggris, adala sebutan yang digagas oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatiknya ditempatkan  di seluruh cabang YMCA di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh negara bagian amerika serikat.

Pada awalnya setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble. Sehingga bola hanya dapat berpindah melalui pass (umpan). Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith.

Pada bulan agustus tahun 1936, saat menghadiri Olimpiade Berlin 1936, ia dinamakan sebagai Presiden Kehormatan Federasi Bola Basket Internasional. Terlahir sebagai warga Kanada, ia menjadi warga negara Amerika Serikat pada 4 Mei 1925. Dr. James Naismith meninggal dunia pada 28 November 1939.

 

Perkembangan Olahraga Bola Basket di Indonesia

Di tengah-tengah gejolak revolusi bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan yang telah direbut dari penjajah, permainan bola basket mulai dikenal oleh sebagian kecil rakyat Indonesia. Khususnya yang berada di kota perjuangan dan pusat pemerintahan rakyat Indonesia yaitu di Yogyakarta serta kota terdekat yaitu Solo. Tampaknya ancaman pedang dan dentuman meriam penjajah tidak menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk melakukan kegiatan olahraga, termasuk permainan bola basket. Bahkan dengan dilakukannya kegiatan-kegiatan olahraga tersebut semangat juang bangsa Indonesia untuk mempertahankan tanah airnya dari ancaman penjajah yang menginginkan kembali untuk berkuasa semakin membaja. Terbukti pada bulan september 1948, di kota Solo diselenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama yang mempertandingkan beberapa cabang olahraga, diantaranya bola basket. Dalam kegiatan tersebut ikut serta, antara lain: PORO Solo, PORI Yogyakarta dan Akademi Olahraga Sarangan.

Pada Tahun 1951, Maladi dalam kedudukannya selaku Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) meminta kepada Tony Wen dan Wim Latumeten untuk menyusun Organisasi olahraga bola basket Indonesia. Selanjutnya karena pada tahun tersebut di Jakarta akan di selenggarakan PON kedua, maka kepada kedua tokoh tadi Maladi meminta pula untuk menjadi penyelenggara pertandingan bola basket.

Atas prakarsa kedua tokoh ini, pada tanggal 23 Oktober 1951 dibentuklan Organisasi bola basket Indonesia dengan nama persatuan Basketball Seluruh Indonesia disingkat PERBASI. Tahun 1955 namanya diubah dan disesuaikan dengan perbendaharaan bahasa Indonesia, menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia yang singkatannya tetap sama yaitu PERBASI.

Dalam susunan pengurus PERBASI yang pertama, Tony Wen d menduduki jabatan sebagai ketua serta WIM Latumeten sebagai sekretaris. Segera setelah terbentuknya PERBASI, Organisasi ini menggabungkan diri dan menjadi ketua KOI serta FIBA. Namun demikian, dengan terbentuknya PERBASI tidak berarti bahwa perjuangan bangsa Indonesia untuk membina dan mengembangkan permainan bola basket di tanah air menjadi ringan. Tantangan yang paling menonjol datang dari masyarakat Cina di Indonesia yang mendirikan Bon Bola Basket sendiri dan tidak mau bergabung dengan PERBASI.

Untuk menjawan tantangan tersebut, pada tahun 1955 PERBASI menyelenggarakan Konferensi Bola Basket di Bandung yang dihadiri oleh utusan dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta dan Bandung. Keputusan yang paling terpenting dalam konferensi tersebut ialah PERBASI merupakan satu-satunya organisasi induk olahraga bola basket di Indonesia, sehingga tidak ada lagi sebuatan Bon Bola basket Cina dan lain sebagainya. Pada kesempatan itu juga dibicarakan persiapan menghadapi penyelenggaraan kongres yang pertama.

 

Sumber    : Buku “Ensiklopedia Olahraga Permainan Bola Besar”

Penulis     : Drs. Sutono IR

Penerbit   : PT. Bengawan Ilmu 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar serta kritik dan saran yang membangun. Terima Kasih.

Popular Post