Minggu, 09 Mei 2021

SEPAK BOLA (Tes Memainkan Bola Dengan Kepala/Heading)

 

Sumber Gambar. winnetnews.com


Tujuan:

Tes ini bertujuan untuk mengukur kecakapan dan keterampilan memainkan bola dengan kepala.


Pelaksanaan Tes:

Pengambil waktu memberi aba-aba “SIAP”, sampel menghadap ke dinding pantul dengan bola di tangan dalam keadaan siap memulai tes. Pengambil waktu kemudian memberi aba-aba “YA” dan sampel segera memantulkan bola ke dinding pantul. Selanjutnya sampel memantulkan bola pantulan kembali ke dinding pantul dengan kepalanya dan ini dilakukan berulang-ulang selama 10 detik.

Apabila bola jatuh ke tanah, sampel mengambil kembali bola tersebut dan memainkannya kembali sampai batas waktu yang ditentukan. Bagi pengambil waktu, bersamaan dengan aba-aba “YA” stopwatch dijalankan. Dan tepat 10 detik pengambil waktu memberikan aba-aba “STOP” dan menghentikan stopwatchnya. Pada waktu sampel melakukan tes. Pengawas mengawasi perkenaan bola pada bidang sasaran dan menghitung berapa kali sampel dapat memainkan bola dengan kepalanya sesuai ketentuan diatas.


Pencatatan hasil:

Hasil yang dicatat adalah berapa kali sampel dapat memainkan bola dengan kepalanya selama 10 detik.


Sumber : Buku "Tes dan Pengukuran  Olahraga"

Penulis : Widiastui

Penerbit : PT. Bumi Timur Jaya

Selasa, 27 April 2021

BULU TANGKIS (Sekilas Tentang Bulu Tangkis)

 

Sumber Gambar. inews.id


Bulu tangkis merupakan salah satu olahraga yang paling terkenal di dunia. Olahraga ini menarik minat berbagai kelompok umur, berbagai tingkatan keterampilan, dan pria maupun wanita memainkan olahraga ini di dalam atau di luar ruangan untuk rekrasi juga sebagai ajang persaingan. Bola bulu tangkis tidak dipantulkan dan harus di mainkan di udara, sehingga permainan ini merupakan permainan cepat yang membutuhkan gerak reflek yang baik dan tingkat kebugaran yang tinggi. Pemain bulu tangkis juga dapat mengambil keuntungan dari permainan ini dari segi sosial, hiburan dan mental.

Bulu tangkis merupakan olahraga yang dimainkan dengan menggunakan net, raket, dan bola dengan tehnik pemukulan yang bervariasi mulai dari yang relatif lambat hingga yang sangat cepat disertai dengan gerakan tipuan. Sebenarnya, pukulan yang berlangsung dalam rally dapat saja bervariasi mulai dari 1 mil  perjam pada pukulan drop hingga 200 mil perjam pada pukulan smash. Bila dimainkan oleh orang yang ahli, permainan ini dianggap sebagai permainan olahraga lapangan yang paling cepat di dunia. Pada kejuaraan ganda putra terbuka amerika serikat, satu rally terdiri dari 89 pukulan, tapi hanya berlangsung selama 1 menit. 1 pukulan bergerak melintasi net pada setiap setengah detik. Namun, permainan pada partai tunggal dan ganda dapat dikontrol untuk memenuhi kebutuhan dan kemampun individual pada aktivitas fisik mereka.

Ternyata beberapa permainan merupakan pelopor dari permainan bulu tangkis modern, tetapi asal permainan tersebut tidak diketahui. Catatan menunjukkan bahwa permainan yang dimainkan dengan pemukul kayu dan bola bulu tangkis (cock) telah dimainkan di cina kuno, di england pada abad ke 12, di polandia pada awal abad ke 18, dan di India pada penghujung abad ke 19. Permainan yang disebut dengan “battledore dan shuttlecock” mencakup pemukulan bola dengan pemukul kayu yang dikenali dengan nama bat atau “batedor” dan dimainkan di Eropa antara abad ke 11 dan 14. Peserta di haruskan untuk menjaga bola agar tetap dapat dimainkan selama mungkin.

Battledore dan shuttlecock dimainkan diruangan besar yang disebut dengan badminton house di gloucestershire, england selama tahun 1860-an, dan akhirnya nama bulu tangkis menggantikan battledore dan shuttlecock. Area tempat bermain pada ruangan tersebut mempunyai bentuk seperti jam pasir, yang menyempit pada bagian tengahnya. Dengan demikian pemain harus memainkan cock pada ketinggian minimum untuk menjaga agar rally terus berlangsung. Permainan bulu tangkis dimainkan di lapangan yang berbentuk ganjil tersebut hingga tahun 1901. Sebuah kawat ditambahkan melintasi bagian tengah lapangan untuk membentuk net yang masih belum sempurna. Peraturan bulu tangkis mulai ditetapkan pada tahun 1887 dan kemudian diperbaiki pada tahun 1895 dan 1905. Peraturan tersebut masih tetap digunkaan hingga saat ini dengan sedikit perubahan.

Sabtu, 20 Maret 2021

FUTSAL (Penerapan Latihan Penguasaan Bola)


Sumber Gambar. kompas.com

Suatu tim yang mampu melakukan ball position akan membuat tim lawan tidak mampu mengembangkan permainannya sendiri. situasi ini bisa menguntungkan bagi tim tersebut untuk mengembangkan permainan dan strategi yang diterapkan bisa berjalan dengan baik.

Dalam dunia sepakbola maupun futsal, penguasaanbola sangat penting dilakukan oleh suatu tim, penguasaan bola sangat penting dilakukan oleh suatu tim. Berbagai strategi dan formasi dikembangkan agar para pemain mampu menerapkan taktik penguasaan bola yang dominan. Bahkan, ini dilakukan agar para penonton mendapatkan kualitas tontonan yang baik sekaligus menghibur.

Penguasaan bola oleh suatu tim tercipta melalui mekanisme kerjasama seluruh pemain dalam satu tim. Ini merupakan kerjasama yang saling mendukung satu sama lain dengan tujuan mengendalikan permainan. Ketika suatu tim mampu mengendalikan permainan lawan maka peluang untuk mencetak gol menjadi sangat besar. Berikut berbagai latihan penguasaan bola dalam permainan futsal.

 

A. Latihan Tanpa Bola

Latihan tanpa bola yang dimaksud disini adalah pergerakan masing-masing pemain yang pada saat itu tidak mendapatkan bola. Pergerakan pemain-pemain sebetulnya harus terstruktur dengan baik mengikuti pola-pola sebagai berikut:

1. Pemain melakukan pergerakan tanpa bola. Pergerakan harus didukung berdasarkan posisi lawan. Maksudnya pemain yang melakukan pergerakan akan mencari posisi dimana posisi tersebut minim penjagaan dari pemain lain. Jikapun terdapat penjagaan, pemain harus menentukan posisi yang bisa menguntungkan baginya, misalnya posisi tersebut adalah posisi terbuka.

2. Dalam bergerak pemain harus memfokuskan diri pada penempatan sudut yang membuatnnya mudah menerima bola.

3. pemain juga harus memperhatikan posisi dan menguasai lebar lapangan.

4. saat pemain mendapatkan bola, ia bertanggung jawab dan fokus untuk melindungi bola agar tidak direbut oleh pemain lawan, sekalipun tekanan dari pemain lawan begitu besar.


5. melakukan kombinasi, antara bergerak dan posisi, membuka ruang dan sudut untuk menerima umpan, serta mempertahankan penguasaan bola saat terjadi tekanan.

Dalam prakteknya, ada dua tim yang akan memainkan pola ini. Tim tim tersebut merupakan tim yang menguasai bola. Setiap pemain bergerak bebas namun tetap memperhatikan kedalaman dan penguasaan lebar lapangan. Satu tim lainnya membuat formasi bertahan. Namun ketika tim ini mampu merebut bola maka tim lain yang akan berposisi sebagai tim bertahan.

 

B. Latihan Dengan Lawan

Pola latihan penguasaan bola yang satu ini memiliki beberapa pola utama yakni:

1. adanya keterlibatan penjaga gawang yang tidak sekadar berdiam di wilayah penalti.

2. Tetap menjaga kedalaman serta penguasaan lebar lapangan.

3. setiap pemain bertanggung jawab menjaga satu pemain lawan.

4. pola latihan bertujuan untuk menguasai permainan dan mencetak gol.

 

C. Latihan Game Situasi

Sebetulnya pola latihan ini yang paling cocok dipraktekkan pada pertandingan eksebisi. Latihan menjadi semacam simulasi kondisi sebenarnya yang akan terjadi saat pertandingan resmi dilaksanakan. Masing-masing pemain memiliki tanggung jawab untuk memberikan dukungan kepada pemain lain.

Konsentrasi penuh diperlukan untuk latihan yang satu ini, kontrol bola, kualitas passing, tendangan ke gawang, serta sentuhan pertama bola menjadi kunci latihan ini. Dua tim akan diadu untuk tujuan mencetak gol sebanyak-banyaknya. Pemain pertama yang menyentuh bola akan menjadi penentu arah bola, pemain tersebut harus segera memutuskan untuk mengalirkan bola ke depan, ke wilayah pertahanan lawan. Pemain lain yang bergerak tanpa bola memberikan dukungan dengan mengganggu konsentrasi pemain lawan.

 

Sumber          : Buku “Pintar Panduan Futsal”

Penulis          : Muhammad Asriady Mulyono

Penerbit         : Laskar Aksara


Minggu, 14 Maret 2021

MANAJEMEN OLAHRAGA (Arti Organisasi)


Sumber Gambar. smartpresence.id

Arti Organisasi

Pengorganisasian berarti mempersatukan sumber-sumber daya pokok dengan cara yang teratur dan mengatur orang-orang dalam pola yang sedemikian rupa, hingga mereka dapat melaksanakan aktivitas-aktivitas guna mencapai tujuan yag telah di tentukan.

Pengorganisaasian juga berarti mempersatukan orang-orang pada tugas yang saling berkaitan. Istilah pengorganisasian berasal dari perkataan “organism” yang merupakan sebuah entitas dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehinggah hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap keseluruhan.apabila suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih berkerja sama ke arah suatu tujuan bersama,maka hubungan antara mereka dapat menimbulkan permasalahan,misalnya siapa yang mengambil keputusan,siapa yang melaksanakan pekerjaan dan seperti apa,tindakan apa yang perlu dilakukan apabila dilakukan apabila terdapat kondisi-kondisi tertentu.


Pentingnya pengorganisasian

Penorganisasian menyebabkan timbulnya sebuah struktur organisasi-organisasi yang dapat di anggap sebagai sebuah kerangka yang merupakan titik pusat,sehingga manusia dapat menggabungkan usaha-usaha mereka dengan baik. 

Dengan kata lain,salah satu bagian penting tugas pengorganisasian adalah mengharmonisasikan suatu kelompok orang-orang berbeda,mempertemukan berbagai macam kepentingan dan memanfaatkan kemampuan-kemampuan yang kesemuanya itu menuju ke arah tertentu.harapannya adalah dapat dicapainya senergi,yang berarti tindakan-tindakan simultan unit individual atau terpisah yang bersama-sama menghasilkan suatu efek total yang lebih besar di bandingkan dengan jumlah komponen-kompenen individual.

Pengorganisasian merupakan sebuah kasus,di mana berbeda beda halnya dengan ilmu pasti dasar,jumlahnya adalah lebih besar dibandingan dengan jumlah bagian-bagian individualnya.pengorganisasian dapat menimbulkan efek yang sangat baik atas usaha menggerakkan dan pengawasan manejerial.


Tipe Tipe Organisasi.

1. Organisasi publik. 

Organisasi publik di amerika termasuk federal atau pemerintahan negara bagian,agencies atau unit,seperti juga departemen pemerintahan lokal atau regional yang bertanggung jawab akan program olahraga dan rekreasi dan pemeliharaan akan lapangan olahraga,arenas ( agenda tertutup), kolam renang, dan park. S

Sebagai contoh dari organisasi publiK adalah :

- KEMEMPORA (kementrian pemuda dan olahraga republik indonesia). 

-KONI ( komite olahraga nasional ) 

DISPORA ( dinas pemuda dan olaharaga) 

Induk organisasi cabang olahraga contoh : PSSII,PERBASI,PBVSI. 


2. Organisasi nirlaba (Nonprofit Organization)

Para eksekutif sukarelawan mengelola organisasi-organisasi nirlaba,mereka mungkin menyewa staf yang di bayar untuk menjalankan tugas harian dalam pengoperasian organisasinya.sebagai contoh,dompet guava,palang merah indonesia (PMI), UNICEF adalah termasuk sebagai organisasi nirlaba.para anggota eksekutif yang sukarelawan sering kali di beri tugas sebagai anggota badan direktur atau komite eksekutif,yang membuat keputusan kebijakan tentang pengarahan pada kegiatan olahraga yang mempercayakan pada staf yang di gaji guna melaksanakan dan memberi evaluasi pada kebijakan tersebut. 


3. Organisai komersial (commercial organization )

Tujuan utama dari organisasi komersial adalah megumpulkan keuntungan.olahraga profesional,pabrik alat-alat olahraga dan pengencernya adalah organisasi komersial.organisasi yang memberikan servis yang berkaitan dengan olahraga,seperti misalnya perkkumpulan golf privat,kelab ( perkumpulan ) fitnes,kelab tenis,kelab bowling dan fasilitas panjat dinding,juga beroprasi sebagai organisasi komersil.


Sumber   : Buku “Dasar-Dasar Manajemen Olahraga”

Penulis    : Harsuki

Penerbit  : PT. Rajagrafindo Persada


Sabtu, 20 Februari 2021

ILMU KEPELATIHAN (Beban Latihan)

 

Sumber Gambar. olahragamo.com


Beban latihan adalah suatu bentuk latihan jasmani yang menjadi tuntuan jasmani dan rohani atlet dalam mencapai prestasi olahraga. Bentuk latihan itu umpamanya senam, lari, renang, angkat besi dan sebagainya.

Ada dua macam beban yang harus dibedakan pengertiannya:

1.      Beban Luar (Outer Load).

Yaitu beban latihan yang ditandai dengan adanya beban mengenai intensity, volume, duration, densitas serta ritmenya dari beban-beban latihan yang dapat dilihat langsung oleh mata.

2.      Beban dalam (Inner Load).

Adalah suatu beban luar yang dikenakan terhadap atlet dimana secara langsung mempunyai pengaruh terhadap segi fisiologis, Inner Load  ini ditandai dengan kenaikan denyut nadi setelah menjalankan beban luar, jadi beban luar dan beban dalam selalu bertalian efeknya terhadap jasmani atlet.

 

Ciri Utama Beban Latihan

Adapun ciri utama beban latihan adalah meliput:

1.      Intensitas adalah kesanggupan, keseriusan dalam berlatih dan pelaksanaannya benar dan tepat misalnya kecakapan dalam latihan berlari, jumlah latihan atau beban dalam latihan strength (kekuatan, waktu dan tempo) dalam pertandingan atau permainan, frekuensi gerakan latihan permainan tali, jarak atau tinggi dalam latihan lompat atau lempar.

Tingkatan intensitas latihan itu dapat dibagi:

a.       Super Maksimal        : lebih dari 100%

b.      Maksimal                  : 100 %

c.       Sub Maksimal           : 80-90%

d.       Medium                   : 60-70%

e.       Low                          : 59% ke bawah

2.      Volume adalah jumlah beban yang dinyatakan dengan satuan jarak, jumlah beban latihan, waktu dan berat beban.

3.      Durasi adalah lamanya waktu pemberian beban selama latihan waktu total dikurangi waktu istirahat.

4.      Densitas adalah sering melakukan pengulangan pada tiap set atau elemen latihan sesuai dengan masa recovery yang diberikan.

5.      Frekuensi adalah cepat atau lambatnya suatu latihan dikerjakan pada tiap –tiap set maupun elemen latihan, beberapa kali latihan tiap minggu seperti tiga kali seminggu, empat kali seminggu, lima kali seminggu dan enam kali seminggu.

6.      Volume adalah sifat yang berirama dengan irama latihan, tinggi rendahnya tempo latihan, berat ringannya suatu latihan.

Ciri-ciri beban latihan tersebut diatas, diharapkan para pelatih dapat membuat bahan atau beban latihan yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

 

Sumber           : Buku “Dasar-Dasar Ilmu Kepelatihan”

Penulis            : Hasyim dan Saharullah

Penerbit          : Badan Penerbit UNM



Senin, 15 Februari 2021

KESEHATAN OLAHRAGA (Mengapa Perlu Olahraga)

 

Sumber Gambar. malukuterkini.com


Mengapa Perlu Olahraga

Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa gerak dan apa guna hidup bila tak mampu bergerak. Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup. Oleh karena itu, “bergerakah untuk lebih hidup, jangan bergerak karena masih hidup”.

Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (yang berarti mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (yang berarti meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, gerak (olahraga) merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya terus menerus. Artinya, olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan tidak dapat ditinggalkan. Olahraga merupakan alat untuk merangsang perkembangan fungsional jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis-antropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya, maupun kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungan nyata lebih unggul, khususnya pada generasi muda yang aktif mengikuti kegiatan olahraga daripada yang tidak aktif mengikutinya. (Renztrom & Roux 1988, dalam A.S. Watson: Children in Sport dalam Bloomfield, J. Fricker, P.A. and Fitch, K.D., 1992). Penulis meyakini bahwa hal demikian juga berlaku bagi para dewasa dan lanjut usia (lansia) yang aktif dalam olahraga.

Apakah Olahraga Bermudarat

Maha suci Allah yang telah menciptakan serba berpasangan segala sesuatu yang digelar-tumbuhkan di muka bumi, baik yang berupa tumbuh-tumbuhan, diri mereka sendiri maupun apa-apa yang mereka tidak tahu (Q.S. Yasin:36).

Ayat diatas adalah jawaban bagi pertanyaan yang menjadi sub judul tersebut di atas, dan perkataan olahraga dapat diganti dengan bermacam kata benda lain misalnya: apakah pesawat terbang, mobil, bus, kapal dan sebagainya: berbahaya? Nah untuk pertanyaan-pertanyaan yang terakhir itu para pembaca pasti sudah tahu apa jawabannya! Tetapi apakah karena adanya aspek mudarat dari benda-benda tersebut, lalu benda-benda tersebut dilarang digunakan oleh manusia? sama sekali tidak! Mengapa? Karena manfaatnya jauh dan bahkan sangat jauh melebihi mudaratnya! Demikian pula halnya dengan olahraga! Walaupun sekali-sekali terjadi kematian mendadak sewaktu orang melakukan olahraga, tetapi masih sangat banyak orang yang tetap melakukan olahraga! Mengapa? Karena mereka memahami dan meyakini benar akan manfaat olahraga seperti telah dijelaskan diatas! Bahkan sesungguhnya orang yang telah meninggal sewaktu olahraga adalah orang yang sangat berbahagia dan secara pribadi ia adalah orang yang dapat membahagiakan keluarganya! Mengapat? Karena:

1. sampai akhir hayatnya orang tersebut masih dapat melakukan olahraga dan tidak harus terlebih dahulu menderita sakit yang berkepanjangan.

2. tidak perlu menghabiskan berjuta-juta rupiah untuk biaya pengobatan dan perawatan rumah sakit, sehingga seluruh harta sepenuhnya ditinggalkan bagi keluarga yang dicintainya tanpa sedikitpun digunakan bagi dirinya.

Hal ini juga merupakan penjelasan dari hukum Allah yang telah menciptakan alam beserta isinya dan segala permasalahannya secara serba berpasangan! Artinya apapun halnya selalu ada manfaat dan mudaratnya. Kematian mendadak bahkan pernah terjadi pada orang yang sedang shalat, baik dirumah maupun masjid orang yang sedang membaca koran, orang yang sedang tidur, orang yang sedang duduk di bus dalam perjalanan dan sebagainya, yang kesemuanya menunjukkan bahwa kematian mendadak dapat terjadi di manapun, sedang apapun dan kapanpun. Kalau hal itu terjadi ketika orang sedang melaksanakan ibadah shalat, maka tentu dapat dikatakan bahwa orang itu mati karena shalat. Jadi kematian mandadap sama sekali tidak dapat dikaitkan atau berkaitan dengan apapun termasuk olahraga.


Sumber     : Buku “Ilmu Kesehatan Olahraga”

Penulis     : Santosa Giriwijoyo & Dikdik Zafar Sidik

Penerbit    : PT. Remaja Rosdakarya 


Rabu, 10 Februari 2021

TENIS MEJA (Cara Memilih Raket)

 

Sumber Gambar. splashgosport.co.id

 

Apabila kita perhatikan, ada beberapa bentuk tipe raket dan cara memegang raket yang digunakan oleh para pemain ternama. Semua itu pada dasarnya disesuaikan dengan tipe permainan pemain yang bersangkutan. Pemain dengan tipe serang, jelas akan memilih raket dengan sifat tertentu yang berbeda dengan pemain yang mempunya tipe bertahan. Demikian pula dalam hal memegang raket, setiap pemain mempunyai cara yang khas sesuai dengan fleksibilitas yang mereka rasakan.

Seorang pemain yang mengutamakan perhatiannya pada kecepatan bola, bermain pada jarak yang relatif dekat dari meja, serta menggunakan taktik menyerang dan bertahna, lebih efektif jika menggunakan raket karet (serang) berbintik ke luar (pip-out sandwich rubber racket). Raket jenis ini umumnya berupa sponge yang dilapisi karet berbintik keluar yang distempelkan pada papan raket yang berlapis lima atau lebih.

Apabila seorang pemain mengutamakan perhatiannya pada sifat putaran bola dan bermain pada jarak tengah dari meja, dengan menggunakan taktik serang dan bertahan, sebaiknya ia menggunakan raket dengan sponge yang dilapisi karet berbintik ke dalam (pip-in sandwich rubber racket). Raket jenis ini pada umumnya berupa karet berbintik ke dalam yang ditempelkan pada papan raket berlapis tiga atau satu lapis yang agak keras.

Bagaimana cara memilih raket agar lebih tepat? Hal ini tentu saja memerlukan waktu untuk mencobanya, mengayun raket dan memukul bola dalam berbagai posisi. Apabila pada lengan tidak terasa adanya beban berat, dapat mengontrol bola dengan baik ketika memukul balik bola keras dan bola lemah, itulah tanda bahwa anda telah menemukan raket yang sesuai.

Setelah menetapkan satu raket pilihan, sebaiknya jangan sesuka hati mengganti-ganti raket tersebut. apalagi dengan tipe karetnya. Sebab, untuk menjiwai satu jenis raket diperlukan waktu yang relatif lama. sering mengganti raket, akan memperlemah pengontrolan terhadap bola dan akan menghambat kemajuan dan kestabilan teknik permainan.

Dalam olahraga tenis meja, ketebalan kulit bola sangat mempengaruhi karakter bola tersebut. sehubungan dengan hal ini, sebaiknya anda membiasakan diri berlatih menggunakan jenis/merek bola yang sering dipakai dalam pertandingan. Dengan demikian, anda tidak akan merasa canggung menghadapi berbagai tipe pantulan bola. Ingat, berbeda ketebalan kulit dan berat bola, berbeda pula tipe pantulannya.

 

Raket Yang Berkaret Bintik Ke Luar

Raket yang berkaret bintik keluar untuk tipe serang dekat dari meja, pada umumnya berbintik agak besar. Raket ini mempunyai pantulan yang baik yang kuat. Apabila raket jenis ini digunakan untuk memukul bola, maka laju bola yang dipukul itu sangat cepat. Oleh karena itu, raket yang berkaret bintik keluar sangat cocok digunakan oleh pemain yang mempunyai tipe menyerang dan bertahan pada jarak yang dekat dari meja.

Kesulitan utama dalam menggunakan raket berbintik ke luar adalah adanya tuntutan yang tinggi dalam kepiawaian mengontrol bola. Gerakan tangan pada waktu memukul bola sebaiknya tidak terlalu lebar. Ketika melancarkan serangan, tidak boleh ada keraguan sedikit pun. Semua serangan harus dilakukan dengan gerak cepat dan bertenaga.

Pemain masa kini jarang sekali yang menggunakan raket jenis ini. Tetapi apabila seorang pemain telah mampu menguasai raket ini dengan sempurna, maka ia akan menjadi pemain yang selalu diperhitungkan oleh setiap lawannya.

Raket yang berkaret bintik keluar ini lebih banyak digunakan oleh pemain dari daratan Asia. Pada kejuaraan dunia ke-37 (tahun 1983, di Tokyo) dan ke-38 (tahun 1989, di Gothenburg), baik pemain putra maupun pemain putri, tidak lebih dari sepuluh orang yang menggunakan raket jenis ini, dan semua yang menggunakan ialah para pemain asia.

 

Raket Yang Berkaret Bintik Ke Dalam

Raket yang berkaret bintik kedalam (pip-in sandwich rubber racket) atau yang sering disebut raket berkaret inverted (karet licin) ini, memiliki permukaan luar yang datar dan mempunyai sifat lengket yang besar. Semakin lengket permukaannya, semakin kuat gesekannya dengan bola. Hal itu akan menghasilkan putaran bola yang semakin kuat pula. Raket jenis ini sangat cocok bagi pemain bertipe serang dan bertahan pada jarak tengah dari meja.

Kelebihan penggunaan raket jenis ini ialah gesekan antara bidang raket dengan bola dapat menghasilkan beraneka raga sifat perputaran bola sesuai dengan apa yang diinginkan sang pemukul. Hal itu jelas akan menyebabkna pihak lawan kesulitan untuk memperhitungkan dengan tepat jeni putaran yang dihadapinya. Hal yang kurang menguntungkan ialah seringnya gerakan ayuna lengan yang terlalu melebar ketika memukul bola. Oleh karena itu, dituntut suatu keserasian yang tinggi dan adanya penyesuaian tenaga ledakan dengan gerak seluruh anggota tubuh seperti pergelangan, siku, bahu, pinggang, lutut dan sebagainya agar tercipta perputaran bola yang dahsyat.

 

Sumber     : Buku “Tehknik dan Taktik Permainan Tenis Meja

Penulis     : Alex Kertamanah

Penerbit    : PT. Remaja Rosdakarya  

Senin, 08 Februari 2021

KESEGARAN JASMANI (Tes Kesegaran Jasmani Umur 13-15 Tahun)

 

Sumber Gambar. sehatq.com

 

Kesegaran Jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dengan kemampuan dan kesanggupannya berfungsi dalam pekerjaan secara optimal dan efisien. Disadari atau tidak, sebenarnya kesegaran jasmani senyawa dengan hidup manusia.

Kesegaran jasmani erat kaitannya dengan kegiatan manusia melakukan pekerjaan dan bergerak. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan bagi setiap individu tidak sama, sesuai dengan gerak atau pekerjaan yang dilakukan. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan oleh seorang anak berbeda dengan yang dibutuhkan orang dewasa, bahkan kadar kebutuhan kesegaran jasmani itu sangat individual.

Untuk mengetahui dan menilai tingkat kesegaran jasmani seseorang, dapat dilakukan dengan melaksanakan pengukuran. Pengukuran kesegaran jasmani dilakukan dengan tes kesegaran jasmani. Untuk melaksanakan tes diperlukan adanya alat/instrumen. Tes kesegaran jasmani Indonesia (TKJI) merupakan salah satu bentuk instrumen untuk mengukur tingkat kesegaran jasmani.

Dalam lokakarya kesegaran jasmani tahun 1984 TKJI telah disepakati dan ditetapkan menjadi suatu instrumen yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia. dasar pertimbangannya adalah bahwa instrumen ini seluruhnya disusun dengan kondisi anak Indonesia. TKJI dibagi ke dalam 4 kelompok umur, yaitu: Kelompok umur 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-19 tahun.

Khusus untuk anak umur 13-15 tahun tentunya memiliki norma tes untuk umur tersebut yang tentunya berbeda dengan norma tes pada umur yang lain. TKJI untuk aank umur 13-15 tahun ini sangat baik dan tepat jika dipergunakan oleh sekolah dan lembaga pendidikan sejenis karena anak umur 13-15 tahun ini hampir seluruhnya menjadi siswa/lembaga pendidikan tersebut. selain itu, kesegaran jasmani merupakan salah satu tujuan dari pelaksanaan pendidikan di sekolah, yang dicapai melalui pelaksanaan bidang studi pendidikan jasmani dan kesehatan. Hal ini jelas dapat dibaca dari kurikulum sekolah yang berlaku. Pada kurikulum tertulis bahwa salah satu tujuan khusus pendidikan jasmani dan kesehatan disekolah adalah meningkatkan kesegaran jasmani.

 

Rangkaian Tes

 Tes kesegaran Jasmani Indonesia untuk remaja umur 13-15 tahun putera dan puteri terdiri dari

1. Untuk Putera terdiri dari:

   a. Lari 50 Meter

   b. Gantung angkat tubuh, 60 detik

   c. baring duduk, 60 detik

   d. Loncat tegak

   e. Lari 1000 Meter

 

2. Untuk Puteri terdiri dari

   a. Lari 50 Meter

   b. Gantung siku tekuk

   c. baring duduk, 60 detik

   d. Loncat tegak

   e. lari 800 Meter

 

Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ini dipergunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani remaja umur 13-15 tahun.

Alat dan Fasilitas untuk melaksanakan Tes Kesegaran Jasmani Umur 13-15 Tahun adalah:

1. Lintasan lari atau lapangan yang datar dan tidak licin

2. Stopwatch

3. Bendera Start

4. Tiang Pancang

5. Nomor Dada

6. Palang Tunggal

7. Papan berskala untuk loncat tegak

8. Serbuk Kapur

9. Penghapus

10. Formulis Tes

11. Sumpritan

12. Alat Tulis

 

Ketentuan Pelaksanaan

TKJI ini merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan secara terus-menerus dan tidak terputus.

Urutan pelaksanaan adalah sebagai berikut:

Pertama. Lari 50 meter

Kedua. Gantung angkat tubuh (Putera) atau Gantung siku tekuk (puteri)

Ketiga. Baring duduk

Keempat. Loncat tegak

Kelima. Lari 1000 Meter (putera) atau Lari 800 Meter (puteri)

 

Sumber     : Buku “ Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Umur 13-15 Tahun

Penulis     : Departemen Pendidikan Nasional

Penerbit    : Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani



Sabtu, 30 Januari 2021

SEJARAH OLAHRAGA (Olimpiade Masa Kuno)

 

 

Sumber Gambar. brilio.net


Ribuan tahun yang lalu, masyarakat dunia sudah mengenal aktivitas olahraga. Mereka tentunya belum mengenal olahraga dalam lingkup yang kecil atau sederhana. Salah satunya adalah masyarakat Yunani yang melakukan aktivitas olahraga ini ke dalam kegiatan mereka sehari-hari, seperti kegiatan militer. Tentara mereka setiap harinya dididik dengan disiplin untuk menjadi tentara yang siap bertempur demi mengemban tugas membela negara.

 

Sejarah Awal Mula Olimpiade

Pada awalnya Olimpiade diselenggarakan di Yunani Kuno yang konon diselenggarakan sejak 776 SM. Even ini diadakan sebagai penghormatan masyarakat Yunani Kuno kepada Dewa Zeus. Pesta olahraga ini, seluruh masyarakat Yunani yang berpartisipasi diharuskan berlatih terlebih dahulu, kemudian mereka akan bertanding secara perseorangan.

Diberi nama Olimpiade karena dewa mereka yang bermukim di Gunung Olimpus. Olimpiade ini ternyata mampu meredam peperangan antar saudara yang sering terjadi di Yunani. Bahkan kegiatan ini dapat mempersatukan masyarakat Yunani. Keadaan ini juga di dukung dengan perjanjian, barang siapa yang melanggar gencatan senjata, maka akan dikenai denda. Selain menjadi sarana untuk mendamaikan masyarakat yang seringkali berperang, Olimpiade juga dijadikan sebagai sarana transaksi jual beli, seperti penjualan bahan makanan, buah-buahan hasil pertanian, hingga benda-benda untuk kegiatan peribadatan.

Olimpiade seringkali dijadikan ajang untuk para masyarakat kalangan menengah ke atas sebagai ajang pembuktian eksistensi dan kekayaannya. Misalnya, pada pertandingan kereta kuda yang ditarik oleh empat kuda. Jarak yang ditempuh untuk  nomor ini adalah berjarak 14 Km. Pamer kekayaan ini semakin terlihat dengan seorang peserta yang mengikut sertakan 7 kereta kudanya untuk mengikuti nomor kereta kuda ini.

 

Olimpiade Sebagai Pesta Olahraga Terbesar

Buktinya adanya penyelenggaran pesta olahraga terbesar di Yunani adalah dapat ditemukannya sisa-sisa puing bangunan atau gelanggang yang terdapat di alam terbuka, yang merupakan tempat dimana para atlit berlatih. Peninggalan bersejarah ini kini dilestarikan oleh pemerintah Yunani. Selain bangunan, ditemukan juga sisa-sisa bentukan seperti pijakan yang digunakan pelari sebagai awal pada saat start. Selain itu, ditemukan  juga patung-patung batu sang juara yang beberapa bagiannya sudah mulai terkikis.

Olimpiade pada masa kuno ini dulu dilangsungkan dengan peralatan seadanya. Bahkan para atlet pada nomor lari tidak menggunakan alas kaki seperti sepatu. Bahkan, para atlet pada nomor lari tidak menggunakan alas kaki seperti sepatu. Cabang olahraga lainnya yang terbilang keras adalah olahraga yang menggabungkan cabang olahraga gulat dan cabang olahraga tinju yang dinamakan Pankration. Di nomor ini, para atlet diperbolehkan untuk melakukan manuver yang keras dan cenderung mematikan, seperti mencekik lawan dan menyepak. Namun, ada peraturan yang melarang atlet untuk menyerang pada daerah mata, seperti memijit pada bagian mata, mematahkan tulang-tulang jari, hingga menggigit anggota badan. Pada nomor ini, penilaian pada pemenang ditunjukkan dengan atlet yang dapat memukul pada bagian kepala lawan. Sementara lawan yang kalah harus mengacungkan jari mereka sebagai tanda pengakuan atas kekalahan.

Olimpiade pada masa kuno saat itu hanya diperbolehkan diikuti oleh kaum pria. Salah satu alasannya adalah hampir seluruh nomor yang dipertandingkan mangharuskan para atlit untuk bertelanjang atau tanpa mengenakan pakaian secara utuh. Hal ini pun menjadi kebanggan tersendiri bagi para pria karena mereka berkesempatan untuk memperlihatkan tubuh atletis mereka. Atlet yang berhasil menjadi juara akan diberikan mahkota yang terbuat dari dedaunan seperti daun zaitun. Setelah itu, sang juara akan diarak keliling kota. Penghargaan lainnya yang mereka dapatkan adalah terbebas dari beban wajib pajak. Selain itu, beberapa penjabat pemerintah akan memberikan sejumlah bonus berupa uang yang nominalnya besar.


Sumber     : Buku “Super Lengkap Olahraga”

Penulis     : Mikanda Rahmani

Penerbit    : Dunia Cerdas



FUTSAL (Tips Latihan Dasar Permainan Futsal)

 

 

Sumber Gambar. jatimtimes.com


Yang diperlukan setiap pemain dalam bermain futsal berbeda menurut tugas masing-masing. Pemain penyerang misalnya, memerlukan kecepatan lari dan refleks, serta kemampuan untuk mengatasi rintangan dari pemain pertahanan lawan. Sementara pemain belakang, yang membentuk pertahanan, perlu memiliki daya tahan tinggi, kekuatan untuk menggagalkan serangan lawan, serta kecepatan dalam membendung serangan lawan.

Pemain yang baik, tentunya memiliki kemampuan-kemampuan tadi. Apakah kita sebagai pemain futsal telah memilikinya dengan sempurnya? Perlu pengukuran-pengukuran objektif untuk itu. Atas dasar itu, untuk mengetahui kualitas pemain harus dilakukan tes bermain futsal. tes tersebut sebaiknya berdasarkan tiga aspek mendasar dari tehnik bermain futsal yang tak boleh dilupakan.

Pertama, pengujian pada bagian-bagian badan yang mengadakan kontak dengan bola yaitu kaki, tungkai, paha, perut, dada, kepala dan tangan. Kedua tes terhadap kemampuan pengendalian, pengoperan dan menembak bola. Ketiga analisis gerak, yaitu penelitian mekanis dari gerakan pemain ketika mempraktikkan teknik sepakbolanya.

Dalam melakukan tes ada empat aspek dasar yang perlu mendapat perhatian. Keempatnya adalah kekuatan, keterampilan, ketahanan dan kecepatan. Pada tes kekuatan, pemain diminta melambungkan bola dengan cara menendang. Tiga kali menggunakan kaki kanan dan tiga kali menggunakan kaki kiri. Pelaksanaannya, bola ditendang melambung ke depan dari kedua tangan untuk mendapatkan jarak terjauh yang dapat dicapai. Mengukurnya dari tempat menendang bola sampai titik jatuhnya yang pertama di tanah. Jarak terjauh dan terdekat dari tendangan-tendangan tadi diukur dan diambil rata-ratanya.

Untuk mengetahui keterampilan, pemain diminta mengendalikan bola selama satu menit. Caranya, bola diletakkan di lapangan dan pemain harus menaikkan bola dengan kakinya serta mengusahakan agar bolanya tetap berada di udara dengan cara menyundulnya dengan bagian badannya selain tangan atau lengan. Jumlah kali bola jatuh ketanah yang dihitung.

Ketahanan pemain diuji  dengan meminta pemain menendang bola dan lari cepat sebelum menembak lagi. Untuk itu, bola-bola diatur di sepanjang garis pinalti di depan gawang dengan jarak masing-masing bola sama. pemain yang di tes berdiri di belakang benderan yang ditempatkan sejauh lima meter dari tengah garis tempat bola diletakkan. Setelah diberi aba-aba pemain lari ke depan dan menendang bola ke arah gawang. Setiap kali selesai menendang bola, ia harus memutari bendera sebelum menuju bola berikutnya yang hendak ditendang. Pengujian ini bisa dilakukan terhadap penggunaan kedua kaki pemain secara bergantian. Waktu yang dicapai dalam menendang seluruh bola diukur. Denyut nadi istirahat diukur pada posisi berdiri sebelum tes menit pertama, kedua dan ketiga setelah tes.

Pada tes kecepatan, pemain dites dengan atau tanpa bola. Tes ini mulai dari tiap sudut lapangan futsal. pemain diminta lari dengan kecepatan maksimal dari sudut lapangan, sampai ia mencapai sudut lapangan lainnya. Ia harus secepatnya kembali ke titik awal lari dan kemudian dicatat waktu yang diraih.

Dengan melakukan tes-tes tersebut disertai dengan tes lainnya, dapatlah dievaluasi kemampuan atau penampilan pemain futsal dalam melakukan pertandingan, atau apakah ada kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam latihan yang telah diikutinya.

 

Sumber     : Buku “Futsal”

Penulis     : Asmar jaya

Penerbit    : Pustaka Timur

 

 

Rabu, 27 Januari 2021

ILMU GIZI (Manfaat Zat Makanan)

 

Sumber Gambar. ipt.atiga.win


Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai bahan makanan. Zat gizi yaitu zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi tadi, mempunyai nilai yang sangat penting (tergantung dari macam-macam bahan makanannya) untuk:

a.  Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan, terutama bagi mereka yang masih dalam pertumbuhan

b.  Memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari

Termasuk dalam memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yaitu penggantian sel-sel yang rusak dan sebagai zat pelindung dalam tubuh (dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh). proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yang terpelihara dengan baik akan menunjukkan baiknya kesehatan yang dimiliki seseorang. Seseorang yang sehat tentunya memiliki daya pikir dan daya kegiatan fisik sehari-hari yang cukup tinggi.

Nilai yang sangat penting dari bahan makanan atau zat makanan bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik serta perolehan energi guna melakukan kegiatan sehari-hari seperti dikemukakan di atas tergantung dari keadaan dan macam-macam bahan makanannya. Namun demikian, apabila bahan-bahan makanan itu:

a.  Tersaji dalam keadaan cukup higienis ( tidak mengandung kuman-kuman penyakit, tidak mengandung zat-zat toksin/racun yang dapat membahayakan kelangsungan hidup seseorang.

b.  Cukup mengandung kalori, protein (dengan memiliki kesepuluh asam amino esensial, cukup mengandung lemak, cukup mengandung vitamin dan mineral)

c.   Dapat mudah tercerna oleh alat-alat pencernaan

d.  Pengolahan atau pemasakannya disesuaikan dengan sifat fisis dan khemis dari masing-masing bahan makanan

e.  Dihidangkan dalam keadaan yang tepat dan baik, artinya pada suhu yang tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Maka nilainya bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik serta perolehan energi guna melakukan kegiatan sehari-hari adalah cukup tinggi. Kenyataannya poin a sampai dengan e diatas sering kurang diperhatikan sehingga tidak jarang kita akan berhadapan dengan manusia-manusia atau bahkan kita akan merasakan sendiri.

a.  Pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang kurang normal, banyak keluhan karena berbagai penderitaan yang berkaitan dengan kemulusan dan kesegaran fisik.

b.  Kelesuan, tidak bergairah melakukan kegiatan sehari-hari dan lain-lain.

Kenyataan pula bahwa hingga sekarang banyak di antara penduduk Indonesia yang enggan mengkonsumsi beberapa bahan makanan tertentu, baik karena pantangan yang turun temuru yang salah diwariskan oleh leluhurnya, maupun karena gayan hidup mewah sehari-hari yang dipraktekkannya, padahal bahan-bahan makanan tersebut terkenal bergizi dan telah dianjurkan oleh pemerintah. (Dalam hal ini kita mengenal “empat sehat lima sempurna”, di Amerika dikenal dengan Seven Basic”). Makanan yang bergizi tidak selalu harus makanan yang mahal, mewah, bahkan dalam banyak bukti makanan yang demikian kurang bergizi. Bahan makanan yang mudah diperoleh dan harganyapun terjangkau oleh mereka yang berpenghasilan rendah banyak yang bergizi dan bahan-bahan makanan yang demikian perlu mendapat perhatian untuk dikonsumsi dengan sebaik-baiknya. Selera dan gairah untuk memakannya tergantung dari kepandaian pengolahannya dan ketepatan waktu penyajiannya.

Kadar zat makanan (gizi) pada setiap bahan makanan memang tidak sama, ada yang rendah dan ada pula yang tinggi, karena dengan memperhatikan “empat sehat lima sempurna” yang selalu dianjurkan pemerintah, setiap bahan makanan akan saling melengkapi zat makanan/gizinya yang selalu dibutuhkan tubuh manusia guna menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik serta energi yang cukup guna melaksanakan kegiatan-kegiatannya. Zat makanan (gizi) yang diperlukan tubuh manusia ada yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (pangan nabati) dan ada pula yang berasal dari hewan (pangan hewani).

 

Sumber     : Buku “Ilmu Gizi”.

Penulis     : Kartasapoetra

                     Marsetyo

Penerbit    : Rineka Cipta

Popular Post