sumber gambar: kajianpustaka.com
TENTANG LARI JARAK PENDEK
Lari jarak pendek atau sprint adalah salah satu jenis lari yang dilakukan dengan kekuatan dan kecepatan penuh sepanjang garis lintasan dari start hingga finish dimana pemenangnya ditentukan berdasarkan catatan waktu yang paling singkat. Terdapat tiga jarak lintasan yang dilombakan pada lari jarak pendek, yaitu lari jarak 100 meter, 200 meter dan 400 meter.
Untuk mendapatkan kemenangan, seorang pelari jarak pendek membutuhkan reaksi yang cepat, kecepatan yang baik, lari yang efisien dan ketepatan saat melakukan start, serta berusaha mempertahankan kecepatan dari awal hingga mencapai garis finish (Widodo, 2010).
Berikut ini adalah beberapa pengertian dan definisi
lari jarak pendek (sprint) dari beberapa sumber buku:
1. Menurut
Mujahir (2007), sprint atau lari jarak pendek adalah perlombaan lari yang semua
para pelarinya dengan kecepatan yang sangat penuh dengan menempuh jarak 100
meter, 200 meter, dan 400 meter.
2. Menurut
Syarifudin dan Muhadi (1992:41), lari jarak pendek atau lari cepat (sprint)
adalah cara lari dimana atlet harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan
semaksimal mungkin. Artinya harus melakukan lari yang secepat-cepatnya dengan
mengerahkan seluruh kekuatannya mulai awal (mulai dari start) sampai melewati
garis akhir (finish).
3. Menurut
Adisasmita (1992:35), lari jarak pendek atau sprint adalah semua nomor lari
yang dilakukan dengan kecepatan penuh (sprint) atau kecepatan maksimal,
sepanjang jarak yang ditempuh.
4. Menurut Muhtar (2011:12), lari jarak pendek (sprint) merupakan suatu cara untuk berlari dimana si lari yang secepat-cepatnya dengan mengerahkan seluruh kekuatannya mulai awal (start) sampai melewati garis akhir (finish).
PERATURAN PERLOMBAAN LARI JARAK PENDEK
Peraturan perlombaan lari jarak pendek diatur dan ditetapkan oleh induk organisasi atletik internasional IAAF (International Amateur Atloetik Federation) atau tingkat nasional PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
Garis start dan finish dalam lintasan lari ditunjukkan dengan sebuah garis selebar 5 cm siku-siku dengan batas tepi dalam lintasan. Jarak perlombaan harus diukur dari tepi garis start ke tepi garis fnish terdekat dengan garis start.
Aba-aba yang digunakan dalam lomba lari jarak pendek adalah "bersedia", "siap" dan "ya" atau bunyi pistol. Semua peserta lomba lari mulai berlari pada saat aba-aba "ya" atau bunyi pistol yang ditembakkan ke udara..Peserta yang membuat kesalahan pada saat start harus diperingatkan (maksimal 3 kali kesalahan).
Lomba lari jarak pendek pada perlombaan besar
dilakukan empat tahap, yaitu babak pertama, babak kedua, babak semi final, dan
babak final. Babak pertama akan diadakan apabila jumlah peserta banyak,
pemenang I dan II tiap heat berhak maju ke babak berikutnya.
Diskualifikasi atau Hal-hal yang Dianggap Tidak Sah
Hal-hal yang dianggap tidak sah dalam lari jarak
pendek yaitu:
·
Melakukan kesalahan
start lebih dari tiga kali.
·
Memasuki lintasan
pelari lain.
·
Mengganggu pelari lain.
·
Keluar dari lintasan.
·
Terbukti memakai obat
perangsang.
Sarana dan Peralatan Lari Jarak Pendek
Lintasan.
Perlombaan lari jarak pendek dilakukan di lapangan yang dibuat lintasan atau
ban. Lintasan atau ban perlombaan jumlahnya ada delapan buah. Lebar setiap
lintasan berukuran 1,22 meter. Peralatan. Alat yang digunakan dalam perlombaan
lari jarak pendek, misalnya sepatu spikes, start block, tiang finish,
stopwatch, dan bendera start atau pistol.
PENGETAHUAN DASAR LARI JARAK PENDEK
Sebelum melangkah ke teknik berlari cepat, seorang pelari harus mengetahui pengetahun dasar berlari cepat atau lari jarak pendek. Menurut Bompa (1999), hal-hal dasar yang harus diketahui pelari jarak pendek adalah sebagai berikut:
Tubuh sedikit condong ke depan saat berlari, kedua
lengan sedikit fleksi 90 derajat dan diayunkan searah dengan gerakan saat
berlari. Otot-otot bagian depan dan kedua lengan tetap dalam keadaan rileks.
Tungkai bawah ditolakan dengan kuat sampai lurus,
dan pengangkatan pada depan diusahakan sampai posisi sejajar dengan tanah. Pinggang tetap dalam
posisi ketinggian yang sama selama berlari. Ketika mencapai finish,
badan dicondongkan dengan serentak ke depan untuk mengantarkan bagian dada
menyentuh pita.