MANAJEMEN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan merupakan hal yang
dimiliki manusia dan membedakannya dengan mahluk lain. Kepastian akan ilmu
pengetahuan didukung oleh penelitian dan refleksi yang dilakukan terus-menerus
terhadap pengetahuan yang sudah ada. Telah diuraikan bahwa administrasi dan
manajemen telah ada sejak jaman mesir kuno sehingga dapat dikatakan bahwa
administrasi dan manajemen dipengaruhi oleh dinamika masyarakat. Sebaliknya
administrasi dan manajemen pun mempengaruhi kedinamisan masyarakat, baik
sebagai seni maupun sebagai ilmu pengetahuan.
Pada zaman yunani kuno, bagan ilmu
pengetahuan adalah sebagai berikut:
1. Eksakta
2. Sosial
3. Humaniora
Ditinjau dari segi penahapan ilmu
administrasi/manajemen sejak lahirnya hingga dewasa ini, telah melalui 4 tahap
yaitu:
1. Tahap Survival (1886-1930)
Tahap ini dikenal sebagai lahirnya
administrasi karena pada tahun ini lahir “gerakan manajemen ilmiah”. Pada masa
ini diperjuangkan agar administrasi dan manajemen sebagai salah satu cabang
ilmu pengetahuan
2. Tahap Konsolidasi dan Penyempurnaan
Tahap ini disebut tahap konsolidasi dan
penyempurnaan. Karena dalam jangka waktu itulah prinsip-prinsip, rumus-rumus
dan dalil-dalil ilmu administrasi dan manajemen lebih disempurnakan sehingga
kebenarannya tidak dapat dibantah lagi.
3. Tahap Human Relation
Disebut demikian karena perhatian para
ahli mulai beralih kepada faktor manusia serta hubungan formal dan informal apa
yang perlu diciptakan, dibina dan dikembangkan oleh antarmanusia pada semua
tingkatan organisasi demi terlaksananya kegiatan-kegiatan yang harus
dilaksanakan.
4. Tahap
Behavioralisme (1959-sekarang)
pada tahap ini perhatian
berfokus terhadap penyelidikan tentang tingkah laku manusia dalam kehidupan
berorganisasi dan apa alasan-alasan mengapa manusia itu bertindak demikian. jika
tindakannya merugikan maka diselidiki agar tindakan yang merugikan dapat
dirubah menjadi tindakan yang menguntungkan organisasi. jika tindakannya
menguntungkan organisasi, juga diselidiki agar tindakan yang menguntungkan
tersebut dapat diterapkan demi mencapai tujuan organisasi yang efisien,
ekonomis dan efektif.
SEJARAH MANAJEMEN OLAHRAGA
Sejarah perkembangan manajemen olahraga
pada umumnya memang tidak jauh berbeda dengan perkembangan manusia di dunia
ini. Manusia purba yang tinggal di gua-gua telah mengenal sistem manajemen
walaupun masih dalam konsep sederhana.
Sekitar 2000 tahun sebelum masehi, bangsa
mesir telah mempraktekkan desentralisasi pemerintahan dan penggunaan staf.
Pembangunan ‘piramid’ menuntun kita bahwa pada waktu itu telah dikenal sistem
perencanaan, organisasi, kepemimpinan dan evaluasi. Hal ini terbukti dengan
dengan terciptanya Pyramid yang menjadi icon kemegahan bangunan hasil cipta
manusia.
Sedangkan untuk manajemen olahraga
dipercaya dimulai ketika lahirnya Olimpiade Kuno yang menurut catatan sejarah
telah diadakan sekitar abad ke-13 sebelum masehi di Yunani. Hal ini menunjukkan
betapa pentingnya olahraga hingga manajemen olahraga telah dilakukan pada
Olimpiade Kuno hingga berlangsung sampai penutupan dan menghasilkan juara. Sedangkan
pada Olimpiade Modern yang diprakarsai olej Baron Pierre de Coubertin telah
menerapkan manajemen lebih mendalam seperti fungsi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, koordinasi serta pengawasan yang baik, sehingga
Olimpiade pertama dapat berjalan dengan sukses.
MENGENAL MANAJEMEN OLAHRAGA
Manajemen Olahraga telah ada kira-kira
sejak zaman yunani kuno, yaitu kurang lebih pada abad ke-12 sebelum masehi. Hal
ini menunjukkan betapa pentingnya olahraga bagi kehidupan manusia. dengan
berkembangnya olahraga, maka olahraga telah menjadi disiplin ilmu tersendiri,
sebagaimana manajemen juga telah menjadi disiplin ilmu yang telah dipelajari di
perguruan tinggi. Oleh karena itu, disiplin ilmu manajemen telah bertautan
dengan disiplin ilmu olahraga dan membentuk interdisiplin baru yang disebut
manajemen olahraga. Sehingga manajemen olahraga menjadi salah satu bidang ilmu
yang banyak digeluti oleh para pakar maupun praktisi olahraga.
Jika kita meminjam pengelompokan disiplin
ilu olahraga yang dibuat dalam pertemuan Olympic Scientic Congress di Quebec
City, Kanada yaitu dalam rangkaian penyelenggaraan Olympic Games Montreal tahun
1976, maka dikenal adanya empat pengelompokan ilmu olahraga, yaitu:
1. Ilmu-ilmu Biologi
- Fisiologi Olahraga
- Biomekanika Olahraga
- Kesehatan Olahraga
2. Ilmu-ilmu tingkah laku manusia
- pendidikan olahraga, termasuk
kepelatihan olahraga
- psikologi olahraga
- sosiologi olahraga
3. Humaniora
- filsafat olahraga
- sejarah olahraga
- Teologi olahraga
4. Varia (yang agak sukar dikelompokkan),
seperti:
- Manajemen olahraga
- infrastruktur olahraga
- jurnalistik olahraga
- Hukum olahraga, dll
Sumber: Buku “Dasar-Dasar Manajemen
Olahraga”
Penulis: Prof. Harsuki