Sabtu, 08 Maret 2014

FUTSAL

Sejak olahraga futsal ditemukan oleh Juan Carlos Ceriani di Uruguay pada tahun 1930, futsal menjadi fenomena tersendiri bagi pecinta olaraga bola. Bahkan di Italia, konon lebih banyak yang memainkan olah raga ini di banding dengan olahraga pendahulunya sepak bola. Di Indonesia, futsal mulai secara umum di mainkan sekitar tahun 2000-an. Namun belakangan ini, futsal telah menjadi fenomena banyak kalangan khususnya perkotaan.

Lahan yang semakin sempit di perkotaan, menjadi kendala tersendiri bagi para penggemar bola untuk dapat bermain bola. Hal inilah yang dilirik oleh para pengusaha untuk membuka persewaan lapangan futsal. Respon masyarakat sangat besar bahkan banyak persewaan lapangan futsal yang buka selama 24 jam. Beragam fasilitas penunjang di sediakan untuk menambah ketertarikan konsumen. Harga yang tergolong mahal sama sekali tidak mengurangi antrean para penggila olahraga ini.

Menariknya, futsal dimainkan oleh hampir semua tingkatan usia, mulai dari anak-anak, dewasa, bahkan orang tua. Walaupun hanya untuk mencari keringat.  Banyak komunitas-komunitas yang terbentuk dengan sendirinya, dari keseringan mereka memainkan olahraga ini. Secara khusus mahasiswa dan pelajar, untuk bermain futsal, mereka berpatungan untuk membayar sewa lapangan. Demikian juga kalangan kantoran, mereka telah mempunyai jadwal bermain futsal dan lebih mengakrabkan hubungan antar teman kerja.

Pastinya, futsal telah menjadi trend tersendiri bagi masyarakat indonesia khususnya perkotaan. Pengetahuan tentang peraturan olahraga futsal menjadi bagian penting yang sebaiknya di ketahui, walau hanya sekedar bermain ataupun menjadi syarat mutlak bagi mereka yang menjadikan futsal sebagai ajang prestasi.
  
Sepak bola outdoor, yang sering disebut dengan sepak bola, adalah olahraga terpopuler di kolong jagad. Hampir di setiap pelosok dunia mengenal sepak bola, yang di situs purbakala yunani disebut sebagai sphaira atau ollis di zaman romawi. Sejalan dengan perkembangan zaman, sepak bola tak melulu di mainkan di lapangan terbuka. Orang mulai melihat sepakbola dimainkan di lapangan tertutup (indoor).

Futsal diciptakan di montevideo, uruguay pada tahun 1930, oleh juan carlos ceriani saat piala dunia digelar di Uruguay. Olahraga baru itu dinamai futebol de salao (portugis) atau futbol sala (spanyol) yang maknanya sama, yakni sepak bola ruangan. Dari kedua bahasa itu, muncullah singkatan yang lebih mendunia, futsal!

Permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan Federation Internationale de Football Association (FIFA) di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika Utara serta Afrika, Asia dan Oceania. Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun 1965, paraguay menjuarai piala Amerika Latin pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan berikutnya diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelar juara disapu bersih Brazil. Brazil meneruskan dominasinya dengan meraih piala Pan Amerika pertama tahun 1980 dan memenangkan lagi pada perebutan berikutnya tahun 1984.

Kejuaraan dunia futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggota-anggotanya bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo Brazil,tahun 1982, berakhir denganBrazil di posisi pertama. Brazil mengulangi kemenangannya di kejuaraan dunia kedua tahun 1985 di Spanyol, tetapi menderita kekalahan dari paraguay dalam kejuaraan dunia ke tiga tahun 1988 di australia.


Pada tahun 2002, olahraga futsal mulai merambah ke Indonesia. Dengan cepat mendapat tempat di hati para pecinta olahraga sepak bola. Mulai dari lingkungan sekolah, kampus, sampai perusahaan. Tak jarang pihak perusahaan kerap mengadakan turnamen futsal di lingkungan untuk menjalin keakraban diantara sesama karyawan. Tren inilah yang kemudian ditangkap sebagai peluang bisnis oleh pengusaha.


Lapangan permainan
  1. Ukuran: panjang 25-42 m x lebar 15-25 m
  2. Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
  3. Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari setiap pos
  4. Garis penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang
  5. Garis penalti kedua: 12 m dari titik tengah garis gawang
  6. Zona pergantian: daerah 6 m (3 m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan
  7. Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
  8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
Bola
  1. Ukuran: 4
  2. Keliling: 62-64 cm
  3. Berat: 390-430 gram
  4. Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama
  5. Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu, tak berbahaya)
Jumlah pemain (per tim)
  1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5, salah satunya penjaga gawang
  2. Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan: 2
  3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 7
  4. Jumlah wasit: 2
  5. Jumlah hakim garis: 0
  6. Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas
  7. Metode pergantian: "pergantian melayang" (semua pemain kecuali penjaga gawang boleh memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja; pergantian penjaga gawang hanya dapat dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan dengan persetujuan wasit)
Lama permainan
  1. Lama normal: 2x20 menit
  2. Lama istiharat: 10 menit
  3. Lama perpanjangan waktu: 2x10 menit
  4. Ada adu penalti jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan waktu selesai
  5. Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan
  6. Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit

Popular Post