semester 1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
belakang
istilah filsafat berasal
dari bahasa Yunani : ”philosophia”. Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal
juga dalam berbagai bahasa, seperti : ”philosophic” dalam kebudayaan bangsa
Jerman, Belanda, dan Perancis; “philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia”
dalam bahasa Latin; dan “falsafah” dalam bahasa Arab.
Para filsuf
memberi batasan yang berbeda-beda mengenai filsafat, namun batasan yang berbeda
itu tidak mendasar. Selanjutnya batasan filsafat dapat ditinjau dari dua segi
yaitu secara etimologi dan secara terminologi.
Secara
etimologi, istilah filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah atau juga
dari bahasa Yunani yaitu philosophia – philien : cinta dan sophia :
kebijaksanaan. Jadi bisa dipahami bahwa filsafat berarti cinta kebijaksanaan.
Dan seorang filsuf adalah pencari kebijaksanaan, pecinta kebijaksanaan dalam
arti hakikat.
Ada 3
komponen utama dalam filsafat yaitu ontologis, aksiologis dan epistimologis.
Rumusan Masalah
untuk
mengetahui lebih jelas mengenai komponen yang membangun sebuah filsafat,
terutama komponen ontologis. Apa definisi dan apa fungsi komponen ontologis
dalam mengkaji setiap ilmu.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut beberapa
ahli, filsafat adalah:
·
Aristoteles ( (384 – 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala
benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan
tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
·
Imanuel Kant ( 1724 – 1804 ) : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal
dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.
Apakah yang dapat kita kerjakan
?(jawabannya metafisika )
Apakah yang seharusnya kita kerjakan
(jawabannya Etika )
Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya
Agama )
Apakah yang dinamakan manusia ?
(jawabannya Antropologi )
menurut beberapa ahli, ilmu adalah :
·
M. IZUDDIN TAUFIQ
Ilmu adalah penelusuran
data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan
tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya
·
THOMAS KUHN
Ilmu adalah himpunan
aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, baik dalam bentuk penolakan maupun
pengembangannya
·
Dr. MAURICE BUCAILLE
Ilmu adalah kunci untuk
mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar.
Filsafat ilmu menurut beberapa ahli adalah
:
·
Robert Ackermann
Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat
ilmiah dewasa ini dengan perbandingn terhadap pendapat-pendapat lampau yang
telah dibuktikan atau dalam kerangka ukuran-ukuran yang dikembangkan dari
pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu demikian bukan suatu
cabang yang bebas dari praktek ilmiah senyatanya.
·
Peter Caws
Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi ilmu apa
yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia.
·
Lewis White Beck
Filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran ilmiah serta
mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
ASPEK ONTOLOGIS DALAM FILSAFAT ILMU
Ontologi berasal dari
bahasa Yunani yang artinya ilmu tentang yang ada. Sedangkan, menurut
istilah adalah ilmu yang membahas sesuatu yang telah ada, baik secara jasmani
maupun secara rohani. Dalam aspek Ontologi diperlukan landasan-landasan dari
sebuah pernyataan-pernyataan dalam sebuah ilmu. Landasan-landasan itu
biasanya kita sebut dengan Metafisika.
Selain Metafisika juga terdapat
sebuah asumsi dalam aspek ontologi ini. Asumsi ini berguna ketika kita akan
mengatasi suatu permasalahan. Dalam asumsi juga terdapat beberapa paham yang
berfungi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tertentu, yaitu: Determinisme
(suatu paham pengetahuan yang sama dengan empiris), Probablistik (paham ini
tidak sama dengan Determinisme, karena paham ini ditentukan oleh sebuah
kejadian terlebih dahulu), Fatalisme (sebuah paham yang berfungsi sebagai paham
penengah antara determinisme dan pilihan bebas), dan paham pilihan bebas.
Setiap ilmuan memiliki asumsi sendiri-sendiri untuk menanggapi sebuah ilmu dan
mereka mempunyai batasan-batasan sendiri untuk menyikapinya. Apabila kita
memakai suatu paham yang salah dan berasumsi yang salah, maka kita akan
memperoleh kesimpulan yang berantakan.
Ontologi membahas tentang apa yang
ada, yang tidak terikat oleh satu permujudan tertentu. Membahas tentang yang
ada, yang universal dan menampilkan pemikiran semesta universal. Berupaya mencari
inti yang termuat dalam setiap kenyataan dan menjelaskan yang ada yang meliputi
semua realitas dalam semua bentuknya.
Aspek
Ontologi menguak beberapa hal, diantaranya:
·
Obyek apa yang telah
ditelaah ilmu?
·
2.Bagaimana wujud
yang hakiki dari obyek tersebut?
·
3.Bagaimana hubungan
antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa, dan
mengindera) yang membuahkan pengetahuan?
·
4. Bagaimana proses
yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu?
Aspek ontologi ilmu pengetahuan tertentu hendaknya
diuraikan/ditelaah secara:
·
Metodis yaitu menggunakan cara ilmiah.
·
Sistematis yaitu
saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam satu keseluruhan.
·
Koheren yaitu nsur –
unsur harus bertautan dan tidak boleh mengandung uraian yang bertentangan.
·
Rasional yaitu harus
berdasarkan pada kaidah berfikir yang benar (logis)
·
Komprehensif yaitu
melihat obyek tidak hanya dari satu sisi/sudut pandang, melainkan secara
multidimensional atau secara keseluruhan.
·
Radikal yaitu
diuraikan sampai akar persoalan, atau esensinya.
·
Universal yaitu
muatan kebenaranya sampai tingkat umum yang berlaku dimana saja.
Hakikat dari Ontologi Ilmu Pengetahuan yaitu :
·
Ilmu berasal dari
riset (penelitian)
·
Tidak ada konsep
wahyu
·
Adanya konsep
pengetahuan empiris
·
Pengetahuan rasional,
bukan keyakinan
·
Pengetahuan
metodologis
·
Pengetahuan
observatif
·
Menghargai asas
verifikasi (pembuktian)
·
Menghargai asas
skeptisisme yang redikal.
BAB III
KESIMPULAN
Ontologi
pengetahuan filsafat adalah ilmu yang mempelajari suatu yang ada atau berwujud
berdasarkan logika sehigga dapat diterima oleh banyak orang yang bersifat
rasional dapat difikirkan dan sudah terbukti keabsahaanya.
Ontologi yang merupakan salah satu kajian filsafat ilmu mempunyai beberapa
manfaat, di antaranya sebagai berikut:
·
Membantu untuk
mengembangkan dan mengkritisi berbagai bangunan sistem pemikiran yang ada.
·
Membantu
memecahkan masalah pola relasi antar berbagai eksisten dan eksistensi.
·
Bisa
mengeksplorasi secara mendalam dan jauh pada berbagai ranah keilmuan maupun
masalah, baik itu sains hingga etika
Ontologi
juga merupakan hakikat kebenaran dan kenyataan yang sesuai dengan pengetahuan
ilmiah, yang tidak terlepas dari perspektif tentang apa dan bagaimana yang
“ada” itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar serta kritik dan saran yang membangun. Terima Kasih.