Rabu, 13 Mei 2015

ASPEK ONTOLOGIS DALAM FILSAFAT

semester 1

BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang
istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani : ”philosophia”. Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti : ”philosophic” dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis; “philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia” dalam bahasa Latin; dan “falsafah” dalam bahasa Arab.
Para filsuf memberi batasan yang berbeda-beda mengenai filsafat, namun batasan yang berbeda itu tidak mendasar. Selanjutnya batasan filsafat dapat ditinjau dari dua segi yaitu secara etimologi dan secara terminologi.
Secara etimologi, istilah filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah atau juga dari bahasa Yunani yaitu philosophia – philien : cinta dan sophia : kebijaksanaan. Jadi bisa dipahami bahwa filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Dan seorang filsuf adalah pencari kebijaksanaan, pecinta kebijaksanaan dalam arti hakikat.
Ada 3 komponen utama dalam filsafat yaitu ontologis, aksiologis dan epistimologis.

Rumusan Masalah
untuk mengetahui lebih jelas mengenai komponen yang membangun sebuah filsafat, terutama komponen ontologis. Apa definisi dan apa fungsi komponen ontologis dalam mengkaji setiap ilmu.

BAB II
PEMBAHASAN

Menurut beberapa ahli, filsafat adalah:
·        Plato ( 428 -348 SM ) : Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.
·        Aristoteles ( (384 – 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
·          Imanuel Kant ( 1724 – 1804 ) : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.
Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya metafisika )
Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya Etika )
Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama )
Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi )

menurut beberapa ahli, ilmu adalah :
·        M. IZUDDIN TAUFIQ
Ilmu adalah penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya
·        THOMAS KUHN
Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, baik dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya


·        Dr. MAURICE BUCAILLE
Ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar.

Filsafat ilmu menurut beberapa ahli adalah :
·        Robert Ackermann
Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingn terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam kerangka ukuran-ukuran yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu demikian bukan suatu cabang yang bebas dari praktek ilmiah senyatanya.
·        Peter Caws
Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia.
·        Lewis White Beck
Filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan.

ASPEK ONTOLOGIS DALAM FILSAFAT ILMU
Ontologi berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu tentang yang ada. Sedangkan,  menurut istilah adalah ilmu yang membahas sesuatu yang telah ada, baik secara jasmani maupun secara rohani. Dalam aspek Ontologi diperlukan landasan-landasan dari sebuah pernyataan-pernyataan dalam sebuah  ilmu. Landasan-landasan itu biasanya kita sebut dengan Metafisika.
Selain Metafisika juga terdapat sebuah asumsi dalam aspek ontologi ini. Asumsi ini berguna ketika kita akan mengatasi suatu permasalahan. Dalam asumsi juga terdapat beberapa paham yang berfungi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tertentu, yaitu: Determinisme (suatu paham pengetahuan yang sama dengan empiris), Probablistik (paham ini tidak sama dengan Determinisme, karena paham ini ditentukan oleh sebuah kejadian terlebih dahulu), Fatalisme (sebuah paham yang berfungsi sebagai paham penengah antara determinisme dan pilihan bebas), dan paham pilihan bebas. Setiap ilmuan memiliki asumsi sendiri-sendiri untuk menanggapi sebuah ilmu dan mereka mempunyai batasan-batasan sendiri untuk menyikapinya. Apabila kita memakai suatu paham yang salah dan berasumsi yang salah, maka kita akan memperoleh kesimpulan yang berantakan.
Ontologi membahas tentang apa yang ada, yang tidak terikat oleh satu permujudan tertentu. Membahas tentang yang ada, yang universal dan menampilkan pemikiran semesta universal. Berupaya mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan dan menjelaskan yang ada yang meliputi semua realitas dalam semua bentuknya.
Aspek Ontologi menguak beberapa hal, diantaranya:
·        Obyek apa yang telah ditelaah ilmu?
·        2.Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut?
·        3.Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa, dan mengindera) yang membuahkan pengetahuan?
·        4. Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu?
Aspek ontologi ilmu pengetahuan tertentu hendaknya diuraikan/ditelaah secara:
·        Metodis yaitu  menggunakan cara ilmiah.
·        Sistematis yaitu saling berkaitan satu sama lain secara teratur  dalam satu keseluruhan.
·        Koheren yaitu nsur – unsur harus bertautan dan tidak boleh mengandung uraian yang bertentangan.
·        Rasional yaitu harus berdasarkan pada kaidah berfikir yang benar (logis)
·        Komprehensif yaitu melihat obyek tidak hanya dari satu sisi/sudut pandang, melainkan secara multidimensional atau secara keseluruhan.
·        Radikal yaitu diuraikan sampai akar persoalan, atau esensinya.
·        Universal yaitu muatan kebenaranya sampai tingkat umum  yang berlaku dimana saja.
Hakikat dari Ontologi  Ilmu Pengetahuan yaitu :
·        Ilmu berasal dari riset (penelitian)
·        Tidak ada konsep wahyu
·        Adanya konsep pengetahuan empiris
·        Pengetahuan rasional, bukan keyakinan
·        Pengetahuan metodologis
·        Pengetahuan observatif
·        Menghargai asas verifikasi (pembuktian)
·        Menghargai asas skeptisisme yang redikal.





BAB III
KESIMPULAN
Ontologi pengetahuan filsafat adalah ilmu yang mempelajari suatu yang ada atau berwujud berdasarkan logika sehigga dapat diterima oleh banyak orang yang bersifat rasional dapat difikirkan dan sudah terbukti keabsahaanya.
Ontologi yang merupakan salah satu kajian filsafat ilmu mempunyai beberapa manfaat, di antaranya sebagai berikut:
·        Membantu untuk mengembangkan dan mengkritisi berbagai bangunan sistem pemikiran yang ada.
·        Membantu memecahkan masalah pola relasi antar berbagai eksisten dan eksistensi.
·        Bisa mengeksplorasi secara mendalam dan jauh pada berbagai ranah keilmuan maupun masalah, baik itu sains hingga etika
Ontologi juga merupakan hakikat kebenaran dan kenyataan yang sesuai dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari perspektif tentang apa dan bagaimana yang “ada” itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar serta kritik dan saran yang membangun. Terima Kasih.

Popular Post